Wajah Disundut, Kepala Ditenggelamkan ke Selokan
MESUJI - Sungguh malang nasib yang dialami Sarah Anisa Putri. Balita berusia 3,5 tahun ini mengalami trauma berat lantaran mendapat penyiksaan selama lima bulan terakhir. Ya, keluarga yang dipercaya untuk mengasuhnya justru menyiksa balita yang ditinggal sang ibu bekerja sebagai TKW (tenaga kerja wanita) di Malaysia tersebut.
Beruntung, penyiksaan itu berhasil dihentikan Polres Mesuji. Tersangka penyiksaan merupakan satu keluarga. Masing-masing Surono (50) dan istrinya Siti Marfuah (38), serta anaknya Solekan (22), warga Umbul Diso Rukun, Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, telah diamankan Satuan Reskrim Polres Mesuji sekitar pukul 19.00 WIB Kamis (29/1).
Kapolres Mesuji AKBP Trisna Adhiarsa menuturkan, kasus penyiksaan tersebut terungkap setelah Syaifullah selaku ketua kelompok Umbul Sido Rukun Register 45, kecamatan Mesuji Timur, melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polres Mesuji.
Syaifullah mengetahui penyiksaan tersebut setelah mendapat laporan warga bahwa terjadi penganiayaan terhadap bocah yatim tersebut. Tim Reskrim Polres Mesuji pun langsung mengamankan para tersangka di kediamannya tanpa perlawanan berarti.
Trisna menjelaskan, kronologis penyiksaan bermula pada September 2014. Kala itu korban dititipkan Siti Nuraini selaku ibu kandung Sarah untuk dirawat keluarga Surono karena ditinggal menjadi TKW di Malaysia.
Sejak November 2014, korban diduga sering mendapat kekerasan fisik yang dilakukan oleh para tersangka. Hingga kemudian korban diselamatkan setelah pelapor mendapat informasi adanya peristiwa kekerasan tersebut.
"Korban sudah mendapat pemeriksaan dokter. Dan benar di sekujur tubuhnya ditemukan luka yang diduga bekas penyiksaan. Pada bagian wajah banyak terdapat bekas luka yang diduga berasal dari sundutan api rokok. Kemudian di sebagian tubuh penuh dengan luka lebam dan beberapa sayatan. Bahkan tulang paha sebelah kanan korban sempat mengalami patah meski kini perlahan pulih.," ujar Trisna kepada Radar Lampung, kemarin (30/1).
Bentuk penyiksaan yang dilakukan pun beragam. Surono misalnya. Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini melakukan penyiksaan terhadap korban dengan cara memukul tubuh menggunakan kayu ranting. Dia pun tanpa segan menyundut wajah korban menggunakan api rokok.
Kemudian, Siti menyiksa korban dengan memukul menggunakan tangan. Wanita yang merupakan istri Surono ini pun tak jarang mencubit kulit lembut sang korban yang semestinya mendapat elusan kasih sayang.
Penyiksaan paling sadis dilakukan Solekan. Dialah yang diduga menyebabkan korban sempat patah kaki. Anak dari Surono dan Siti ini menyiksa korban dengan cara memukul korban menggunakan potongan bambu di bagian paha kanan.
Bak dirasuki setan, Solekan pun tega menenggelamkan kepala korban ke air comberan (selokan, Red) yang ada di belakang rumahnya. Penyiksaan pun dilakukan olehnya dengan memukul korban menggunakan boneka.
''Kalau pengakuan tersangka, mereka menyiksa karena merasa kesal dengan korban saat menangis. Padahal, itu sifat wajar seorang anak di usianya," tandas Trisna. (sur/c1/adi)
sumber:
http://www.radarlampung.co.id/read/l...a-balita-yatim
3,5 th kan masih lucu-lucunya ?
perlu di hukum mati juga nih pelakunya
Link: http://adf.ly/x2YNg
MESUJI - Sungguh malang nasib yang dialami Sarah Anisa Putri. Balita berusia 3,5 tahun ini mengalami trauma berat lantaran mendapat penyiksaan selama lima bulan terakhir. Ya, keluarga yang dipercaya untuk mengasuhnya justru menyiksa balita yang ditinggal sang ibu bekerja sebagai TKW (tenaga kerja wanita) di Malaysia tersebut.
Beruntung, penyiksaan itu berhasil dihentikan Polres Mesuji. Tersangka penyiksaan merupakan satu keluarga. Masing-masing Surono (50) dan istrinya Siti Marfuah (38), serta anaknya Solekan (22), warga Umbul Diso Rukun, Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, telah diamankan Satuan Reskrim Polres Mesuji sekitar pukul 19.00 WIB Kamis (29/1).
Kapolres Mesuji AKBP Trisna Adhiarsa menuturkan, kasus penyiksaan tersebut terungkap setelah Syaifullah selaku ketua kelompok Umbul Sido Rukun Register 45, kecamatan Mesuji Timur, melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polres Mesuji.
Syaifullah mengetahui penyiksaan tersebut setelah mendapat laporan warga bahwa terjadi penganiayaan terhadap bocah yatim tersebut. Tim Reskrim Polres Mesuji pun langsung mengamankan para tersangka di kediamannya tanpa perlawanan berarti.
Trisna menjelaskan, kronologis penyiksaan bermula pada September 2014. Kala itu korban dititipkan Siti Nuraini selaku ibu kandung Sarah untuk dirawat keluarga Surono karena ditinggal menjadi TKW di Malaysia.
Sejak November 2014, korban diduga sering mendapat kekerasan fisik yang dilakukan oleh para tersangka. Hingga kemudian korban diselamatkan setelah pelapor mendapat informasi adanya peristiwa kekerasan tersebut.
"Korban sudah mendapat pemeriksaan dokter. Dan benar di sekujur tubuhnya ditemukan luka yang diduga bekas penyiksaan. Pada bagian wajah banyak terdapat bekas luka yang diduga berasal dari sundutan api rokok. Kemudian di sebagian tubuh penuh dengan luka lebam dan beberapa sayatan. Bahkan tulang paha sebelah kanan korban sempat mengalami patah meski kini perlahan pulih.," ujar Trisna kepada Radar Lampung, kemarin (30/1).
Bentuk penyiksaan yang dilakukan pun beragam. Surono misalnya. Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini melakukan penyiksaan terhadap korban dengan cara memukul tubuh menggunakan kayu ranting. Dia pun tanpa segan menyundut wajah korban menggunakan api rokok.
Kemudian, Siti menyiksa korban dengan memukul menggunakan tangan. Wanita yang merupakan istri Surono ini pun tak jarang mencubit kulit lembut sang korban yang semestinya mendapat elusan kasih sayang.
Penyiksaan paling sadis dilakukan Solekan. Dialah yang diduga menyebabkan korban sempat patah kaki. Anak dari Surono dan Siti ini menyiksa korban dengan cara memukul korban menggunakan potongan bambu di bagian paha kanan.
Bak dirasuki setan, Solekan pun tega menenggelamkan kepala korban ke air comberan (selokan, Red) yang ada di belakang rumahnya. Penyiksaan pun dilakukan olehnya dengan memukul korban menggunakan boneka.
''Kalau pengakuan tersangka, mereka menyiksa karena merasa kesal dengan korban saat menangis. Padahal, itu sifat wajar seorang anak di usianya," tandas Trisna. (sur/c1/adi)
sumber:
http://www.radarlampung.co.id/read/l...a-balita-yatim
3,5 th kan masih lucu-lucunya ?
perlu di hukum mati juga nih pelakunya
Link: http://adf.ly/x2YNg