Dahlan Tegaskan BUMN Siap Garap Proyek JSS
�Tinggal tunjuk saja, kalau sudah ditunjuk saya langsung kerjakan. Sudah perintah apa, mau bangun kita bangun, mau rencanakan akan kita rencanakan,�
JAKARTA � Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menyatakan, BUMN siap melaksanakan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) jika sudah ditunjuk pemerintah untuk menggarap proyek strategis itu.
�Tinggal tunjuk saja, kalau sudah ditunjuk saya langsung kerjakan. Sudah perintah apa, mau bangun kita bangun, mau rencanakan akan kita rencanakan,� ujar Dahlan saat ditemui di Pusdiklat Kemendagri, Jakarta, Jumat (7/3).
Menurut dia, pembangunan jembatan di atas laut yang menghubungkan Jawa dan Sumatera itu membutuhkan waktu yang lama. Untuk anggaran biaya proyek ini yang diperkirakan akan menghabiskan dana hingga ratusan triliun, Dahlan yakin tidak akan jadi kendala.
�Tidak butuh waktu satu tahun saja, kira-kira 12 tahun. Kalau Rp 150 triliun dibagi 12 tahun ya sekitar Rp 12 sekian triliun setiap tahunnya, jadi bisa lah,� urai Dahlan.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berambisi mempercepat pembangunan JSS. Karenanya pemerintah saat ini tengah mengebut mengerjaan feasibility study (FS) atau uji kelaikan pembangunan jembatan tersebut, agar bisa rampung tahun ini.
Nantinya setelah FS tuntas, proyek pembangunan akan langsung ditender dan dibangun. Penyelesaian pembangunan jembatan juga akan dipercepat hingga kurang dari 10 tahun.
SUMBER: http://www.jpnn.com/read/2014/03/07/...ap-Proyek-JSS-
Proyek Jembatan Selat Sunda
TEMPO.CO, Jakarta � Wakil Ketua Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat, Aria Bima, mengatakan pembangunan Proyek Jembatan Selat Sunda dinilai tidak feasible. Alasannya, karena struktur tanah rentan terhadap bencana alam. (baca:Badan Pelaksana JSS Segera Dibentuk)
�Setahu saya berdasarkan kajian-kajian geografis, kondisi di situ rentan bencana alam, gempa vulkanik maupun tektonik,� kata Aria Bima, Jumat, 7 Maret 2014. Dia mengatakan rencana pembangunan jembatan tersebut justru malah mengakibatkan investasi kepada penyeberangan laut melaui kapal menjadi terhambat.
Seharusnya, kata dia, pemerintah memperkuat penyeberangan laut dengan memperluas Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni. Penguatan pelabuhan dan bahkan bandara akan lebih baik dilakukan dibandingkan dengan membangun jembatan yang memiliki risiko besar. (baca:Jembatan Selat Sunda Dinilai Kerdilkan Indonesia)
Proyek yang diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 150 triliun ini rencananya akan melibatkan badan usaha milik negara (BUMN). Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku pihaknya siap ditunjuk untuk membangun proyek tersebut. �Kami siap diperintah. Disuruh bangun, kami bangun; suruh rencanakan kami rencanakan,� ujarnya.
Dia meyakini meskipun membutuhkan biaya yang tidak sedikit, perusahaan BUMN mampu mengerjakan megaproyek tersebut karena tidak akan digarap dalam satu tahun.
Dahlan memperkirakan pengerjaan konstruksi megaproyek ini akan menghabiskan waktu sekitar 12 tahun. Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, menyatakan pemerintah telah menetapkan rencana pembangunan JSS untuk dilanjutkan. Djoko mengataan pihaknya akan segera membentuk badan pelaksana untuk proyek tersebut.
SUMBER: http://www.tempo.co/read/news/2014/0...Tidak-Feasible
TS: Keren Pak
�Tinggal tunjuk saja, kalau sudah ditunjuk saya langsung kerjakan. Sudah perintah apa, mau bangun kita bangun, mau rencanakan akan kita rencanakan,�
JAKARTA � Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menyatakan, BUMN siap melaksanakan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) jika sudah ditunjuk pemerintah untuk menggarap proyek strategis itu.
�Tinggal tunjuk saja, kalau sudah ditunjuk saya langsung kerjakan. Sudah perintah apa, mau bangun kita bangun, mau rencanakan akan kita rencanakan,� ujar Dahlan saat ditemui di Pusdiklat Kemendagri, Jakarta, Jumat (7/3).
Menurut dia, pembangunan jembatan di atas laut yang menghubungkan Jawa dan Sumatera itu membutuhkan waktu yang lama. Untuk anggaran biaya proyek ini yang diperkirakan akan menghabiskan dana hingga ratusan triliun, Dahlan yakin tidak akan jadi kendala.
�Tidak butuh waktu satu tahun saja, kira-kira 12 tahun. Kalau Rp 150 triliun dibagi 12 tahun ya sekitar Rp 12 sekian triliun setiap tahunnya, jadi bisa lah,� urai Dahlan.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berambisi mempercepat pembangunan JSS. Karenanya pemerintah saat ini tengah mengebut mengerjaan feasibility study (FS) atau uji kelaikan pembangunan jembatan tersebut, agar bisa rampung tahun ini.
Nantinya setelah FS tuntas, proyek pembangunan akan langsung ditender dan dibangun. Penyelesaian pembangunan jembatan juga akan dipercepat hingga kurang dari 10 tahun.
SUMBER: http://www.jpnn.com/read/2014/03/07/...ap-Proyek-JSS-
Proyek Jembatan Selat Sunda
TEMPO.CO, Jakarta � Wakil Ketua Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat, Aria Bima, mengatakan pembangunan Proyek Jembatan Selat Sunda dinilai tidak feasible. Alasannya, karena struktur tanah rentan terhadap bencana alam. (baca:Badan Pelaksana JSS Segera Dibentuk)
�Setahu saya berdasarkan kajian-kajian geografis, kondisi di situ rentan bencana alam, gempa vulkanik maupun tektonik,� kata Aria Bima, Jumat, 7 Maret 2014. Dia mengatakan rencana pembangunan jembatan tersebut justru malah mengakibatkan investasi kepada penyeberangan laut melaui kapal menjadi terhambat.
Seharusnya, kata dia, pemerintah memperkuat penyeberangan laut dengan memperluas Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni. Penguatan pelabuhan dan bahkan bandara akan lebih baik dilakukan dibandingkan dengan membangun jembatan yang memiliki risiko besar. (baca:Jembatan Selat Sunda Dinilai Kerdilkan Indonesia)
Proyek yang diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 150 triliun ini rencananya akan melibatkan badan usaha milik negara (BUMN). Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku pihaknya siap ditunjuk untuk membangun proyek tersebut. �Kami siap diperintah. Disuruh bangun, kami bangun; suruh rencanakan kami rencanakan,� ujarnya.
Dia meyakini meskipun membutuhkan biaya yang tidak sedikit, perusahaan BUMN mampu mengerjakan megaproyek tersebut karena tidak akan digarap dalam satu tahun.
Dahlan memperkirakan pengerjaan konstruksi megaproyek ini akan menghabiskan waktu sekitar 12 tahun. Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, menyatakan pemerintah telah menetapkan rencana pembangunan JSS untuk dilanjutkan. Djoko mengataan pihaknya akan segera membentuk badan pelaksana untuk proyek tersebut.
SUMBER: http://www.tempo.co/read/news/2014/0...Tidak-Feasible
TS: Keren Pak