TAKENGON - Sedikitnya 4.215 orang warga dari berbagai desa di Aceh Tengah kehilangan pekerjaan akibat gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang menguncang kabupaten itu pada Selasa (2/7). Hal itu disampaikan Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, Selasa (9/7).
"Masyarakat yang kehilangan pekerjaan itu antara lain sehari-hari bekerja pada eksportir kopi, industri pengolahan gula merah dan pabrik penggilingan kopi," ungkap Bupati Aceh Tengah di Takengon, Selasa.
Bencana alam juga mengakibatkan sebanyak 48.563 jiwa penduduk Aceh Tengah mengungsi di tenda-tenda darurat dan permanen yang telah disiapkan pemerintah pascagempa itu, kata Bupati Nasarrudin didampingi Kabag humas dan protokol Sekdakab Aceh Tengah Mustafa Kamal.
"Itu termasuk warga yang kehilangan rumah, kemudian mereka mendirikan tenda plastik darurat yang berdekatan dengan rumahnya," tuturnya, menambahkan.
Aceh Tengah merupakan salah satu daerah sentra produksi kopi arabika terbesar di Provinsi Aceh dengan luas areal kebun komoditas tersebut sekitar 40 ribu hektare, dan mayoritas warga bermata pencaharian sebagai petani kopi.
Data Pemkab Aceh Tengah juga menyebutkan sebanyak 33 warganya meninggal dunia, enam hilang dan tercatat 92 orang mengalami cedera berat, 352 jiwa luka ringan dan 2.150 orang sakit akibat tertimpa bangunan saat gempa menguncang wilayah Aceh pedalaman itu pukul 14.37 WIB.
Bupati Nasaruddin juga menjelaskan, total rumah penduduk yang terkena dampak bencana tercatat 13.862 unit, dengan rincian rusak berat sebanyak 5.516 unit, rusak sedang 2.750 unit dan rusak ringan 5.593 unit. Sementara kantor pemerintah yang rusak berat 48 unit, rusak sedang 20 unit dan rusak ringan tercatat sembilan unit.
Fasilitas kesehatan yang rusak akibat gempa itu yakni satu rumah sakit umum Datu Beru. Kemudian puskesmas, postu, puskesdes dan polindes yang rusak berat sebanyak 85 unit, rusak sedang 26 unit dan rusak ringan enam unit. Sementara rumah ibadah yakni musala dan masjid yang terkena dampak gempa di Aceh Tengah berupa rusak berat 36 unit, rusak sedang 25 dan rusak ringan sebanyak 75 unit.(sumber)
Sabarr,,, kerja bisa dicari,, kalau nyawa kan nggak,, yg penting masih ada nyawa,,,,![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uT-DPLVua3SUqSp_7qN5UPIOvQ6p7CaYAuw5ObKzpAim1dECBD5FY1OVx2R7T-1vKbTvEz9gPMFg5Z1WGBeevmgPL7N2F2j6KfoAYRLRzzqIkJdk4i=s0-d "Matabelo")
"Masyarakat yang kehilangan pekerjaan itu antara lain sehari-hari bekerja pada eksportir kopi, industri pengolahan gula merah dan pabrik penggilingan kopi," ungkap Bupati Aceh Tengah di Takengon, Selasa.
Bencana alam juga mengakibatkan sebanyak 48.563 jiwa penduduk Aceh Tengah mengungsi di tenda-tenda darurat dan permanen yang telah disiapkan pemerintah pascagempa itu, kata Bupati Nasarrudin didampingi Kabag humas dan protokol Sekdakab Aceh Tengah Mustafa Kamal.
"Itu termasuk warga yang kehilangan rumah, kemudian mereka mendirikan tenda plastik darurat yang berdekatan dengan rumahnya," tuturnya, menambahkan.
Aceh Tengah merupakan salah satu daerah sentra produksi kopi arabika terbesar di Provinsi Aceh dengan luas areal kebun komoditas tersebut sekitar 40 ribu hektare, dan mayoritas warga bermata pencaharian sebagai petani kopi.
Data Pemkab Aceh Tengah juga menyebutkan sebanyak 33 warganya meninggal dunia, enam hilang dan tercatat 92 orang mengalami cedera berat, 352 jiwa luka ringan dan 2.150 orang sakit akibat tertimpa bangunan saat gempa menguncang wilayah Aceh pedalaman itu pukul 14.37 WIB.
Bupati Nasaruddin juga menjelaskan, total rumah penduduk yang terkena dampak bencana tercatat 13.862 unit, dengan rincian rusak berat sebanyak 5.516 unit, rusak sedang 2.750 unit dan rusak ringan 5.593 unit. Sementara kantor pemerintah yang rusak berat 48 unit, rusak sedang 20 unit dan rusak ringan tercatat sembilan unit.
Fasilitas kesehatan yang rusak akibat gempa itu yakni satu rumah sakit umum Datu Beru. Kemudian puskesmas, postu, puskesdes dan polindes yang rusak berat sebanyak 85 unit, rusak sedang 26 unit dan rusak ringan enam unit. Sementara rumah ibadah yakni musala dan masjid yang terkena dampak gempa di Aceh Tengah berupa rusak berat 36 unit, rusak sedang 25 dan rusak ringan sebanyak 75 unit.(sumber)
Sabarr,,, kerja bisa dicari,, kalau nyawa kan nggak,, yg penting masih ada nyawa,,,,
