TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Tim Penyelamat Golkar
Agung Laksono mengatakan dirinya lebih nyaman apabila partai berlambang beringin ini mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sikap Golkar berada di luar pemerintahan, kata Agung, lantaran
ikut koalisi Prabowo yang sakit hati kalah dalam pemilihan presiden Juli lalu.
"Kalau Golkar mengkritik pemerintah jangan asal membebek koalisi," kata Agung di Bali, Senin, 1 Desember 2014. Menurut dia, kekuatan pemerintah dan di luarnya tak boleh saling menghancurkan.
"Harus memperbanyak simbol perdamaian."
Agung Laksono tak ingin partai beringin terus-terusan berada di Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo dalam pemilihan presiden pada Juli lalu. Alasannya, kata Agung, Golkar memiliki kepentingan sendiri
untuk nantinya bertarung lagi dalam pemilihan
legislator dan presiden pada 2019.
"Kan kepentingannya beda-beda. Jadi apa pun
koalisinya enggak usah permanen," kata Agung di Bali, Senin, 1 Desember 2014. "Pileg dan pilpres itu berjuang sendiri-sendiri."
Selain itu, kata Agung, kondisi di daerah pun
berbeda. Kepala daerah dari Golkar, tak semua
berkoalisi dengan koalisi Prabowo. "Ada yang dengan
PDI Perjuangan dan lainnya," kata dia. "Jadi harus
juga memperhatikan kearifan lokal.".
sumber
Link: http://adf.ly/uqFSH
Agung Laksono mengatakan dirinya lebih nyaman apabila partai berlambang beringin ini mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sikap Golkar berada di luar pemerintahan, kata Agung, lantaran
ikut koalisi Prabowo yang sakit hati kalah dalam pemilihan presiden Juli lalu.
"Kalau Golkar mengkritik pemerintah jangan asal membebek koalisi," kata Agung di Bali, Senin, 1 Desember 2014. Menurut dia, kekuatan pemerintah dan di luarnya tak boleh saling menghancurkan.
"Harus memperbanyak simbol perdamaian."
Agung Laksono tak ingin partai beringin terus-terusan berada di Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo dalam pemilihan presiden pada Juli lalu. Alasannya, kata Agung, Golkar memiliki kepentingan sendiri
untuk nantinya bertarung lagi dalam pemilihan
legislator dan presiden pada 2019.
"Kan kepentingannya beda-beda. Jadi apa pun
koalisinya enggak usah permanen," kata Agung di Bali, Senin, 1 Desember 2014. "Pileg dan pilpres itu berjuang sendiri-sendiri."
Selain itu, kata Agung, kondisi di daerah pun
berbeda. Kepala daerah dari Golkar, tak semua
berkoalisi dengan koalisi Prabowo. "Ada yang dengan
PDI Perjuangan dan lainnya," kata dia. "Jadi harus
juga memperhatikan kearifan lokal.".
sumber
Link: http://adf.ly/uqFSH