JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi renungan pada acara Jakarta Night Festival jelang pergantian tahun di panggung yang berada di Monas, Rabu (31/12/2014), ternyata tak sesuai seperti yang diharapkan oleh Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
Basuki menilai renungan tak berlangsung khidmat. Penyebabnya, saat Ahok mengajak warga untuk berdoa dan mengheningkan cipta, sudah banyak lontaran kembang api yang ditembakkan ke udara. Ia pun sempat menyampaikan keluhannya itu ke panitia acara.
"Mereka bilangnya tidak bisa menahan orang untuk tidak menyalakan kembang api. Makanya kacau," kata Basuki saat turun dari atas panggung. Pantauan Kompas.com, acara renungan yang dibarengi dengan penyalaan lilin elektrik itu memang jauh dari khidmat.
Saat Basuki mengajak warga untuk mengheningkan cipta, tak ada musik-musik pengiring bernuansa sendu maupun narasi yang berisikan kata-kata simpati yang biasa dilakukan pada acara-acara renungan pada umumnya. Aksi mengheningkan cipta pun tak berlangsung lama, bahkan hanya beberapa detik, tak ubahnya seperti mengheningkan cipta saat upacara bendera.
Sebelumnya, Basuki membagikan lilin elektrik sebagai tanda solidaritas dan doa bagi para korban bencana yang menimpa Indonesia sepanjang 2014. "Mari kita bersama-sama mendoakan saudara kita yang menjadi korban longsor di Banjarnegara dan kecelakaan pesawat AirAsia," kata Basuki sembari mengajak warga mengangkat lilin sambil memanjatkan doa.
SUMBER (megapolitan.kompas.com)
gimana mau khidmat, nasi bungkus sama nasi bacangnya ga di kasih
Link: http://adf.ly/vkUfg
Basuki menilai renungan tak berlangsung khidmat. Penyebabnya, saat Ahok mengajak warga untuk berdoa dan mengheningkan cipta, sudah banyak lontaran kembang api yang ditembakkan ke udara. Ia pun sempat menyampaikan keluhannya itu ke panitia acara.
"Mereka bilangnya tidak bisa menahan orang untuk tidak menyalakan kembang api. Makanya kacau," kata Basuki saat turun dari atas panggung. Pantauan Kompas.com, acara renungan yang dibarengi dengan penyalaan lilin elektrik itu memang jauh dari khidmat.
Saat Basuki mengajak warga untuk mengheningkan cipta, tak ada musik-musik pengiring bernuansa sendu maupun narasi yang berisikan kata-kata simpati yang biasa dilakukan pada acara-acara renungan pada umumnya. Aksi mengheningkan cipta pun tak berlangsung lama, bahkan hanya beberapa detik, tak ubahnya seperti mengheningkan cipta saat upacara bendera.
Sebelumnya, Basuki membagikan lilin elektrik sebagai tanda solidaritas dan doa bagi para korban bencana yang menimpa Indonesia sepanjang 2014. "Mari kita bersama-sama mendoakan saudara kita yang menjadi korban longsor di Banjarnegara dan kecelakaan pesawat AirAsia," kata Basuki sembari mengajak warga mengangkat lilin sambil memanjatkan doa.
SUMBER (megapolitan.kompas.com)
gimana mau khidmat, nasi bungkus sama nasi bacangnya ga di kasih
Link: http://adf.ly/vkUfg