Pangkalan Bun - Jika biasanya malam tahun baru dilakukan dengan meriah dan penuh kembang api, lain ceritanya dengan anggota Basarnas yang mengikuti misi pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501. Para anggota Basarnas itu terus bekerja hingga tak sadar detik 2014 telah bergeser ke 2015.
Jam menunjukkan pukul 23.00 WIB, Rabu (31/12/2014), Basarnas masih sibuk menyambut kedatangan dua jenazah ke daratan. Kesibukkan Basarnas di penghujung tahun 2014 membuat beberapa anggotanya tidak menyadari bahwa waktu menunjukkan tahun 2015.
Komandan Kompi Basarnas Special Group (BSG) Charles Batlajery mengatakan, setiap pergantian tahun, ia dan rekan-rekannya memang tak sempat merayakan pergantian tahun. Ada saja kesibukkan mereka di penghujung tahun.
"Tiap akhir tahun kita pasti ada tugas. Entah kita membantu korban longsor atau juga seperti ini," ujar Charles.
Namun Charles tetap mensyukuri momen pergantian tahun. Dia berharap agar tahun 2015 Indonesia semakin baik dan juga bencana semakin berkurang di Tanah Air.
"Mudah-mudahan di tahun 2015 Bangsa Indonesia semakin maju, jaya serta musibah tak begitu banyak memakan korban. Semoga Tuhan beserta kita semua," katanya disela-sela penurunan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah.
Menurut pria kelahiran Ambon itu, setiap momen pergantian tahun baru, ia selalu merasakan perbedaan, baik lokasi maupun keadaannya. Dari itulah ia merasakan bahwa pergantian tahunnya memiliki warna tersendiri dibanding masyarakat umumnya.
Saat ini Charles sedang mendapatkan tugas mulia untuk mencari penumpang dan tubuh pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Kalimantan Tengah pada 27 desember 2014 silam.
sumber (news.detik.com)
untuk saudara2ku yang tengah berlibur merayakan pergantian tahun di singapore atau kota2 lainnya,
sejenaklah berdoa untuk para korban dan untuk keselamatan tim evakuasi...
Link: http://adf.ly/vkZP7
Jam menunjukkan pukul 23.00 WIB, Rabu (31/12/2014), Basarnas masih sibuk menyambut kedatangan dua jenazah ke daratan. Kesibukkan Basarnas di penghujung tahun 2014 membuat beberapa anggotanya tidak menyadari bahwa waktu menunjukkan tahun 2015.
Komandan Kompi Basarnas Special Group (BSG) Charles Batlajery mengatakan, setiap pergantian tahun, ia dan rekan-rekannya memang tak sempat merayakan pergantian tahun. Ada saja kesibukkan mereka di penghujung tahun.
"Tiap akhir tahun kita pasti ada tugas. Entah kita membantu korban longsor atau juga seperti ini," ujar Charles.
Namun Charles tetap mensyukuri momen pergantian tahun. Dia berharap agar tahun 2015 Indonesia semakin baik dan juga bencana semakin berkurang di Tanah Air.
"Mudah-mudahan di tahun 2015 Bangsa Indonesia semakin maju, jaya serta musibah tak begitu banyak memakan korban. Semoga Tuhan beserta kita semua," katanya disela-sela penurunan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah.
Menurut pria kelahiran Ambon itu, setiap momen pergantian tahun baru, ia selalu merasakan perbedaan, baik lokasi maupun keadaannya. Dari itulah ia merasakan bahwa pergantian tahunnya memiliki warna tersendiri dibanding masyarakat umumnya.
Saat ini Charles sedang mendapatkan tugas mulia untuk mencari penumpang dan tubuh pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Kalimantan Tengah pada 27 desember 2014 silam.
sumber (news.detik.com)
untuk saudara2ku yang tengah berlibur merayakan pergantian tahun di singapore atau kota2 lainnya,
sejenaklah berdoa untuk para korban dan untuk keselamatan tim evakuasi...
Link: http://adf.ly/vkZP7