Keberadaan pesawat AirAsia AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Secara resmi Otoritas penerbangan Indonesia hanya menyatakan pesawat tersebut telah hilang kontak dalam perjalanan Surabaya-Singapura. Terakhir kali pesawat itu terlihat di radar pada koordinat 03.22.46S dan 108.50.07 E pada pukul 6.17, Ahad, 28 Desember 2014.
Kepala Basarnas Jawa Timur, Sutrisno, berharap pesawat itu hanya mengalami gangguan teknis dan tengah mendarat darurat di satu tempat. Harapan itu muncul karena radar Basarnat tidak menangkap sinyal dari ELT (Emergency Locator Transmitter). ELT adalah alat yang terpasang dalam pesawat yang mengirimkan sinyal apabila pesawat mengalami kecelakaan.
"Alat itu berbunyi mengalami benturan keras atau pendaratan darurat," kata Sutrisno. "Kalau alat itu tidak berbunyi, ya kami belum dapat menyimpulkan apa-apa."
Seorang pilot yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, berdasarkan isu dikalangan penerbang, ada dugaan pesawat itu dibajak. Dugaan itu muncul karena tidak ditemukannya tanda-tanda kecelakaan. Namun Sutrisno enggan berspekulasi ihwal dugaan itu
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo meminta isu pembajakan itu tidak dibesar-besarkan. "Terlalu dini membuat statement seperti itu. Asumsi ini berbahaya, jangan dikembangkan dulu sampai ke sana," kata Djoko.
sumber (www.tempo.co)
dibajak ISIS kah ?
Dikutip dari: http://adf.ly/vbq65


