Quote:
Warga Bandung, Jawa Barat, patut waspada saat membeli mie kuning atau mie basah. Pasalnya, bukan tak mungkin mie tersebut mengandung bahan pengawet dan bahan pewarna yang tidak baik bagi kesehatan.
Produsen mie berformalin, BS (55), mengaku sudah menjalankan bisnis mie berformalin sejak lima bulan lalu. Dia memanfaatkan zat formalin agar mie buatannya bisa tahan lama dan lebih kenyal.
"�Itu dijualnya ke beberapa pasar dan juga Pasar Induk Caringin," kata BS di Mapolrestabes Bandung, Rabu (5/3/2014).
Dalam satu hari, BS bersama tiga anak buahnya bisa memproduksi mie berformalin sebanyak 500 kilogram. "Kalau dijual satu kilonya Rp4 ribu," tuturnya.
Proses membuat mie berformalin, menurut BS, sama saja dengan membuat mie pada umumnya. Hanya saja, setiap satu adonan mie buatan BS dicampur dengan 25 mililiter formalin yang dibelinya di toko bahan kimia seharga Rp35 ribu perliter.
"Sampai saat ini belum pernah ada laporan yang keracunan. Ini formalin dipakai biar mie awet hingga enam hari," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Narkoba Polrestabes Bandung, AKBP M Ngajib mengungkapkan, formalin yang digunakan pelaku biasa digunakan untuk mengawetkan mayat. Bila dicampur dengan makanan maka akan menimbulkan efek buruk.
Selain bisa menggangu pencernaan, lanjutnya, konsumsi dengan jangka waktu lama bisa membuat lambung sobek, gangguan hati, bahkan menyebabkan kanker.
"Kami harap masyarakat bisa lebih hati-hati. Cara membedakannya, mie berformalin ini warnanya lebih pucat dan lebih licin. Tekstur mie berformalin lebih kenyal," tukasnya.
Saat ini, Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung masih melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya tersangka atau pelaku pembuat mie berformalin lainnya.
SUMBER
Buset ..... bahaya banget nih ...
Warga Bandung, Jawa Barat, patut waspada saat membeli mie kuning atau mie basah. Pasalnya, bukan tak mungkin mie tersebut mengandung bahan pengawet dan bahan pewarna yang tidak baik bagi kesehatan.
Produsen mie berformalin, BS (55), mengaku sudah menjalankan bisnis mie berformalin sejak lima bulan lalu. Dia memanfaatkan zat formalin agar mie buatannya bisa tahan lama dan lebih kenyal.
"�Itu dijualnya ke beberapa pasar dan juga Pasar Induk Caringin," kata BS di Mapolrestabes Bandung, Rabu (5/3/2014).
Dalam satu hari, BS bersama tiga anak buahnya bisa memproduksi mie berformalin sebanyak 500 kilogram. "Kalau dijual satu kilonya Rp4 ribu," tuturnya.
Proses membuat mie berformalin, menurut BS, sama saja dengan membuat mie pada umumnya. Hanya saja, setiap satu adonan mie buatan BS dicampur dengan 25 mililiter formalin yang dibelinya di toko bahan kimia seharga Rp35 ribu perliter.
"Sampai saat ini belum pernah ada laporan yang keracunan. Ini formalin dipakai biar mie awet hingga enam hari," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Narkoba Polrestabes Bandung, AKBP M Ngajib mengungkapkan, formalin yang digunakan pelaku biasa digunakan untuk mengawetkan mayat. Bila dicampur dengan makanan maka akan menimbulkan efek buruk.
Selain bisa menggangu pencernaan, lanjutnya, konsumsi dengan jangka waktu lama bisa membuat lambung sobek, gangguan hati, bahkan menyebabkan kanker.
"Kami harap masyarakat bisa lebih hati-hati. Cara membedakannya, mie berformalin ini warnanya lebih pucat dan lebih licin. Tekstur mie berformalin lebih kenyal," tukasnya.
Saat ini, Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung masih melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya tersangka atau pelaku pembuat mie berformalin lainnya.
SUMBER
Buset ..... bahaya banget nih ...
