JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinan atas hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370, yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada Sabtu (8/3/2014) dini hari.
Demikian hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Sabtu. "Kami merasakan keprihatinan dan mendoakan keselamatan bagi seluruh penumpang pesawat tersebut," kata Marty.
Dia juga memastikan terdapat tujuh warga negara Indonesia di antara 239 penumpang pesawat tersebut.
"Kemlu sudah mendapat nama WNI tersebut dan pihak maskapai sedang menghubungi keluarga penumpang," katanya.
Marty menambahkan bahwa ia sudah memerintahkan KBRI Kuala Lumpur dan KBRI Beijing terus memantau perkembangan pencarian pesawat itu oleh tim SAR.
Menurut keterangan CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya dalam akun resmi Facebook Malaysia Airlines, pesawat itu, yang berangkat dari Kualalumpur pada Sabtu pukul 00.41, membawa 239 penumpang, termasuk dua anak kecil dan 12 awak.
"Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur menuju Beijing hilang hubungan dengan menara pengawas penerbangan Subang pada Sabtu pukul 02.40," kata Yahya.
Menurut Yahya, pesawat itu dijadwalkan tiba di Beijing pada pukul 06.30.
Pesawat ini ditumpangi penumpang dari berbagai negara seperti China, Malaysia, Indonesia, India, Australia, Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru, Ukraina, Kanada, Rusia, Italia, Taiwan, Belanda, dan Austria.
Pilot pesawat itu adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah, warga negara Malaysia berumur 53 tahun. Zaharie bekerja di Malaysia Airlines sejak 1981 dan memiliki 18,365 jam terbang.
SUMBER KOMPAS
INI GA JAUH2 DARI PEMIMPINNYA
CUMA BILANG PRIHATIN
Demikian hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Sabtu. "Kami merasakan keprihatinan dan mendoakan keselamatan bagi seluruh penumpang pesawat tersebut," kata Marty.
Dia juga memastikan terdapat tujuh warga negara Indonesia di antara 239 penumpang pesawat tersebut.
"Kemlu sudah mendapat nama WNI tersebut dan pihak maskapai sedang menghubungi keluarga penumpang," katanya.
Marty menambahkan bahwa ia sudah memerintahkan KBRI Kuala Lumpur dan KBRI Beijing terus memantau perkembangan pencarian pesawat itu oleh tim SAR.
Menurut keterangan CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya dalam akun resmi Facebook Malaysia Airlines, pesawat itu, yang berangkat dari Kualalumpur pada Sabtu pukul 00.41, membawa 239 penumpang, termasuk dua anak kecil dan 12 awak.
"Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur menuju Beijing hilang hubungan dengan menara pengawas penerbangan Subang pada Sabtu pukul 02.40," kata Yahya.
Menurut Yahya, pesawat itu dijadwalkan tiba di Beijing pada pukul 06.30.
Pesawat ini ditumpangi penumpang dari berbagai negara seperti China, Malaysia, Indonesia, India, Australia, Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru, Ukraina, Kanada, Rusia, Italia, Taiwan, Belanda, dan Austria.
Pilot pesawat itu adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah, warga negara Malaysia berumur 53 tahun. Zaharie bekerja di Malaysia Airlines sejak 1981 dan memiliki 18,365 jam terbang.
SUMBER KOMPAS
INI GA JAUH2 DARI PEMIMPINNYA
CUMA BILANG PRIHATIN