Gempa Malang. Takmir Masjid, Suyanto (50) melihat kerusakan bangunan masjid yang hancur akibat gempa bumi di Desa Bumirejo, Dampit, Malang, Jawa Timur, Senin (8/7). Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun gempa dengan kekuatan 5,9 skala richter tersebut membuat puluhan bangunan rumah rusak termasuk sebuah tempat ibadah. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
124 Rumah Rusak Akibat Gempa Malang
Senin, 8 Juli 2013 22:06 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gempa berkekuatan 5,9 SR terjadi di 112 km tenggara Malang, Jawa Timur pada Senin (8/7/2013) pukul 09:13:39 WIB, di kedalaman 10 Km ternyata memberikan dampak kerusakan rumah dan bangunan di daerah selatan Malang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah menerjunkan 4 tim reaksi cepat untuk melakukan pendataan dampak gempa. Total ada 124 rumah rusak yang meliputi 11 rumah rusak berat, 18 rumah rusak sedang, dan 95 rumah rusak ringan di 5 kecamatan.
Kerusakan rumah tersebut terdapat di lima kecamatan yaitu Dampit (2 unit rumah rusak ringan), Ampel Gading (2 rusak ringan), Tirto Mulyo (2 rusak berat, 2 rusak sedang, 9 rusak ringan), Gedangan (1 rusak berat) dan Kecamatan Sumber Manjing Wetan (8 rusak berat, 16 rusak sedang, 52 rusak ringan). Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menyebutkan seorang korban patah tulang, akibat lari dari rumah dan terjatuh. "Saat ini korban telah dibawa ke Puskesmas terdekat dan dirujuk ke Rumah Sakit Bala Keselametan - Turen. Korban berdomisili di Dusun Tugu Sari RT 01 RW 01 Desa Bumi Rejo Kec Dampit, Malang," kata Sutopo dalam pesan pendeknya.
Dijelaskan, upaya yang telah dilakukan saat ini adalah masyarakat bersama Muspika bergotong-royong membenahi rumah-rumah terdampak, untuk pengungsian saat ini korban yang kehilangan tempat tinggalnya, mengungsi di kerabat atau tetangga terdekat. BPBD Malang telah membagikan paket sembako kepada keluarga yang terdampak Rusak Berat, dan saat ini untuk keluarga terdampak akan segera didistribusikan kembali untuk yang belum mendapatkan paket sembako. "Pendataan masih dilakukan hingga saat ini," ujarnya.
Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terkait terjadinya gempa dengan magnitude yang cukup besar, seperti di Aceh 6,2 sr, Pagai Selatan 6,1 sr dan Malang 5,9 sr. Gempa bersifat mendadak dan tidak dapat diprediksikan. Saat merasakan gempa segera keluar dari rumah dan mencari tempat yang aman. Jika di pantai segera mencari tempat yang tinggi dan aman.
http://www.tribunnews.com/2013/07/08...t-gempa-malang
Tujuh Rumah Rusak akibat Gempa 5,9 SR di Malang
Senin, 08 Juli 2013 | 16:38 WIB
Metrotvnews.com, Malang: Gempa bumi berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) mengguncang kawasan tenggara Kabupaten Malang dan sekitarnya pukul 09.13 WIB, Senin (8/7). Laporan sementara tidak ada korban jiwa, tapi sedikitnya tujuh rumah warga rusak. Sejauh ini petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) masih mengecek korban bencana, termasuk mendata kerusakan rumah warga dan fasilitas lainnya di 33 kecamatan.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafi Lutfi kepada Media Indonesia mengatakan pusat gempa berkekuatan 5,9 SR tersebut di 9,16 lintang selatan dan 113 bujur timur, dengan kedalaman 10 kilometer (km) di Samudera Hindia atau 112 kilometer (km) tenggara Kabupaten Malang, 114 km barat daya Lumajang, 130 km barat daya Jember atau 202 km tenggara Surabaya. "Koordinat gempa berada di antara Kecamatan Donomulyo dan Bantur, serta
Kabupaten Blitar," tegasnya.
Kendati dipastikan tidak mengakibatkan tsunami, namun petugas BPBD sudah dikerahkan untuk mencari informasi dampak bencana. "Laporan sementara ada empat rumah di Desa Sumberagung, Kecamatan
Sumbermanjing Wetan, rusak ringan gentengnya runtuh," katanya. Pantauan Media Indonesia menyebutkan getaran gempa hingga dirasakan di
Desa Bedaliagung, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Warga setempat
sempat panik, dan bereaksi dengan keluar rumah guna menyelamatkan diri.
