Empat anggota keluarga nekat bunuh diri usai makan bersama di dua lokasi berbeda. Mereka meminum racun tikus.
Keempatnya adalah Anita (58) dan putranya Roy Rudjito (30). Jasad keduanya ditemukan di Cirebon. Sedangkan putri Anita, Lisnawati (32), serta anak Lisnawati, Deni Ricardo (11), tewas di rumahnya di Pekalongan.
Lisnawati dan Deni diketahui menenggak racun tikus di Perumahan Duta Bahagia nomor 7 RT 1 RW 5, Kraton Lor, Kelurahan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan pada Kamis 27 Februari 2014 sekitar pukul 23.00 WIB.
Suami Lisnawati, Chandra, melihat istri dan anaknya mutah-mutah setelah menenggak cairan di dalam gelas dan segera melarikannya ke rumah sakit.
Saat itu, Lisnawati diketahui sudah tewas. Sedangkan Deni masih sempat bernafas namun akhirnya meninggal.
Di saat yang hampir bersamaan ternyata Anita, Rudjito, dan kekasih Rudjito, Sasa (25) juga menenggak racun serangga di hotel di Kota Cirebon. Anita dan Rudjito ditemukan tewas Jumat 28 Februari pagi oleh petugas hotel yang hendak mengantar makanan. Sedangkan Salsa ketika itu dalam kondisi kritis.
Kasat reskrim Polres Pekalongan, AKP Bambang Purnomo, mengatakan satu keluarga itu sebelumnya sempat bertemu untuk makan di sebuah restoran di Pemalang.
Kemudian Chandra, Lisnawati, dan Deni pulang ke rumah. Sedangkan Anita, Rudjito, dan Salsa ke Cirebon.
"Mereka makan bersama di restoran di Pemalang kemudian berpisah. Dari keterangan, mereka (Lisnawati dan Deni) menenggak racun serangga pukul 23.00," kata Bambang saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/3/2014).
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi mengamankan gelas yang digunakan Lisnawati dan anaknya untuk meminum racun dan beberapa paket racun tikus yang masih utuh.
"Kami menemukan mutahan, gelas berisi sisa-sisa cairan, dan beberapa paket racun tikus masih utuh. Kami serahkan ke labfor untuk disingkronkan," ujar Bambang.
Terkait penyebab aksi bunuh diri tersebut, pihak kepolisian masih belum bisa memastikan karena masih mendalaminya dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Namun sempat beredar kabar satu keluarga tersebut bunuh diri karena masalah ekonomi.
"Mereka adalah keluarga yang memiliki usaha di toko besi atau toko material. Penyebabnya masih kami dalami," pungkas Bambang.
"Kalau kami membuktikan ini benar kasus bunuh diri, maka kasusnya dihentikan," imbuhnya.
Dua jenazah yaitu Anita dan Rudjito sudah tiba di Pekalongan hari Jumat sore kemarin dan kini berada di rumah duka. Rencananya hari Minggu (2/3) besok empat jenazah yang masih satu keluarga itu akan dikremasi.
sumber detik.com
kompakan
Keempatnya adalah Anita (58) dan putranya Roy Rudjito (30). Jasad keduanya ditemukan di Cirebon. Sedangkan putri Anita, Lisnawati (32), serta anak Lisnawati, Deni Ricardo (11), tewas di rumahnya di Pekalongan.
Lisnawati dan Deni diketahui menenggak racun tikus di Perumahan Duta Bahagia nomor 7 RT 1 RW 5, Kraton Lor, Kelurahan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan pada Kamis 27 Februari 2014 sekitar pukul 23.00 WIB.
Suami Lisnawati, Chandra, melihat istri dan anaknya mutah-mutah setelah menenggak cairan di dalam gelas dan segera melarikannya ke rumah sakit.
Saat itu, Lisnawati diketahui sudah tewas. Sedangkan Deni masih sempat bernafas namun akhirnya meninggal.
Di saat yang hampir bersamaan ternyata Anita, Rudjito, dan kekasih Rudjito, Sasa (25) juga menenggak racun serangga di hotel di Kota Cirebon. Anita dan Rudjito ditemukan tewas Jumat 28 Februari pagi oleh petugas hotel yang hendak mengantar makanan. Sedangkan Salsa ketika itu dalam kondisi kritis.
Kasat reskrim Polres Pekalongan, AKP Bambang Purnomo, mengatakan satu keluarga itu sebelumnya sempat bertemu untuk makan di sebuah restoran di Pemalang.
Kemudian Chandra, Lisnawati, dan Deni pulang ke rumah. Sedangkan Anita, Rudjito, dan Salsa ke Cirebon.
"Mereka makan bersama di restoran di Pemalang kemudian berpisah. Dari keterangan, mereka (Lisnawati dan Deni) menenggak racun serangga pukul 23.00," kata Bambang saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/3/2014).
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi mengamankan gelas yang digunakan Lisnawati dan anaknya untuk meminum racun dan beberapa paket racun tikus yang masih utuh.
"Kami menemukan mutahan, gelas berisi sisa-sisa cairan, dan beberapa paket racun tikus masih utuh. Kami serahkan ke labfor untuk disingkronkan," ujar Bambang.
Terkait penyebab aksi bunuh diri tersebut, pihak kepolisian masih belum bisa memastikan karena masih mendalaminya dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Namun sempat beredar kabar satu keluarga tersebut bunuh diri karena masalah ekonomi.
"Mereka adalah keluarga yang memiliki usaha di toko besi atau toko material. Penyebabnya masih kami dalami," pungkas Bambang.
"Kalau kami membuktikan ini benar kasus bunuh diri, maka kasusnya dihentikan," imbuhnya.
Dua jenazah yaitu Anita dan Rudjito sudah tiba di Pekalongan hari Jumat sore kemarin dan kini berada di rumah duka. Rencananya hari Minggu (2/3) besok empat jenazah yang masih satu keluarga itu akan dikremasi.
sumber detik.com
kompakan