SINGAPURA, KOMPAS.com - Tidak ada yang tidak mengetahui reputasinya. Pria ini adalah mantan anggota senior kelompok gangster terkenal di Singapura, �One Eyed Dragon�.
Di masa "jayanya" Ngoi Yew Fatt, sudah mengalami banyak hal, termasuk lolos dua kali dari tiang gantungan.
Tapi siapa nyana, gangster yang baru saja bebas dari penjara dua tahun lalu ini tewas saat dia tengah buang air kecil.
Bukan sembarang buang air kecil, Ngoi tewas tertabrak sepeda motor karena dia ngotot ingin kencing di jalan itu.
Ironisnya, sepeda motor yang menabrak pensiunan gangster itu ditunggangi dua orang polisi. Nampaknya, hingga akhir hayatnya Ngoi tak bisa jauh dari polisi.
Kedua polisi itu, Sersan Mark Tan Ewi Zhi dan Sersan Nazir Jaffar sedang melaju dengan kecepatan sekitar 100km/jam, mengejar seorang pelanggar lalu lintas.
Dengan kecepatan yang begitu tinggi, kedua polisi muda itu tak melihat Ngoi yang sedang berdiri buang air di tepian jalan itu. Ngoi pun tewas dihantam sepeda motor polisi.
Awal musibah ini sebenarnya disebabkan ulah Ngoi yang mabuk berat setelah menghadiri sebuah pesta.
Karena mabuk berat, pria 54 tahun itu diantar pulang salah seorang kawannya, Boon Tian Say.
Di tengah perjalanan, Ngoi minta Boon menghentikan mobilnya karena ingin buang air kecil.
Namun, karena tengah melaju di jalan bebas hambatan Boon awalnya menolak dan meminta Ngoi menahan "panggilan alamnya" itu.
Tak menerima penolakan, Ngoi malah mencekik Boon yang tengah mengemudi. Akibatnya Boon terpaksa menghentikan mobilnya dan membiarkan kawannya itu turun.
Dalam keadaan mabuk berat, Ngoi berjalan "zig-zag" di sepanjang ruas jalan tol itu mencari tempat untuk melaksanakan hajatnya.
Tal lama kemudian terdengar suara hantaman keras, saat itulah Ngoi tertabrak sepeda motor polisi yang sedang melaju kencang.
Tak ada yang dipidanakan dalam kasus ini.
Sumber
Gangster berakhir di seruduk motor.
Di masa "jayanya" Ngoi Yew Fatt, sudah mengalami banyak hal, termasuk lolos dua kali dari tiang gantungan.
Tapi siapa nyana, gangster yang baru saja bebas dari penjara dua tahun lalu ini tewas saat dia tengah buang air kecil.
Bukan sembarang buang air kecil, Ngoi tewas tertabrak sepeda motor karena dia ngotot ingin kencing di jalan itu.
Ironisnya, sepeda motor yang menabrak pensiunan gangster itu ditunggangi dua orang polisi. Nampaknya, hingga akhir hayatnya Ngoi tak bisa jauh dari polisi.
Kedua polisi itu, Sersan Mark Tan Ewi Zhi dan Sersan Nazir Jaffar sedang melaju dengan kecepatan sekitar 100km/jam, mengejar seorang pelanggar lalu lintas.
Dengan kecepatan yang begitu tinggi, kedua polisi muda itu tak melihat Ngoi yang sedang berdiri buang air di tepian jalan itu. Ngoi pun tewas dihantam sepeda motor polisi.
Awal musibah ini sebenarnya disebabkan ulah Ngoi yang mabuk berat setelah menghadiri sebuah pesta.
Karena mabuk berat, pria 54 tahun itu diantar pulang salah seorang kawannya, Boon Tian Say.
Di tengah perjalanan, Ngoi minta Boon menghentikan mobilnya karena ingin buang air kecil.
Namun, karena tengah melaju di jalan bebas hambatan Boon awalnya menolak dan meminta Ngoi menahan "panggilan alamnya" itu.
Tak menerima penolakan, Ngoi malah mencekik Boon yang tengah mengemudi. Akibatnya Boon terpaksa menghentikan mobilnya dan membiarkan kawannya itu turun.
Dalam keadaan mabuk berat, Ngoi berjalan "zig-zag" di sepanjang ruas jalan tol itu mencari tempat untuk melaksanakan hajatnya.
Tal lama kemudian terdengar suara hantaman keras, saat itulah Ngoi tertabrak sepeda motor polisi yang sedang melaju kencang.
Tak ada yang dipidanakan dalam kasus ini.
Sumber
Gangster berakhir di seruduk motor.