Menurut Wuwuk,32, mengatakan getaran memang dirasakan tidak lama, tapi
terasa kuat karena pigora yang tertempel di tembok sempat bergoyang nyaris
jatuh ke lantai. "Saat merasakan gempa, saya langsung mengajak anak ke luar rumah. Tetangga lainnya juga panik berhamburan ke luar rumah sambil teriak untuk memberikan peringatan kepada warga lainnya," katanya. Choirul Anam,49, warga Perumahan Kelurahan Bunul, Kota Malang, mengatakan
juga merasakan getaran kuat gempa yang mengakibatkan warga panik. "Getaran gempa tidak lama, tapi sempat membuat kepala saya pusing," ujarnya.
Sedangkan dampak gempa juga dilaporkan sebanyak tiga rumah di Desa
Gadungsari, Kepatihan dan Sukorejo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten
Malang mengalami kerusakan ringan sampai dengan sedang. Sekretaris PMI Kabupaten Malang Aprilianto mengatakan petugas sedang mengecek kebenaran laporan warga tersebut. "Kami sekarang sedang menuju Desa Gadungsari, Kepatihan, dan Sukorejo untuk memastikan adanya laporan rumah rusak. Tapi, laporan ini baru sementara sehingga perlu pengecekan langsung di lapangan," tegasnya. Selain mengecek di Ampelgading, petugas gabungan BPBD dan PMI juga disebar di Kecamatan Donomulyo, Bantur, Tirtoyudo dan Sumbermanjing Wetan. Sejumlah kecamatan itu merupakan kawasan pesisir laut selatan jalur
gempa.
http://www.metrotvnews.com/metronews...9-SR-di-Malang
Gempa 5,9 SR Goyang Malang, Terasa Hingga Surabaya dan Bali
Posted: 08/07/2013 09:19
Liputan6.com, Jakarta : Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter menggoyang Malang, Jawa Timur, Senin (8/7/2013). Gempa itu juga dirasakan masyarakat di Surabaya dan Bali. Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa itu terjadi pada pukul 09.13 WIB. Lokasi gempa berada di 9,16 Lintang Selatan dan 113,00 Bujur Timur.
Pusat gempa berada di 112 km Tenggara Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kedalaman gempa cukup dangkal yakni 10 km. Sejumlah warga di Surabaya mengaku merasakan gempa itu selama 1 menit. Gempa juga terasa hingga Bali. Meski begitu, BMKG tidak menyatakan gempa tersebut berpotensi terjadi tsunami.
http://news.liputan6.com/read/633033...abaya-dan-bali
BNPB Cek Dampak Gempa Malang
08 Jul 2013 10:24:39
Jakarta (Antara) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melakukan pengecekan kemungkinan adanya korban dan kerusakan bangunan terkait terjadi gempa yang terjadi di Malang, Jawa Timur, pada Senin pukul 09.13 WIB. "Sekalipun gempa tidak berpotensi tsunami,kita masih melakukan pengecekan untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, terjadi gempa 5,9 SR pada Senin (8/7) pukul 09:13:39 WIB, di koordinat 9.16 LS, 113.00 BT, kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada di Samudera Hindia yaitu 112 km Tenggara Malang (Jatim), 114 km Barat Daya Lumajang (Jatim), 130 km Barat Daya Jember (Jatim) atau 202 km Tenggara Surabaya. Posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak gempa ke beberapa daerah. Dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malang dilaporkan gempa terasa sedang selama tiga hingga lima detik.
Lampu di dalam gedung bergoyang,namun tidak ada kerusakan di Kota Malang, masyarakat sebagian keluar rumah. Di Bondowoso, gempa terasa cukup kuat selama lima detik. Masyarakat yang di gedung RS Bondowoso segera keluar gedung dan dilaporkan sementara tidak ada kerusakan
Sementara di Jember gempa dirasakan cukup kuat selama lima detik, masyarakat sebagian keluar rumah dan tidak ada kerusakan. Berdasarkan peta guncangan gempa menunjukkan intensitas III MMI (lemah) di selatan wilayah Jawa Timur. Sumber gempa berada di bagian dalam zona subduksi atau pertemuan lempeng tektonik antara lempeng Hindia Australia dan Eurasia
http://www.antarajatim.com/lihat/ber...k-gempa-malang
-------------------------
Waduk Karang Kates, Malang
Sebaiknya di cek pula bendungan-bendungan yang ada di Jatim daerah Malang seperti waduk Karangkates dan waduk-waduk disekitarnya, siapa tahu ada retakan!