SITUS BERITA TERBARU

[Capres Anti Disetir] Pakar: Demokrat Bisa Jadi Kuda Hitam kalau Usung Anies Baswedan

Tuesday, March 25, 2014

Quote:JAKARTA, KOMPAS.com � Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menilai elektabilitas bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, hanya bisa disaingi oleh sosok muda dan tak memiliki "dosa" politik pada masa lalu. Menurutnya, Partai Demokrat bisa menjadi kuda hitam untuk menyaingi "jagoan" PDI-P dengan mengusung salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan.

"Partai Demokrat bisa memberikan kejutan dengan membuat kubu ketiga dengan mengusung orang yang betul-betul bersih dan wajah baru benar-benar. Bisa Anies Baswedan," kata Hamdi di Jakarta, Senin (24/3/2014).

Jika tak ada kuda hitam, menurut Hamdi, hanya ada dua kelompok koalisi, yakni koalisi pengusung Jokowi dan koalisi yang mengusung Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Sementara Partai Golkar diprediksi akan bergabung ke salah satu kubu karena bakal capresnya Aburizal Bakrie dianggap tak mampu bersaing dengan calon lainnya.

"Jika petanya hanya akan ada dua kubu, pemenangnya sudah terbaca. Jokowi susah sekali dibanding, apalagi lawannya Prabowo, yang masih terbelenggu dengan dosa politik masa lalu," ujarnya.

Untuk mengusung Anies, menurut Hamdi, Demokrat bisa saja mendekati partai koalisi lainnya yang tergabung di Sekretariat Gabungan seperti Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, ataupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Duet yang ditawarkan, salah satu alternatifnya adalah Anies Baswedan bersama Mahfud MD.

"Duet Anies-Mahfud bisa sangat menjual memikat rakyat," ucapnya.

Hamdi mengatakan, agar Partai Demokrat bisa membuat kubu koalisi sendiri, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu harus berusaha keras meningkatkan elektabilitasnya. Setidaknya, Partai Demokrat harus meraih minimal suara 10 persen supaya bisa menjadi pemimpin koalisi.

"Sekarang tinggal menunggu skenario yang dimainkan SBY," kata Hamdi.

sumber

SEBELUMNYA

Quote:TEMPO.CO, Malang - Anies Baswedan, salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, menolak menjadi juru kampanye Partai Demokrat. Alasannya, juru kampanye seharusnya kader partai yang mengenal visi dan misi partai bersangkutan. Jika orang di luar partai turut berkampanye, dikhawatirkan akan keliru.

"Saya sejak awal menyatakan tak bersedia menjadi juru kampanye," katanya, seusai menjadi pembicara seminar kebangsaan di Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Malang, Minggu, 23 Maret 2014.

Pernyataannya disampaikan sejak awal diundang sebagai peserta konvensi. Saat itu pengurus Partai Demokrat dan tim seleksi menyepakati syarat yang diajukan. "Saya orang luar, diundang konvensi. Jika menang konvensi, menjadi anggota. Itu saja," katanya. (Baca: Pandji Blakblakan Dukung Anis Baswedan)

Ia meminta kepastian tak menjadi juru kampanye Partai Demokrat agar ada kepastian statusnya dalam konvensi tersebut. Berbeda dengan yang lain, mereka tak mengajukan kesepakatan, katanya.

Sejumlah peserta konvensi tak menjadi juru kampanye Demokrat, di antaranya Dino Patti Djalal, Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Gita Wiryawan, dan Irman Gusman.

Anies tak khawatir, penolakan menjadi juru kampanye akan mempengaruhi penilaian dalam konvensi. Ia mengaku, selain menggarap pemilih pemula atau anak muda dalam gerakan "Turun Tangan", ia juga mendekati ulama dan tokoh agama. "Saya bertemu ulama dan mendengar aspirasinya untuk bangsa ini," katanya. Termasuk bertemu dengan pengasuh pesantren Al-hikam di Malang, Kiai Haji Hasyim Muzadi. Anies mengaku sering bertemu di Jakarta membicarakan persoalan kebangsaan.

SUMBER

Anies Baswedan jelas pilihan utama ane, kalau dia resmi jadi capres.
Fokusnya dari dulu gak pernah berubah, satu Pendidikan.
Yang utama satunya antara kata dan perbuatan.
Semoga sukses Pak Anies.
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive