Quote: Merdeka.com - Mungkin kata memalukan yang dapat mewakili atas perbuatan yang dilakukan 3 anggota Polda Bali yang mengamuk dan merusak salah satu komplek lokalisasi di Danau Poso, Nomor 29, Sanur, Denpasar Selatan, Bali. Mereka mengamuk hanya karena saat 3 anggota tersebut datang ke lokalisasi dan tidak mendapatkan jatah berhubungan badan gratis dengan wanita penghibur disana.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (18/9) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA. Informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, ketiga anggota polisi ini adalah anggota PJR Direktorat Lalulintas (Dit Lantas) Polda Bali Induk 6 Tol Benoa. Mereka masing-masing berinisial Bripka GD RW, Brigadir IGN O dan Brigadir I PB.
"Selama ini anggota kita yang mengamuk ini adalah ditugaskan di pos jaga Tol wilayah simpang Benoa. Mereka juga bersama dua orang Satpam yang juga sama-sama bertugas di tol Benoa," ungkap salah seorang petugas di Polda Bali yang enggan disebutkan namanya, Kamis (18/9).
Menurut petugas tersebut, pelaku datang ke lokalisasi dalam keadaan mabuk. Saat tiba di sebuah tempat penginapan yang menyediakan wanita penghibur, para anggota korps abu-abu ini langsung mengorder 'daging mentah' dengan harga sekali jos Rp 250 ribu. "Mereka datang dengan mengendarai mobil pribadi ke lokalisasi. Langsung minta datangkan cewek," Ucap sumber ini, kamis (18/9).
Peristiwa memalukan ini terjadi saat salah seorang anggota yang usai berhubungan dengan salah seorang pelacur bernama Santi (24) tidak mau bayar. Sebelumnya sempat terjadi perang mulut di dalam kamar, bahkan terdengar suara rintihan dari Santi karna ditampar. Mendapat tindakan kekerasan, Santi keluar kamar dan memanggil karyawan Bungalow.
Namun sial bagi karyawan Bungalow bernama Bawafi (40) yang bermaksud untuk menanyakan perihal kejadian itu malah menerima bogem dari pelaku. Bahkan korban yang saat itu tersungkur, masih diinjak dan ditendang pelaku. Ironisnya, teman-teman pelaku yang masih di dalam kamar dan mendengar keributan di luar ikut menyambut dan menginjak-injak pelaku.
"Saya tidak ingat setelahnya. Mereka langsung kabur," kata Bawafi yang melaporkan soal dirinya dianiaya di Polsek Denpasar Selatan, kamis (18/9).
Sayangnya Kapolsek Densel, Kompol Nanang Pri Hasmoko yang dihubungi via telepon terkait hal ini justru terkesan melindungi anggotanya yang berlaku memalukan ini. "Ah dapat cerita darimana. Beneran memang ada laporan tersebut? Bahkan kita cek nihil kejadian, tidak ada juga laporan yang masuk," ujarnya.
sumber
__________
Maunya gratis nih polkis,,hahasyuuu
Link: http://adf.ly/sIjYO

