SITUS BERITA TERBARU

Penyebar Foto Mirip Ketua KPK Tinggalkan Jejak Digital

Thursday, January 15, 2015
Penyebar foto mesra yang mirip dengan Ketua KPK Abraham Samad dan Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira Wirayanti, sejatinya bisa dilacak jejaknya dengan mudah oleh unit pasukan siber Polri. Bukan rahasia jika tim ini kerap menemukan orang yang dicari dengan menelusuri jaringan telekomunikasi.

Foto itu dikirim oleh alamat email wijayantiandini@yahoo.co.id yang menggunakan nama pengguna Andini Wijayanti pada Rabu (14/1) pukul 05.13 WIB. Email itu melampirkan tujuh foto yang memuat adegan mesra. Ketujuh foto tersebut telah digabungkan menjadi satu.

Jika melihat metadata foto tersebut, si pembuat menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS3 sehingga dapat dipastikan foto tersebut telah melewati proses digital.

Pakar hukum siber Megi Margiyono dari Indonesia Online Advocacy (IDOLA), memprediksi bakal sangat mudah bagi unit pasukan siber Polri untuk melacak penyebarnya dengan memanfaatkan alamat unik IP Address atau MAC Address, serta alamat email Yahoo tersebut.

Dari alamat unik tersebut, polisi dapat melacak jaringan internet apa yang digunakan oleh penyebar. "Mau dia kirim pakai jaringan fixed atau mobile, bisa dilacak lalu diketahui lokasinya. Log digitalnya pasti ada," jelas Megi saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (15/1).

Dari informasi pada jaringan telekomunikasi ini, dapat diketahui lokasi, IP Address, jenis prosesor yang digunakan, dan informasi penting lain milik penyebar.

"Dari foto itu bisa sangat mudah melacak jejak digitalnya," tambah Megi.

Kasus terkini pelacakan lewat jaringan telekomunikasi sukses dilakukan Polri ketika mencari Tjandra Adi Gunawan, tersangka kasus kejahatan paedofilia terhadap lima anak dari kalangan pelajar di Surabaya.

Tjandra menggunakan akun Facebook palsu untuk membohongi anak agar mengirim gambar porno, Gambar ini kemudian diunggah Tjandra ke media sosial. Polisi berhasil mengidentifikasi Tjandra dengan melacak IP address tempat foto-foto itu diunggah.

"Itu kasus terkini penyelidikan siber yang saya ketahui berhasil dilakukan unit siber Polri setelah mendapat laporan dari teman-teman di ICT Watch," ujar Megi.

Ia menambahkan, baik Abraham dan Elvira bisa saja membawa kasus ini ke ranah pidana dengan menggunakan UU Informasi dan Transaksi Elektronik karena pencemaran nama baik serta UU Hak Cipta dengan alasan merusak karya seseorang.

Secara pribadi, pihak Abraham dan Elvira membantah keaslian foto tersebut. Abraham berkata hal ini adalah upaya mengkriminalisasi dirinya. Sementara Elvira mengatakan "foto itu tidak pernah terjadi."

Menurut pakar digital forensik Agung Harsoyo dari Institut Teknologi Bandung, penyelidikan digital yang lebih dalam juga bisa mengungkap pengunggah atau pengirim pertama gambar tersebut. Karena, bisa jadi penyebar foto ini hanya orang suruhan.

Dari sini juga bisa diketahui motif di balik "serangan" yang dilakukan pelaku atau penyebar, serta mengetahui relasinya dengan Abraham atau Elvira. Pasalnya, foto ini beredar beberapa saat setelah KPK menetapkan calon Kapolri Budi Gunawan sebagai tersangka.

Agung mengatakan penting pula dalam mengetahui asli-palsu foto mirip Abraham dan Elvira yang telah tersebar itu dengan melacak metadata dari foto asli. Metadata menyimpan informasi tentang siapa yang memotret foto, tanggal pengambilan foto, dengan alat apa foto itu direkam, pengaturan kamera, hingga riwayat lokasi menyimpan foto tersebut.

Menganalisis keaslian foto juga dapat disimpulkan dengan meneliti hal-hal yang terlihat pada foto tersebut. Di sini, para peneliti akan melihat kontras warna, pantulan cahaya, jumlah pixel, hingga keserasian warna.

Sumber 

Semoga Cepat Tertangkap


Link: http://adf.ly/wGd3v
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive