Pemerintah kota Tokyo sedang melakukan berbagai upaya agar para wisatawan Muslim merasa nyaman berwisata di kotanya. Upaya tersebut di antaranya menyosialisasikan kepada para operator hotel, restoran, dan beberapa tempat wisata tentang kebutuhan wisatawan Muslim.
Salah satu bentuk sosialisasinya adalah panduan resmi yang saat ini sedang dalam proses perampungan. Panduan tersebut ditujukan bagi para pelaku industri wisata Tokyo yang ingin menyediakan fasilitas khusus bagi wisatawan muslim.
"Saat ini panduan tersebut berasal dari berbagai sumber. Kami ingin mengumpulkannya menjadi satu supaya lebih terjamin keakuratannya," ujar Chieko Sugisaki, Direktur Senior Divisi Turis, Biro Industri dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Tokyo, saat seminar program promosi wisata oleh pemerintah kota Tokyo, Jumat (30/1/2015).
Chieko menambahkan, proses penyusunan panduan tersebut sedang memasuki tahapan pengumpulan data. Ia menargetkan, panduan yang akan hadir dalam bentuk situs dan buku itu siap dirilis pada awal tahun fiskal Jepang yakni April 2015.
Panduan tersebut turut mencakup perihal restoran halal. Mengacu pada data 2012-2013, Chieko mengatakan, terdapat 20 restoran bersertifikat halal. Sertifikasi tersebut didapatkan restoran dari berbagai institusi terpercaya. Beberapa di antaranya berbasis di Malaysia dan Indonesia.
"Kami belum mendapat data terbaru. Namun saya yakin jumlah tersebut sudah bertambah," kata Chieko. Namun ia tidak menargetkan penambahan restoran bersertifikat halal di Tokyo.
Sembari merampungkan panduan resmi tersebut, pemerintah kota Tokyo juga mulai gencar memperbanyak fasilitas musala di beberapa tempat publik.
"Kami juga sedang menambah petunjuk arah musala," katanya.
Upaya-upaya tersebut turut dilakukan sebagai persiapan Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade pada 2020 mendatang. Persiapan lain di antaranya perluasan wifi ke seluruh kota, membuat menu makanan multibahasa, peningkatan papan informasi multibahasa, dan pelabuhan pelayaran baru.
"Kami juga akan menyediakan 40.000 sukarelawan yang bertugas memandu para wisatawan di Tokyo," ujarnya.
Pemerintah kota Tokyo menargetkan 15 juta wisatawan dari seluruh dunia yang berkunjung ke Tokyo pada 2020. Tahun lalu, wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Tokyo berjumlah 158.000 wisatawan, rekor terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Takashi Yamamoto, Dirjen Biro Industri dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Tokyo, mengatakan tidak menargetkan jumlah wisatawan Indonesia. Namun ia berharap jumlahnya bertambah seiring kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang membaik.
beritanya (travel.kompas.com)
setelah korea, china, jepang...wisata muslim friendly begini juga sedang dirintis didalam negeri oleh menteri pariwisata dan presiden jokowi
Link: http://adf.ly/x4giQ
Salah satu bentuk sosialisasinya adalah panduan resmi yang saat ini sedang dalam proses perampungan. Panduan tersebut ditujukan bagi para pelaku industri wisata Tokyo yang ingin menyediakan fasilitas khusus bagi wisatawan muslim.
"Saat ini panduan tersebut berasal dari berbagai sumber. Kami ingin mengumpulkannya menjadi satu supaya lebih terjamin keakuratannya," ujar Chieko Sugisaki, Direktur Senior Divisi Turis, Biro Industri dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Tokyo, saat seminar program promosi wisata oleh pemerintah kota Tokyo, Jumat (30/1/2015).
Chieko menambahkan, proses penyusunan panduan tersebut sedang memasuki tahapan pengumpulan data. Ia menargetkan, panduan yang akan hadir dalam bentuk situs dan buku itu siap dirilis pada awal tahun fiskal Jepang yakni April 2015.
Panduan tersebut turut mencakup perihal restoran halal. Mengacu pada data 2012-2013, Chieko mengatakan, terdapat 20 restoran bersertifikat halal. Sertifikasi tersebut didapatkan restoran dari berbagai institusi terpercaya. Beberapa di antaranya berbasis di Malaysia dan Indonesia.
"Kami belum mendapat data terbaru. Namun saya yakin jumlah tersebut sudah bertambah," kata Chieko. Namun ia tidak menargetkan penambahan restoran bersertifikat halal di Tokyo.
Sembari merampungkan panduan resmi tersebut, pemerintah kota Tokyo juga mulai gencar memperbanyak fasilitas musala di beberapa tempat publik.
"Kami juga sedang menambah petunjuk arah musala," katanya.
Upaya-upaya tersebut turut dilakukan sebagai persiapan Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade pada 2020 mendatang. Persiapan lain di antaranya perluasan wifi ke seluruh kota, membuat menu makanan multibahasa, peningkatan papan informasi multibahasa, dan pelabuhan pelayaran baru.
"Kami juga akan menyediakan 40.000 sukarelawan yang bertugas memandu para wisatawan di Tokyo," ujarnya.
Pemerintah kota Tokyo menargetkan 15 juta wisatawan dari seluruh dunia yang berkunjung ke Tokyo pada 2020. Tahun lalu, wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Tokyo berjumlah 158.000 wisatawan, rekor terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Takashi Yamamoto, Dirjen Biro Industri dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Tokyo, mengatakan tidak menargetkan jumlah wisatawan Indonesia. Namun ia berharap jumlahnya bertambah seiring kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang membaik.
beritanya (travel.kompas.com)
setelah korea, china, jepang...wisata muslim friendly begini juga sedang dirintis didalam negeri oleh menteri pariwisata dan presiden jokowi
Link: http://adf.ly/x4giQ