Jakarta - Jangan berani-berani memaksa masuk jalur TransJ. Kini petugas TransJ yang berjaga di palang lintasan dilengkapi HP kamera. Bila ada pejabat atau siapapun yang nekat menerobos masuk akan difoto dan disebar di media sosial.
"Ya kita akan lakukan, agar ada efek jera," kata juru bicara TransJ Sri Ulina saat dikonfirmasi, Rabu (31/7/2013).
Menurut dia, sebenarnya petugas penjaga lintasan sudah diminta agar tak memberi izin melintas bagi mereka yang tak diperbolehkan. Tapi kadang ada oknum atau pihak yang memaksa.
"Kita meminta mereka berjaga di jalur dengan kondisi apapun," terang Ulina.
Kasus yang dialami Febri Suhartoni mahasiswa Trisakti Fakultas Ekonomi yang mencatut nama Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menjadi pelajaran. Febri ngotot menunjukkan kartu nama Timur. Dia juga mengklaim sebagai anaknya.
Pihak TransJ kemudian menggunggah foto mobil Febri di akun twitter @BLUTransJakarta dan disebut sebagai anak jenderal. Kemudian ramai di pemberitaan, polisi akhirnya mencari mobil itu. Belakangan diketahui Febri anak pengusaha karet di Balikpapan, Kalimantan Timur. Sang ayah datang ke Jakarta dan meminta maaf ke Polri.
Sumber:
http://news.detik..com/read/2013/07/...gang-hp-kamera
Inovasi yg sangat cerdas..
hukuman sosial jauh lebih ampuh daripada denda..
perasaan ide2 gemilang baru mulai bermunculan setelah jkt dipimpin jokohok.. para PNS muda yg pintar2 mulai keluar dari kungkungan tempurung para angkatan tua nya yg sering bermain politik praktis
