Quote: 3 Jasad Diduga Korban AirAsia Ditemukan Berpegangan Tangan
Ada tujuh sampai delapan jenazah yang dilihat Letnan Tri Wibowo, co-pilot Pesawat Hercules C-130 TNI Angkatan Udara, mengambang di perairan Laut Jawa saat proses pencarian pesawat AirAsia yang hilang, Minggu, 28 Desember 2014.
Dikutip Daily Mail, Selasa, 30 Desember, Tri menyebut tiga di antara korban itu tampak masih bergandengan tangan. Belum diketahui identitas dari para korban yang dilihat Tri itu, termasuk tiga yang berpegangan tangan.
Namun dari daftar penumpang pesawat Airbus 320-200 dengan nomor penerbangan QZ8501, terlihat banyak yang memiliki hubungan keluarga yang terdiri dari suami dan istri, bahkan anak-anak mereka, yang bersama-sama melakukan perjalanan di dalam pesawat.
Sejak serpihan pesawat ditemukan di lepas pantai Kalimantan, tiga hari setelah hilangnya pesawat, baru tiga jasad yang dievakuasi. Ada 162 orang penumpang dan kru di pesawat, yang hilang dalam penerbangan dari Surabaya di Indonesia menuju Singapura.
Penemuan jasad yang mengambang di laut, Selasa, membuat keluarga para penumpang pecah tangis, dan beberapa harus dibawa ke rumah sakit setelah jatuh pingsan. Sementara kerabat dan orang-orang yang melihat duka keluarga, hanya dapat diam menahan isak.
Tisu sesekali digunakan untuk menyeka bulir air yang menetes di pelupuk mata. Simpati bagi keluarga korban berdatangan dari banyak pihak, bahkan masyarakat yang ada di luar negeri. Dipastikan jatuhnya pesawat AirAsia, menyisakan duka yang amat dalam.
Walau begitu, penemuan hanya dalam tiga hari setelah hilangnya pesawat, dipandang sebagian kalangan sebagai kelegaan, merujuk pada tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, pada 8 Maret silam.
Hingga saat ini tidak ada kejelasan atas nasib ratusan penumpang MH370, membuat para keluarga tidur tidak nyenyak setiap malam, terus bertanya dan berharap ada dering telepon yang mengabarkan nasib suami, istri atau anak-anak mereka yang hilang bersama MH370.
Direktur majalah penerbangan FlightGlobal, Greg Waldron, bahkan memuji tim pencari dan penyelamat Indonesia. Dia menyebut tidak mudah menemukan pesawat di medan geografis yang rumit seperti Indonesia, dengan lebih dari 18 ribu pulau.
"Indonesia memiliki begitu banyak pengalaman dengan bencana. Namun, mereka sangat hebat dalam melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan," ungkap Waldron. Pujian senada juga diberikan Wall Street Journal (WSJ).
Media Amerika Serikat (AS) itu menulis, cepatnya penemuan pesawat AirAsia tidak lepas dari pengalaman yang dimiliki Badan SAR Nasional, dalam menangani berbagai kecelakaan pesawat, maupun bencana alam yang beberapa kali terjadi.
Media-media internasional juga menyorot beberapa hal menarik, yang mereka temukan selama operasi pencarian pesawat AirAsia. Di antaranya, bagaimana para anggota tim penyelamat menggantungkan harapan besar pada Sang Pencipta.
Sebelum memulai pencarian, para petugas pencari yang menggunakan pesawat dan kapal-kapal laut, selalu berdoa bersama. Pemandangan itu mungkin berbeda situasinya di negara-negara maju.
SUMBER......... (dunia.news.viva.co.id)
Rasanya sedih banget denger berita kecelakaan pesawat AirAsia, apalagi denger kalo ada korbannya sampe ada yang berpegangan tangan, ya Tuhan hapuskan dosa-dosa mereka semua!!!!!
Link: http://adf.ly/vjRcc
Ada tujuh sampai delapan jenazah yang dilihat Letnan Tri Wibowo, co-pilot Pesawat Hercules C-130 TNI Angkatan Udara, mengambang di perairan Laut Jawa saat proses pencarian pesawat AirAsia yang hilang, Minggu, 28 Desember 2014.
Dikutip Daily Mail, Selasa, 30 Desember, Tri menyebut tiga di antara korban itu tampak masih bergandengan tangan. Belum diketahui identitas dari para korban yang dilihat Tri itu, termasuk tiga yang berpegangan tangan.
Namun dari daftar penumpang pesawat Airbus 320-200 dengan nomor penerbangan QZ8501, terlihat banyak yang memiliki hubungan keluarga yang terdiri dari suami dan istri, bahkan anak-anak mereka, yang bersama-sama melakukan perjalanan di dalam pesawat.
Sejak serpihan pesawat ditemukan di lepas pantai Kalimantan, tiga hari setelah hilangnya pesawat, baru tiga jasad yang dievakuasi. Ada 162 orang penumpang dan kru di pesawat, yang hilang dalam penerbangan dari Surabaya di Indonesia menuju Singapura.
Penemuan jasad yang mengambang di laut, Selasa, membuat keluarga para penumpang pecah tangis, dan beberapa harus dibawa ke rumah sakit setelah jatuh pingsan. Sementara kerabat dan orang-orang yang melihat duka keluarga, hanya dapat diam menahan isak.
Tisu sesekali digunakan untuk menyeka bulir air yang menetes di pelupuk mata. Simpati bagi keluarga korban berdatangan dari banyak pihak, bahkan masyarakat yang ada di luar negeri. Dipastikan jatuhnya pesawat AirAsia, menyisakan duka yang amat dalam.
Walau begitu, penemuan hanya dalam tiga hari setelah hilangnya pesawat, dipandang sebagian kalangan sebagai kelegaan, merujuk pada tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370, pada 8 Maret silam.
Hingga saat ini tidak ada kejelasan atas nasib ratusan penumpang MH370, membuat para keluarga tidur tidak nyenyak setiap malam, terus bertanya dan berharap ada dering telepon yang mengabarkan nasib suami, istri atau anak-anak mereka yang hilang bersama MH370.
Direktur majalah penerbangan FlightGlobal, Greg Waldron, bahkan memuji tim pencari dan penyelamat Indonesia. Dia menyebut tidak mudah menemukan pesawat di medan geografis yang rumit seperti Indonesia, dengan lebih dari 18 ribu pulau.
"Indonesia memiliki begitu banyak pengalaman dengan bencana. Namun, mereka sangat hebat dalam melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan," ungkap Waldron. Pujian senada juga diberikan Wall Street Journal (WSJ).
Media Amerika Serikat (AS) itu menulis, cepatnya penemuan pesawat AirAsia tidak lepas dari pengalaman yang dimiliki Badan SAR Nasional, dalam menangani berbagai kecelakaan pesawat, maupun bencana alam yang beberapa kali terjadi.
Media-media internasional juga menyorot beberapa hal menarik, yang mereka temukan selama operasi pencarian pesawat AirAsia. Di antaranya, bagaimana para anggota tim penyelamat menggantungkan harapan besar pada Sang Pencipta.
Sebelum memulai pencarian, para petugas pencari yang menggunakan pesawat dan kapal-kapal laut, selalu berdoa bersama. Pemandangan itu mungkin berbeda situasinya di negara-negara maju.
SUMBER......... (dunia.news.viva.co.id)
Rasanya sedih banget denger berita kecelakaan pesawat AirAsia, apalagi denger kalo ada korbannya sampe ada yang berpegangan tangan, ya Tuhan hapuskan dosa-dosa mereka semua!!!!!
Link: http://adf.ly/vjRcc