Reporter : Al Amin
Selasa, 9 Juli 2013
Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Muhammad Amien Rais dulu lebih memilih Fauzi Bowo (Foke) ketimbang Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI. Sekarang, Amien menilai Jokowi cocok diduetkan dengan Hatta Rajasa maju capres.
Sebelum Pilgub DKI, Amien menilai Jokowi bukan sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.
"Solo itu masih kumuh, gelap, agak miskin. Sebenarnya ini sudah masa tenang kampanye sebetulnya tidak boleh, tapi Anda (wartawan) tanya ya saya jelaskan. Solo itu kemiskinannya tertinggi di Jawa Tengah," kata Amien Rais kepada wartawan di Monas, Rabu (19/9).
Karena itu, mantan ketua MPR ini mengaku heran mengapa Jokowi dinobatkan sebagai salah seorang wali kota terbaik di dunia. "Saya heran. Saya itu orang Solo, kalau Solo jadi wali kota terbaik di muka bumi, itu gagal dan lemah. Saya sudah keliling ke Timur Tengah, Eropa Timur, Eropa Barat, Amerika, Australia, Rusia, itu kota bagus cemerlang, rapi, hijau," katanya.
Amien juga mengkritisi Jokowi yang begitu berhasil dari segi pencitraan. Begitu banyak pemberitaan yang menyatakan kesuksesan Jokowi. "Lumayan juga pencitraannya," tukasnya.
Perjalanan waktu mengubah pendapat Amien Rais. Kini Amien menilai Jokowi cocok dipasangkan dengan jago dari PAN Hatta Raja untuk Pilpres 2014.
Amien menjelaskan, ada beberapa kombinasi jika Hatta harus dicalonkan sebagai wakil presiden, salah satunya, kombinasi Jokowi-Hatta atau Prabowo-Hatta.
"Kita kadang-kadang membayang-bayangkan bagaimana kalau misalnya duet Prabowo-Hatta atau Jokowi-Hatta. Atau mungkin sebaliknya bisa saja. Kita open kita masih terbuka," ujar Amien di Balai Kartini, Senin (8/7) kemarin.
Mantan Ketua MPR ini menambahkan, PAN saat ini terbuka dengan segala tawaran. "Kita open kita masih terbuka. Saya sekarang hanya pengamat, penasihat saja. Saya tidak menentukan," pungkasnya.
[tts]
sumber www.merdeka.com
ada2 aja kelakuan si mbah amin ini
Selasa, 9 Juli 2013
Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Muhammad Amien Rais dulu lebih memilih Fauzi Bowo (Foke) ketimbang Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI. Sekarang, Amien menilai Jokowi cocok diduetkan dengan Hatta Rajasa maju capres.
Sebelum Pilgub DKI, Amien menilai Jokowi bukan sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.
"Solo itu masih kumuh, gelap, agak miskin. Sebenarnya ini sudah masa tenang kampanye sebetulnya tidak boleh, tapi Anda (wartawan) tanya ya saya jelaskan. Solo itu kemiskinannya tertinggi di Jawa Tengah," kata Amien Rais kepada wartawan di Monas, Rabu (19/9).
Karena itu, mantan ketua MPR ini mengaku heran mengapa Jokowi dinobatkan sebagai salah seorang wali kota terbaik di dunia. "Saya heran. Saya itu orang Solo, kalau Solo jadi wali kota terbaik di muka bumi, itu gagal dan lemah. Saya sudah keliling ke Timur Tengah, Eropa Timur, Eropa Barat, Amerika, Australia, Rusia, itu kota bagus cemerlang, rapi, hijau," katanya.
Amien juga mengkritisi Jokowi yang begitu berhasil dari segi pencitraan. Begitu banyak pemberitaan yang menyatakan kesuksesan Jokowi. "Lumayan juga pencitraannya," tukasnya.
Perjalanan waktu mengubah pendapat Amien Rais. Kini Amien menilai Jokowi cocok dipasangkan dengan jago dari PAN Hatta Raja untuk Pilpres 2014.
Amien menjelaskan, ada beberapa kombinasi jika Hatta harus dicalonkan sebagai wakil presiden, salah satunya, kombinasi Jokowi-Hatta atau Prabowo-Hatta.
"Kita kadang-kadang membayang-bayangkan bagaimana kalau misalnya duet Prabowo-Hatta atau Jokowi-Hatta. Atau mungkin sebaliknya bisa saja. Kita open kita masih terbuka," ujar Amien di Balai Kartini, Senin (8/7) kemarin.
Mantan Ketua MPR ini menambahkan, PAN saat ini terbuka dengan segala tawaran. "Kita open kita masih terbuka. Saya sekarang hanya pengamat, penasihat saja. Saya tidak menentukan," pungkasnya.
[tts]
sumber www.merdeka.com
ada2 aja kelakuan si mbah amin ini