Quote:
Kamerad Kembali Berunjuk Rasa di Kantor Bank Bukopin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) untuk ketiga kalinya melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bank Bukopin, Jalan MT. Haryono, Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Ratusan massa Kamerad dalam aksinya kembali meneriakan penolakan penjualan saham Bank Bukopin kepada PT Bosowa Corporindo. Sebagai simbol murahnya penjualan saham Bank bukopin kepada Grup Bosowa, massa melempari uang recehan pecahan Rp 100 dan Rp 500 ke arah gedung Bank Bukopin.
"Pelemparan uang recehan itu sebagai simbol murahnya penjualan Bank Bukopin kepada Bosowa dan penjualan itu juga terindikasi merugikan negara," ungkap Koordinator Kamerad Haris Pratama di sela-sela aksinya.
Selain melakukan aksinya di depan kantor Bank Bukopin, massa Kamerad juga akan melanjutkan aksinya ke gedung KPK, dan Bank Indonesia.
Dalam proses disvestasi Bank Bukopin itu, Haris melihat adanya kejanggalan yang dilakukan antara bank tersebut dalam penjualan sahamnya kepada Bosowa. Dimana Bosowa membeli 15 persen saham Bank Bukopin senilai Rp 1,16 triliun atau setara Rp1.050 per saham pada tanggal 13 Juni 2013. Padahal sebelumnya pemerintah melalui bank BRI telah menawarkan harga yang lebih tinggi dari PT Bosowa.
Apalagi sambung Haris, dalam transaksi jual-beli saham tersebut Bosowa bersedia membeli hak Kopelindo dalam right issue Bank Bukppin secara bertahap hingga akhir 2013, sehingga Bosowa memiliki mayoritas saham pengendali di Bank Bukppin.
"Ada apa dan untuk siapa transaksi itu dilakukan," selorohnya.
"Tolak PT Bosowa sebagai pemilik saham pengendali di Bukopin, kami juga meminta KPK untuk mengusut transaksi dalam pembelian saham Bukopin," kata Haris.
Kasus ini lanjut Haris akan sama seperti kasus Bank Century. Karena transkasi pembelian saham dilakukan secara diam-diam.
Sumber: Tribunnews
Nama doang sok-sokan Sosialis, tapi kerjanya demo soal Perbankan. dan yang lebih tololnya lagi adalah mereka demo tapi ga paham apa yang mereka protes. Masa disangkut-sangkutin sama Century segala
kaga bisa bedain Sales & Purchase Agreement sama Bailout ya mereka?
Mau jadi apa gerakan Mahasiswa kalau contohnya seperti ini semua
Kamerad Kembali Berunjuk Rasa di Kantor Bank Bukopin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) untuk ketiga kalinya melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bank Bukopin, Jalan MT. Haryono, Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Ratusan massa Kamerad dalam aksinya kembali meneriakan penolakan penjualan saham Bank Bukopin kepada PT Bosowa Corporindo. Sebagai simbol murahnya penjualan saham Bank bukopin kepada Grup Bosowa, massa melempari uang recehan pecahan Rp 100 dan Rp 500 ke arah gedung Bank Bukopin.
"Pelemparan uang recehan itu sebagai simbol murahnya penjualan Bank Bukopin kepada Bosowa dan penjualan itu juga terindikasi merugikan negara," ungkap Koordinator Kamerad Haris Pratama di sela-sela aksinya.
Selain melakukan aksinya di depan kantor Bank Bukopin, massa Kamerad juga akan melanjutkan aksinya ke gedung KPK, dan Bank Indonesia.
Dalam proses disvestasi Bank Bukopin itu, Haris melihat adanya kejanggalan yang dilakukan antara bank tersebut dalam penjualan sahamnya kepada Bosowa. Dimana Bosowa membeli 15 persen saham Bank Bukopin senilai Rp 1,16 triliun atau setara Rp1.050 per saham pada tanggal 13 Juni 2013. Padahal sebelumnya pemerintah melalui bank BRI telah menawarkan harga yang lebih tinggi dari PT Bosowa.
Apalagi sambung Haris, dalam transaksi jual-beli saham tersebut Bosowa bersedia membeli hak Kopelindo dalam right issue Bank Bukppin secara bertahap hingga akhir 2013, sehingga Bosowa memiliki mayoritas saham pengendali di Bank Bukppin.
"Ada apa dan untuk siapa transaksi itu dilakukan," selorohnya.
"Tolak PT Bosowa sebagai pemilik saham pengendali di Bukopin, kami juga meminta KPK untuk mengusut transaksi dalam pembelian saham Bukopin," kata Haris.
Kasus ini lanjut Haris akan sama seperti kasus Bank Century. Karena transkasi pembelian saham dilakukan secara diam-diam.
Sumber: Tribunnews
Nama doang sok-sokan Sosialis, tapi kerjanya demo soal Perbankan. dan yang lebih tololnya lagi adalah mereka demo tapi ga paham apa yang mereka protes. Masa disangkut-sangkutin sama Century segala
kaga bisa bedain Sales & Purchase Agreement sama Bailout ya mereka?
Mau jadi apa gerakan Mahasiswa kalau contohnya seperti ini semua