Mesir Kacau, Mahasiswa Indonesia Ditodong Penjahat
Quote:Sejumlah mahasiswa dan Tenaga Kerja Indonesia di Mesir dikabarkan menjadi korban tindak kejahatan selama konflik berkecamuk di Negeri Piramida tersebut.
"Ada beberapa kawan mahasiswa dan pekerja yang menjadi korban penodongan hingga terluka akibat tergores pisau si penodong karena berusaha melawan," kata salah satu mahasiswa asal Indonesia, Muhammad Khoirul Huda, melalui pesan Facebook yang diterima Tempo, Rabu malam, 10 Juli 2013.
Menurut Khoirul, selain penodongan, ada juga yang rumah atau asramanya dibobol pencuri ataupun digasak oleh pencopet jalanan. "Keadaaan seperti ini sering dijadikan kesempatan penjahat beraksi," tulis alumni Pondok Modern Darusssalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur ini.
Meski sesekali terjadi tindak kriminalitas namun, menurutnya, situasi setempat terutama di titik-titik lokasi tempat tinggal mahasiswa asal Indonesia relatif lebih aman. "Lebih aman dibanding revolusi 25 Januari 2011 lalu," tutur mahasiswa semester 6 jurusan Aqidah dan Filsafat Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar ini.
Selain mengancam keselamatan jiwa, konflik yang terjadi di Mesir saat ini juga mempengaruhi aktivitas pendidikan di kampus. "Ada beberapa universitas yang belum selesai materi ujiannya dan menunda ujian sampai konflik mereda," kata Khoirul.
Khoirul tinggal di gedung Wisma Nusantara yang dibangun pemerintah Indonesia di masa Presiden BJ Habibie. Letaknya sekitar 200 meter dari jalan El Tayaran Daerah Robah Adawea yang sering digunakan untuk long march para pendukung Mohamed Mursi.
Kurang lebih 500 meter di depan masjid Robah Adawea biasa dijadikan titik konsentrasi massa Mursi. Lokasi konsentrasi massa pendukung Mursi tersebut cukup jauh dari Tahrir Square yang dikuasai massa pihak oposisi. "Jarak dengan Tahrir Square sekitar 10 kilometer," kata dia.
SUMBER
berdoa deh supaya WNI disana ga kenapa2
Quote:Sejumlah mahasiswa dan Tenaga Kerja Indonesia di Mesir dikabarkan menjadi korban tindak kejahatan selama konflik berkecamuk di Negeri Piramida tersebut.
"Ada beberapa kawan mahasiswa dan pekerja yang menjadi korban penodongan hingga terluka akibat tergores pisau si penodong karena berusaha melawan," kata salah satu mahasiswa asal Indonesia, Muhammad Khoirul Huda, melalui pesan Facebook yang diterima Tempo, Rabu malam, 10 Juli 2013.
Menurut Khoirul, selain penodongan, ada juga yang rumah atau asramanya dibobol pencuri ataupun digasak oleh pencopet jalanan. "Keadaaan seperti ini sering dijadikan kesempatan penjahat beraksi," tulis alumni Pondok Modern Darusssalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur ini.
Meski sesekali terjadi tindak kriminalitas namun, menurutnya, situasi setempat terutama di titik-titik lokasi tempat tinggal mahasiswa asal Indonesia relatif lebih aman. "Lebih aman dibanding revolusi 25 Januari 2011 lalu," tutur mahasiswa semester 6 jurusan Aqidah dan Filsafat Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar ini.
Selain mengancam keselamatan jiwa, konflik yang terjadi di Mesir saat ini juga mempengaruhi aktivitas pendidikan di kampus. "Ada beberapa universitas yang belum selesai materi ujiannya dan menunda ujian sampai konflik mereda," kata Khoirul.
Khoirul tinggal di gedung Wisma Nusantara yang dibangun pemerintah Indonesia di masa Presiden BJ Habibie. Letaknya sekitar 200 meter dari jalan El Tayaran Daerah Robah Adawea yang sering digunakan untuk long march para pendukung Mohamed Mursi.
Kurang lebih 500 meter di depan masjid Robah Adawea biasa dijadikan titik konsentrasi massa Mursi. Lokasi konsentrasi massa pendukung Mursi tersebut cukup jauh dari Tahrir Square yang dikuasai massa pihak oposisi. "Jarak dengan Tahrir Square sekitar 10 kilometer," kata dia.
SUMBER
berdoa deh supaya WNI disana ga kenapa2