SITUS BERITA TERBARU

Lobi Jadi Cawapres, Langkah Abraham Samad Dinilai Tak Pantas

Thursday, January 22, 2015
Lobi Jadi Cawapres, Langkah Abraham Samad Dinilai Tak Pantas

Langkah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad bertemu dengan elite partai politik, dan melobi untuk menjadi cawapres dinilai tidak pantas. Apa yang dilakukan Abraham Samad, dinilai sudah jauh dari tugas dan fungsinya sebagai ketua KPK.

"Jelas tidak pantas, kalau memang betul apa yang disampaikan Plt Sekretaris Jendral PDI P," kata bekas Penasehat KPK, Abdullah Hehamahua, dalam pesan singkatnya kepada Metrotvnews.com, Kamis (22/1/2015).

Dia menambahkan jika Abraham Samad ingin bertemu dengan elit politik, maka harus didampingi oleh pimpinan atau pegawai KPK. "Jangankan melobi menjumpai orang lain, khususnya pejabat publik saja untuk urusan bukan KPK, harus kepemimpinan KPK yang lain. Minimal harus didampingi pejabat atau pegawai KPK yang lain, ketika menjumpai orang lain," tuturnya.

Pelaksana tugas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, tulisan berjudul "Rumah Kaca Abraham Samad" di sebuah media massa nasional yang membeberkan keinginan Samad untuk menjadi wapres benar adanya. Hasto menyayangkan tanggapan Samad yang merasa difitnah oleh artikel "Rumah Kaca Abraham Samad".

"Kami menyatakan berita sebagaimana tertulis di dalam "Rumah Kaca Abraham Samad" sebagian besar benar adanya. Dengan demikian pernyataan yang disampaikan Bapak Abraham Samad bahwa itu fitnah sangatlah tidak tepat," kata Hasto.

Selain itu Abraham Samad juga dituding menyadap pembicaraan internal partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH), saat tentukan calon wakil presiden pendamping Jokowi. Hal tersebut dikatakan Samad, saat Hasto diminta Jokowi untuk menyatakan bahwa cawapres yang terpilih adalah Jusuf Kalla (JK).

Sementara Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP tak mau buru-buru menanggapi tudingan Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Johan memilih untuk mempelajari hal itu. Sebab, pernyataan tersebut berkaitan dengan Ketua KPK Abraham Samad.

"Siapapun boleh melakukan apapun asal jangan sampai dalam rangka mendeskritkan orang. Kalau disampaikan ternyata benar ya tentu kami harus melihat sejauh mana dokumen soal rekam jejak itu. Apalagi ini adalah lembaga KPK meskipun yang terlibat ketua KPK, tentu KPK terlibat di sana," jelas Johan.

sumber  (news.metrotvnews.com)

Memang tidak pantas..

Samad juga sudah tidak pantas jadi ketua KPK

PECAT SAMAD!

Link: http://adf.ly/wWxq7
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive