SITUS BERITA TERBARU

Gadis Asal Tamiang yang 'Nyasar' di Banda Aceh Pernah Hamil Tiga Bulan

Tuesday, September 23, 2014

BANDA ACEH - Deva Agustiani (20), gadis asal Aceh Tamiang yang 'nyasar' di Banda Aceh dan nyaris dibawa oleh orang yang baru dikenalnya, Selasa (23/9/2014) dinihari, mengaku pernah hamil tiga bulan, yang akhirnya digugurkan atas permintaan orang tuanya. Hal itu diungkapkan Deva saat dimintai keterangannya oleh Penyidik Polisi Syariah Banda Aceh, pagi tadi.

Kepada penyidik, Deva mengaku kehamilannya beberapa waktu lalu yang telah digugurkan itu, dari hasil hubungannya dengan seorang pemuda asal Medan, Sumatera Utara, saat ia berada di Aceh Tamiang. Namun akhirnya, hubungan itu kandas dan ia terpaksa harus menggugurkan kandungannya. Dari kejadian itu, ia pun diminta untuk pergi oleh orang tuanya untuk mencari kerja ke luar daerah, karena telah membuat malu keluarga.

Beberapa waktu lalu, gadis muda itu pun mengaku pernah bekerja di Meulaboh sebagai pekerja Loundry. Namun karena upah kecil, yang hanya Rp500 Ribu, ia pun meninggalkan pekerjaannya dan berangkat ke Bireuen untuk mencari pekerjaan lain. Hingga akhirnya, Deva berangkat ke Banda Aceh setelah ditawari pekerjaan oleh seorang pemuda yang dikenalnya lewat handphone. Saat di Banda Aceh, ia pun berhasil diselamatkan oleh para Pemuda Gampong Beurawe, dari seorang pria yang ingin membawa gadis itu untuk diinapkan di rumahnya.

Kepada acehonline.info, penyidik Polisi Syariah mengaku merasa kebingunan saat menginterogasi Deva yang tidak memiliki identitas apapun itu, di mana pernyataannya berbelit-belit dan ia menunjukkan tingkah 'aneh'.

"Keterangannya berubah-ubah, kadang dia ngaku berangkat dari Sigli (Pidie), sesekali dari Seulimeum (Aceh Besar), terus berubah lagi dari Bireuen. Tapi dia bisa menyebutkan nama lengkapnya dan kampung asalnya (Aceh Tamiang)," kata Neni, Penyidik Polisi Syariah Banda Aceh kepada acehonline.info, Selasa pagi.

"Yang anehnya lagi, dia menunjukkan tingkah aneh, dengan mencoret-coret tangannya dengan pulpen saat dimitai keterangan. Ketika ditanya gambar yang menyerupai tikus itu dia bilang malah gambar kambing. Pagi tadi sebelum dimintai keterangan, dia menangis selama satu jam lebih. Tapi nangisnya kayak orang ngomong gitu," jelas Neni.

Selain itu, Tambah Neni, gadis belia asal Aceh Tamiang itu tidak mengetahui nama-nama keluarganya, termasuk nama ayah dan ibunya sendiri.

"Dia tau huruf dan angka, seperti hurup A atau R serta nomor handphone. Tetapi dia tidak bisa membaca, padahal ngakunya tamatan SMA. Untuk daerah asalnya dia tahu, tetapi tanggal kelahirannya juga berubah-ubah, kadang dia bilang 6 agustus 1998, tapi nanti jika ditanya lagi tanggal lahirnya berubah lagi jadi bulan Juli atau Juni," ujarnya.

Namun hingga kini, pihak penyidik Polisi Syariah Banda Aceh belum dapat menyimpulkan apakah gadis itu mengalami gangguan jiwa atau tidak. Neni mengaku pihaknya mencoba untuk terus menhimpun informasi tentang gadis itu.

"Yang jelas IQ-nya rendah, namun kami tidak berani menyimpulkan dia mengalami gangguan jiwa," imbuhnya.
Direncanakan, Polisi Syariah Banda Aceh akan melimpahkan gadis asal Aceh Tamiang tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resort Banda Aceh.

"Kalau memang nanti setelah periksa di sana dia mengalami gangguan jiwa, baru dibawa ke Rumah Sakit Jiwa nantinya," imbuh Neni. (SUMBER)



Link: http://adf.ly/sINny
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive