Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo menengarai kejanggalan saat Pasar Klewer terbakar, Sabtu, 27 Desember 2014, hingga Minggu 28 Desember 2014. Kejanggalan-kejanggalan dalam kebakaran Pasar Klewer Solo itu mengemuka saat digelar rapat restrukturisasi di Omah Sinten Heritage. Ahad, 28 Desember 2014.
Humas HPPK, Kusbani, menyebutkan awalnya ia bersama sejumlah pedagang yang tersisa di Pasar Klewer sempat mencoba memadamkan api di titik asal kebakaran yang terletak di Los D-87, Sabtu malam.
"Saya bersama sejumlah pedagang sempat memadamkan api di pasar sebelah barat-selatan dengan bantuan APAR [alat pemadam api ringan]," kata Kusbani saat ditemui di sela-sela rapat.
Selepas berhasil memadamkan api di kios milik salah seorang pedagang itu, Kusbani mengatakan ada titik api lain yang berjarak satu blok dari tempatnya semula.
"Penyebab kebakaran korsleting listrik tidak masuk akal. Setiap pasar tutup, listrik kami padamkan. Hanya instalasi di lorong yang tersisa. Tapi ada sumber api lain di tempat lain yang berjarak satu blok," ujarnya.
Belum sempat pedagang dan petugas keamanan Pasar Klewer memadamkan api di dua tempat yang berbeda, lanjut Kusbani, terjadi kebakaran lain di lantai atas di Blok DD yang persis berada di atas Blok D.
"Tiba-tiba dari kios DD terdengar ledakan. Kami langsung berlari dan menyelamatkan diri. Setelah itu pemadaman diambil alih petugas pemadam kebakaran," jelasnya.
Dari sejumlah sumber api yang melalap pasar bernilai Rp10 triliun tersebut, Kusbani menduga penyebab kebakaran bukan berasal dari puntung rokok ataupun korsleting.
"Kejadian kebakarannya janggal. Tidak mungkin hanya rokok atau korsleting," tutupnya. [*/fs]
Usut Tuntas (www.pkspiyungan.org)
Link: http://adf.ly/vdvao
Humas HPPK, Kusbani, menyebutkan awalnya ia bersama sejumlah pedagang yang tersisa di Pasar Klewer sempat mencoba memadamkan api di titik asal kebakaran yang terletak di Los D-87, Sabtu malam.
"Saya bersama sejumlah pedagang sempat memadamkan api di pasar sebelah barat-selatan dengan bantuan APAR [alat pemadam api ringan]," kata Kusbani saat ditemui di sela-sela rapat.
Selepas berhasil memadamkan api di kios milik salah seorang pedagang itu, Kusbani mengatakan ada titik api lain yang berjarak satu blok dari tempatnya semula.
"Penyebab kebakaran korsleting listrik tidak masuk akal. Setiap pasar tutup, listrik kami padamkan. Hanya instalasi di lorong yang tersisa. Tapi ada sumber api lain di tempat lain yang berjarak satu blok," ujarnya.
Belum sempat pedagang dan petugas keamanan Pasar Klewer memadamkan api di dua tempat yang berbeda, lanjut Kusbani, terjadi kebakaran lain di lantai atas di Blok DD yang persis berada di atas Blok D.
"Tiba-tiba dari kios DD terdengar ledakan. Kami langsung berlari dan menyelamatkan diri. Setelah itu pemadaman diambil alih petugas pemadam kebakaran," jelasnya.
Dari sejumlah sumber api yang melalap pasar bernilai Rp10 triliun tersebut, Kusbani menduga penyebab kebakaran bukan berasal dari puntung rokok ataupun korsleting.
"Kejadian kebakarannya janggal. Tidak mungkin hanya rokok atau korsleting," tutupnya. [*/fs]
Usut Tuntas (www.pkspiyungan.org)
Link: http://adf.ly/vdvao