Ketegangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri tidak kunjung terselesaikan. Situasi ini jika tak dikelola dengan baik bisa mengarah pada krisis disegala sektor kehidupan seperti ekonomi, sosial, kolitik dan keamanan. Ketegangan terjadi karena para pihak terkait kurang mengedepankan rasa kebangsaan dan perasaan peduli terhadap publik. Sehingga terus saja membangun prasangka dan dendam yang dibungkus dengan alasan hukum.
Kita prihatin dengan proses destruksi luar biasa terhadap lembaga negara, termasuk pimpinannya. Khilaf adalah insaniah. Manusia bukan saja tak luput dari kekhilafan dan kekeliruan, melainkan justru merupakan sumber kedua sifat itu. Hampir tak ada manusia sempurna sehingga jika kesalahan masa lalu terus dicari, selalu akan bisa ditemukan.
Semua yang dilakukan KPK dalam menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka dan juga Polri dalam menetapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka perlu diselesaikan secara hukum dan proporsional. Kasus tersebut jangan diperuncing lagi, kita ambil hikmahnya saja, dan KPK - Polri harus tetap diselamatkan. Selanjutnya kembali fokus kepada bagaimana membersihkan kedua institusi itu, baik KPK maupun Polri jangan diserang. Namun, kalau ada pihak atau oknum yang bermain kotor ya tetap harus ditindak.
Semakin lama, perseteruan dan polarisasi dalam penegakan hukum antara KPK dan Polri akan sangat merugikan bangsa, sehingga masyarakat akan semakin tidak percaya kepada hukum. Karena itu, sikap mental dan pola pikir mengedepankan kepentingan seseorang atau kelompok harus dihindari jauh-jauh. Polri harus rela mengikhlaskan anggotanya dihukum jika memang terbukti bersalah, begitu pun juga dengan KPK. Agar tegaknya negara hukum di Indonesia bukan hanya wacana.
Kita butuh negarawan yang memikirkan masa depan bangsa serta mampu mencari solusi elegan dengan jujur dan adil. Kita berharap kearifan Ahmad Syafii Maarif dan tim yang dibentuk Presiden Jokowi bisa menjadi seperti itu.
Langkah Bambang Widjojanto mundur sementara sebagai pimpinan KPK adalah langkah etis dan merupakan bagian dari solusi. Seandainya saja Budi Gunawan mau mengikuti jejak Bambang, untuk mundur sebagai calon Kapolri dengan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan DPR yang telah memilihnya, itu merupakan solusi terhormat. Sehingga masalah ini tidak dibiarkan berlarut-larut, menghabiskan waktu dan tenaga dengan percuma. Semua pihak terkait perlu menyadari kita berada di perahu yang sama. Bila tidak kompak mendayung ke satu arah, perahu akan melenceng, bahkan terdiam. Hasilnya tujuan pun mustahil tercapai.
Jika harapan itu belum bisa terwujud, kita harus sabar menunggu proses hukum meski memakan waktu lama dan berisiko. Namun, perlu adanya komitmen bersama untuk sama-sama mempercepat penyelesaian kasus ini. Dalam situasi sekarang ini perlu dipilih langkah dengan risiko paling minimal dengan tetap menempatkan kepentingan bangsa di atas segala kepentingan lainnya. Serta memprioritaskan keselamatan KPK dan Polri karena bagaimanapun juga kedua instansi tersebut sangat penting perannya di negara Indonesia.
Sumber : http://hukum.kompasiana.com/2015/01/...ri-704289.html
Semua pihak yang berkaitan dengan kasus ini mustinya tuh sadar klo Indonesia lagi mulai beranjak maju, hal-hal gini kan bisa ngerugiin bangsa, lagi-lagi rakyat yang nantinya kena dampaknya..
Link: http://adf.ly/wjZ0T
Kita prihatin dengan proses destruksi luar biasa terhadap lembaga negara, termasuk pimpinannya. Khilaf adalah insaniah. Manusia bukan saja tak luput dari kekhilafan dan kekeliruan, melainkan justru merupakan sumber kedua sifat itu. Hampir tak ada manusia sempurna sehingga jika kesalahan masa lalu terus dicari, selalu akan bisa ditemukan.
Semua yang dilakukan KPK dalam menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka dan juga Polri dalam menetapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka perlu diselesaikan secara hukum dan proporsional. Kasus tersebut jangan diperuncing lagi, kita ambil hikmahnya saja, dan KPK - Polri harus tetap diselamatkan. Selanjutnya kembali fokus kepada bagaimana membersihkan kedua institusi itu, baik KPK maupun Polri jangan diserang. Namun, kalau ada pihak atau oknum yang bermain kotor ya tetap harus ditindak.
Semakin lama, perseteruan dan polarisasi dalam penegakan hukum antara KPK dan Polri akan sangat merugikan bangsa, sehingga masyarakat akan semakin tidak percaya kepada hukum. Karena itu, sikap mental dan pola pikir mengedepankan kepentingan seseorang atau kelompok harus dihindari jauh-jauh. Polri harus rela mengikhlaskan anggotanya dihukum jika memang terbukti bersalah, begitu pun juga dengan KPK. Agar tegaknya negara hukum di Indonesia bukan hanya wacana.
Kita butuh negarawan yang memikirkan masa depan bangsa serta mampu mencari solusi elegan dengan jujur dan adil. Kita berharap kearifan Ahmad Syafii Maarif dan tim yang dibentuk Presiden Jokowi bisa menjadi seperti itu.
Langkah Bambang Widjojanto mundur sementara sebagai pimpinan KPK adalah langkah etis dan merupakan bagian dari solusi. Seandainya saja Budi Gunawan mau mengikuti jejak Bambang, untuk mundur sebagai calon Kapolri dengan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan DPR yang telah memilihnya, itu merupakan solusi terhormat. Sehingga masalah ini tidak dibiarkan berlarut-larut, menghabiskan waktu dan tenaga dengan percuma. Semua pihak terkait perlu menyadari kita berada di perahu yang sama. Bila tidak kompak mendayung ke satu arah, perahu akan melenceng, bahkan terdiam. Hasilnya tujuan pun mustahil tercapai.
Jika harapan itu belum bisa terwujud, kita harus sabar menunggu proses hukum meski memakan waktu lama dan berisiko. Namun, perlu adanya komitmen bersama untuk sama-sama mempercepat penyelesaian kasus ini. Dalam situasi sekarang ini perlu dipilih langkah dengan risiko paling minimal dengan tetap menempatkan kepentingan bangsa di atas segala kepentingan lainnya. Serta memprioritaskan keselamatan KPK dan Polri karena bagaimanapun juga kedua instansi tersebut sangat penting perannya di negara Indonesia.
Sumber : http://hukum.kompasiana.com/2015/01/...ri-704289.html
Semua pihak yang berkaitan dengan kasus ini mustinya tuh sadar klo Indonesia lagi mulai beranjak maju, hal-hal gini kan bisa ngerugiin bangsa, lagi-lagi rakyat yang nantinya kena dampaknya..
Link: http://adf.ly/wjZ0T