Rumah Tersangka Hafitd Terlihat Sepi dan Kosong
Quote:Kediaman Ahmad Imam Alhafidt alias Aso Sumantri Ownie, 19 tahun, tersangka pelaku pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, di Pulogebang Permai, Blok A1 Nomor 8 RT 05 RW 10, Cakung, Jakarta Timur, kosong. Ketika Tempo mendatangi rumah tersebut, Jumat, 7 Maret 2014, tidak terlihat aktivitas di dalam rumah.
Ary Anggoro, 60 tahun, ketua rukun tetangga di kompleks itu yang bertetangga dengan keluarga Hafidt mengatakan rumah itu ditinggalkan penghuninya sejak pagi tadi. "Saya dan warga di sini juga baru dengar kabar Hafidt ditangkap polisi pada Jumat pagi," ujarnya.
Di mata warga komplek tempat Hafidt tinggal, remaja berusia 19 tahun itu dikenal sebagai anak baik dan pendiam. "Dia sering bergaul sama anak-anak sekitar tapi enggak terlihat temperamen atau punya masalah," kata Ary.
Ary menjelaskan, Hafidt merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. "Ayahnya dokter, namanya Ownie Sumantri." Keluarga itu, kata dia tinggal di kompleks ini sejak 8 tahun lalu. "Mereka mengontrak rumah di sini."
Sementara itu orang tua Hafidt dan anggota keluarganya sering bergaul dengan warga lain. "Mereka ramah-ramah dan sering beraktivitas dengan warga lain."
Adapun Reza, 17 tahun, teman kecil Hafidt menuturkan sejak kecil dia sering bermain bersama Hafidt. "Anaknya memang agak pendiam tapi suka jahil ke teman-temannya, dan senang bercanda." Reza tidak menyangka kalau temannya itu terlibat kasus pembunuhan. "Soalnya gampang bergaul sama orang, saya gak pernah lihat dia marah-marah."
Hafidt bersama kekasihnya, Assyifa membunuh Ade Sara pada Senin, 3 Maret 2014 lalu di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat. Hafidt lalu membuang jasad Ade Sara di pinggir tol Bintara, Bekasi Barat dan baru ditemukan pada Rabu, 5 Maret 2014.
SUMBER
Quote:Kediaman Ahmad Imam Alhafidt alias Aso Sumantri Ownie, 19 tahun, tersangka pelaku pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, di Pulogebang Permai, Blok A1 Nomor 8 RT 05 RW 10, Cakung, Jakarta Timur, kosong. Ketika Tempo mendatangi rumah tersebut, Jumat, 7 Maret 2014, tidak terlihat aktivitas di dalam rumah.
Ary Anggoro, 60 tahun, ketua rukun tetangga di kompleks itu yang bertetangga dengan keluarga Hafidt mengatakan rumah itu ditinggalkan penghuninya sejak pagi tadi. "Saya dan warga di sini juga baru dengar kabar Hafidt ditangkap polisi pada Jumat pagi," ujarnya.
Di mata warga komplek tempat Hafidt tinggal, remaja berusia 19 tahun itu dikenal sebagai anak baik dan pendiam. "Dia sering bergaul sama anak-anak sekitar tapi enggak terlihat temperamen atau punya masalah," kata Ary.
Ary menjelaskan, Hafidt merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. "Ayahnya dokter, namanya Ownie Sumantri." Keluarga itu, kata dia tinggal di kompleks ini sejak 8 tahun lalu. "Mereka mengontrak rumah di sini."
Sementara itu orang tua Hafidt dan anggota keluarganya sering bergaul dengan warga lain. "Mereka ramah-ramah dan sering beraktivitas dengan warga lain."
Adapun Reza, 17 tahun, teman kecil Hafidt menuturkan sejak kecil dia sering bermain bersama Hafidt. "Anaknya memang agak pendiam tapi suka jahil ke teman-temannya, dan senang bercanda." Reza tidak menyangka kalau temannya itu terlibat kasus pembunuhan. "Soalnya gampang bergaul sama orang, saya gak pernah lihat dia marah-marah."
Hafidt bersama kekasihnya, Assyifa membunuh Ade Sara pada Senin, 3 Maret 2014 lalu di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat. Hafidt lalu membuang jasad Ade Sara di pinggir tol Bintara, Bekasi Barat dan baru ditemukan pada Rabu, 5 Maret 2014.
SUMBER