Quote:Jalur ganda kereta api (double track) Surabaya-Banyuwangi sedang disiapkan oleh pemerintah pusat. Jalur ini akan menyambung dengan double track Jakarta-Surabaya yang akan segera tuntas.
"Ya ini (pembangunan double track) pararel dengan JLS (jalur lintas selatan)," kata Soekarwo kepada wartawan di sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Provinsi Jawa Timur di Grand City, Surabaya, Kamis (6/3/2014).
Dari usulan pembangunan double track dan JLS, gubernur menegaskan akan lebih mendahulukan pembanguna jalur ganda kereta api.
"Yang sangat dibutuhkan narik kontainer lewat kereta api itu lebih murah ongkosnya dari pada kontainer pakai truk," tuturnya.
Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo ini menerangkan, usulan tersebut sudah dimatangkan dan sudah direncanakan pembangunannya antara 2016 sampai 2017.
"Menteri Perhubungan sudah setuju proses pembangunannya. Kita sudah membuat perencanaan antara 2016 sampai 2017 tentang double track," tuturnya.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai target pengoperasian double track Surabaya-Banyuwangi, Soekarwo mengatakan diperkirakan selesai pada 2017. "Totalnya Tahun 2017 sudah selesai," tandasnya.
Menurut Azwar Anas pembangunan double track dan JLS akan membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur.
"Double track ini kan bukan hanya untuk Banyuwangi saja, tapi juga kawasan tapal kuda (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Jember, Bondowoso)," kata Anas.
Ia menerangkan, misi dari Gubernur Jatim pada Musrenbang diantaranya konektivitas antar daerah, maka pihaknya mengusulkan agar segera dibangun double track dan JLS.
"Kalau dilihat dari jumlah pertumbuhan penduduk, rata-rata per tahun sekitar 1 juta jiwa, maka 5 tahun ke depan akan ada penambahan sekitar 5 juta penduduk," tuturnya.
"Nah sementara dari Banyuwangi ke timur itu ada sekitar 11 juta penduduk, maka itu tentu membutuhkan konektivitas yang lebih efisien," terangnya.
Ia menambahkan, target Gubernur Jatim ke depan yakni di sektor perdagangan menyumbang 50 persen dari total nasional. Menurutnya, pilihannya harus ada ekspansi di titik-titik di kawasan produktif, salah satunya kawasan industri dan lain-lainnya.
"Maka kalau itu yang akan ditarget, menurut saya dalam jangka pendek harus secepatnya dibangun double track. Meskipun di Banyuwangi, katakanlah ada 5 operator dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan, tidak akan mencukupi mengangkut orang yang hadir di sana," ujarnya.
Anas menambahkan, double track dan JLS akan mendorong investasi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda serta memecahkan urbanisasi di 5 daerah kawasan industri seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan sekitarnya.
"44 persen PDRB (produk domestik regional bruto) ada di 5 daerah itu. Kalau ini tidak segera dipecahkan, maka urbanisasi akan mengumpul di sini dan Jawa Timur yang ramah, nyaman itu tentunya tidak akan bisa berkelanjutan. Jadi harapan saya, mudah-mudahan double track dan JLS ini bisa segera terwujud," katanya.
Sumber
Semoga saja segera kelar dan gak molor, jangan lupakan jalur Tulangan-Gunung Gangsir untuk antisipasi meluapnya Lapindo...
Pemerintah pusat jangan lupakan jalur KA Trans Sumatera, gak usah ngelindur membangun Shinkansen...
"Ya ini (pembangunan double track) pararel dengan JLS (jalur lintas selatan)," kata Soekarwo kepada wartawan di sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Provinsi Jawa Timur di Grand City, Surabaya, Kamis (6/3/2014).
Dari usulan pembangunan double track dan JLS, gubernur menegaskan akan lebih mendahulukan pembanguna jalur ganda kereta api.
"Yang sangat dibutuhkan narik kontainer lewat kereta api itu lebih murah ongkosnya dari pada kontainer pakai truk," tuturnya.
Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo ini menerangkan, usulan tersebut sudah dimatangkan dan sudah direncanakan pembangunannya antara 2016 sampai 2017.
"Menteri Perhubungan sudah setuju proses pembangunannya. Kita sudah membuat perencanaan antara 2016 sampai 2017 tentang double track," tuturnya.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai target pengoperasian double track Surabaya-Banyuwangi, Soekarwo mengatakan diperkirakan selesai pada 2017. "Totalnya Tahun 2017 sudah selesai," tandasnya.
Menurut Azwar Anas pembangunan double track dan JLS akan membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur.
"Double track ini kan bukan hanya untuk Banyuwangi saja, tapi juga kawasan tapal kuda (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Jember, Bondowoso)," kata Anas.
Ia menerangkan, misi dari Gubernur Jatim pada Musrenbang diantaranya konektivitas antar daerah, maka pihaknya mengusulkan agar segera dibangun double track dan JLS.
"Kalau dilihat dari jumlah pertumbuhan penduduk, rata-rata per tahun sekitar 1 juta jiwa, maka 5 tahun ke depan akan ada penambahan sekitar 5 juta penduduk," tuturnya.
"Nah sementara dari Banyuwangi ke timur itu ada sekitar 11 juta penduduk, maka itu tentu membutuhkan konektivitas yang lebih efisien," terangnya.
Ia menambahkan, target Gubernur Jatim ke depan yakni di sektor perdagangan menyumbang 50 persen dari total nasional. Menurutnya, pilihannya harus ada ekspansi di titik-titik di kawasan produktif, salah satunya kawasan industri dan lain-lainnya.
"Maka kalau itu yang akan ditarget, menurut saya dalam jangka pendek harus secepatnya dibangun double track. Meskipun di Banyuwangi, katakanlah ada 5 operator dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan, tidak akan mencukupi mengangkut orang yang hadir di sana," ujarnya.
Anas menambahkan, double track dan JLS akan mendorong investasi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda serta memecahkan urbanisasi di 5 daerah kawasan industri seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan sekitarnya.
"44 persen PDRB (produk domestik regional bruto) ada di 5 daerah itu. Kalau ini tidak segera dipecahkan, maka urbanisasi akan mengumpul di sini dan Jawa Timur yang ramah, nyaman itu tentunya tidak akan bisa berkelanjutan. Jadi harapan saya, mudah-mudahan double track dan JLS ini bisa segera terwujud," katanya.
Sumber
Semoga saja segera kelar dan gak molor, jangan lupakan jalur Tulangan-Gunung Gangsir untuk antisipasi meluapnya Lapindo...
Pemerintah pusat jangan lupakan jalur KA Trans Sumatera, gak usah ngelindur membangun Shinkansen...