TRIBUNMANADO.CO.ID- N (12), siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Ash-Shalihin, Desa Sukabangun, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, takut masuk sekolah. Dia mengaku tak mau sekolah karena trauma setelah ditampar dan dicubit Kepala MIS Ash-Shalihin, Tasripah, Rabu (12/3/2014).
"Saya tak lagi mau ke sekolahan itu. Mau berhenti sekolah saja. Saya takut, saya tak mau ditampar kepala sekolah itu lagi. Sakit," katanya saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/3/2014).
Namun, Tasripah membantahnya. Dia mengaku hanya sedikit mencubit siswinya itu karena anak bungsu dari dua bersaudara ini ikut "Lomba Joget Caesar" di Pasar Sukabangun. Padahal, sekolah sudah melarangnya.
Saat ditemui, wajahnya tampak lebam dan bengkak. Dia hanya terbaring, mengeluh sakit kepala dan pandangannya kabur. Ia mengaku ditampar berulang kali hingga linglung.
"Rambut saya dijambak kemudian ditampar, dicubit, dan ditampar lagi. Saya ditampar berulang kali, hingga tak sadar berapa kali. Sampai sekarang kepala saya masih sakit," tuturnya.
Dia bercerita, kejadian tersebut bermula saat semua siswa berbaris di halaman sekolah. Saat itu, dia dipanggil kepala sekolah untuk maju ke depan.
"Saya dilepok (dipukul) di hadapan kawan-kawan saat berbaris sebelum masuk kelas," ujar N.
sumber: http://manado.tribunnews.com/
-------------------------------------------------------
Sebenarnya gak perlu dipukul2 juga sih. masih bisa dipanggil dulu orangtuanya, dibicarakan terlebih dahulu dan sebagainya. Untung si anak masih hidup gan
"Saya tak lagi mau ke sekolahan itu. Mau berhenti sekolah saja. Saya takut, saya tak mau ditampar kepala sekolah itu lagi. Sakit," katanya saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/3/2014).
Namun, Tasripah membantahnya. Dia mengaku hanya sedikit mencubit siswinya itu karena anak bungsu dari dua bersaudara ini ikut "Lomba Joget Caesar" di Pasar Sukabangun. Padahal, sekolah sudah melarangnya.
Saat ditemui, wajahnya tampak lebam dan bengkak. Dia hanya terbaring, mengeluh sakit kepala dan pandangannya kabur. Ia mengaku ditampar berulang kali hingga linglung.
"Rambut saya dijambak kemudian ditampar, dicubit, dan ditampar lagi. Saya ditampar berulang kali, hingga tak sadar berapa kali. Sampai sekarang kepala saya masih sakit," tuturnya.
Dia bercerita, kejadian tersebut bermula saat semua siswa berbaris di halaman sekolah. Saat itu, dia dipanggil kepala sekolah untuk maju ke depan.
"Saya dilepok (dipukul) di hadapan kawan-kawan saat berbaris sebelum masuk kelas," ujar N.
sumber: http://manado.tribunnews.com/
-------------------------------------------------------
Sebenarnya gak perlu dipukul2 juga sih. masih bisa dipanggil dulu orangtuanya, dibicarakan terlebih dahulu dan sebagainya. Untung si anak masih hidup gan
![bagikan ke facebook FB Share](http://4.bp.blogspot.com/-WBHTxQyLMuw/TkAMYLJhOSI/AAAAAAAAgO4/465lu0O7L7I/s1600/facebook.png)
![publikasikan ke twitter Twitter Share](http://1.bp.blogspot.com/-k5oTZ-w4qUo/TkAMX9prZmI/AAAAAAAAgOw/ALlB8FpXkjo/s1600/twitter.png)