Hidup sebagai pengangguran terkadang membuat orang menjadi gelap mata. Apa saja akan dilakukan demi mendapatkan uang, termasuk juga melakukan tindak pidana.
Hal itulah yang juga dilakukan oleh Krisna, pria 22 tahun berdalih terdesak kebutuhan ekonomi. Warga Kapas Madya, Surabaya, Jawa Timur, nekat membanderol tubuh mantan pacarnya, BG (22), mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya ke lelaki hidung belang.
Krisna nekat menjual mantan pacarnya seharga Rp 200-Rp 500 ribu sekali main. Beruntung ulah Krisna berhasil dibongkar polisi, sehingga sang mantan tidak melulu menjadi 'sapi perahan'.
Saat pacaran, Krisna ambil foto syur korban
Merdeka.com - Peristiwa miris yang dialami korban ini, bermula pada Tahun 2011 silam. Saat itu, korban masih menjalin hubungan asmara dengan tersangka.
Selama berpacaran, keduanya kerap berhubungan badan layaknya suami istri. Bahkan, saat berhubungan intim itu, tersangka menyempatkan diri memfoto bugil korban.
Foto tersebut kemudian dimanfaatkan tersangka untuk mencari uang, yaitu dengan cara melacurkan korban ke laki-laki hidung belang.
Bermodal foto syur, Krisna jual mantan pacarnya
Merdeka.com - Krisna mengaku hanya bermodal foto syur yang didapatkannya saat berhubungan intim dengan korban ketika masih berpacaran. Dengan foto tersebut, tersangka mengancam korban akan menyebarkan foto syur tersebut via FB jika korban menolak dijual.
"Jika korban menolak melayani laki-laki yang sudah membookingnya, foto itu akan disebar luaskan oleh tersangka," sahut Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Imaculata Sherly.
Diceritakan sebelumnya, peristiwa miris yang dialami korban ini bermula ketika dirinya mengenal dan berpacaran dengan tersangka pada 2011 silam. Selama berpacaran itu, tak jarang keduanya berhubungan badan layaknya suami istri hingga akhirnya hubungan itu putus.
Sialnya, ketika berhubungan intim yang juga tak jarang dilakukan keduanya di sebuah hotel kelas murah itu, tersangka menyempatkan diri memfoto adegan ranjangnya.
Dan tanpa disadari korban, setelah hubungan asmara mereka bubar, foto-foto syur tersebut dijadikan alat mengeruk uang.
Krisna jual mantan pacarnya lewat Facebook
Merdeka.com - Kini Krisna terpaksa berurusan dengan pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya. Dia ditangkap pihak kepolisian di salah satu mal yang ada di Surabaya Timur, saat mengantarkan korban untuk bertransaksi dengan pelanggannya.
Menurut Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Imaculata Sherly, pengungkapan kasus ini bermula dari penelusuran pihaknya melalui akun jejaring sosial Facebook (FB).
"Tersangka, menjual korban ke lelaki hidung belang melalui akun FB," terang Imaculata di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (27/1).
Mantan pacar dijual Rp 500 ribu sekali kencan
Merdeka.com - Di hadapan penyidik, tersangka mengaku terpaksa menjual mantan kekasihnya itu, karena terdesak kebutuhan ekonomi. Tersangka sendiri adalah seorang pengangguran, sehingga untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dia mencari uang dengan memanfaatkan foto adegan syurnya dengan korban.
"Saya terpaksa, karena butuh uang untuk hidup sehari-hari. Sedangkan saya tidak memiliki pekerjaan tetap. Saya menjualnya Rp 200 hingga 500 ribu rupiah," akunya singkat pada penyidik.
Sementara akibat perbuatannya itu, Krisna terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara, sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Orang.
Sang mantan sudah lima kali dijual ke pria hidung belang
Merdeka.com - Krisna dibekuk anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya di salah satu mal yang ada di Surabaya Timur, saat menggelar transaksi dengan pria hidung belang.
Dari pengakuannya ke penyidik, tersangka mengaku sudah lima kali menjual korban ke pelanggannya via FB. "Saya terpaksa karena butuh uang untuk hidup sehari-hari. Sudah lima kali (menjual korban)," kata tersangka kepada penyidik di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (27/1).
Untuk tiap transaksi, tersangka juga mengaku membanderol mantan pacarnya itu antara Rp 200 hingga 500 ribu rupiah. "Untuk sekali main antara Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu," katanya lagi.
sumber
Link: http://adf.ly/wj1LD
Hal itulah yang juga dilakukan oleh Krisna, pria 22 tahun berdalih terdesak kebutuhan ekonomi. Warga Kapas Madya, Surabaya, Jawa Timur, nekat membanderol tubuh mantan pacarnya, BG (22), mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya ke lelaki hidung belang.
Krisna nekat menjual mantan pacarnya seharga Rp 200-Rp 500 ribu sekali main. Beruntung ulah Krisna berhasil dibongkar polisi, sehingga sang mantan tidak melulu menjadi 'sapi perahan'.
Saat pacaran, Krisna ambil foto syur korban
Merdeka.com - Peristiwa miris yang dialami korban ini, bermula pada Tahun 2011 silam. Saat itu, korban masih menjalin hubungan asmara dengan tersangka.
Selama berpacaran, keduanya kerap berhubungan badan layaknya suami istri. Bahkan, saat berhubungan intim itu, tersangka menyempatkan diri memfoto bugil korban.
Foto tersebut kemudian dimanfaatkan tersangka untuk mencari uang, yaitu dengan cara melacurkan korban ke laki-laki hidung belang.
Bermodal foto syur, Krisna jual mantan pacarnya
Merdeka.com - Krisna mengaku hanya bermodal foto syur yang didapatkannya saat berhubungan intim dengan korban ketika masih berpacaran. Dengan foto tersebut, tersangka mengancam korban akan menyebarkan foto syur tersebut via FB jika korban menolak dijual.
"Jika korban menolak melayani laki-laki yang sudah membookingnya, foto itu akan disebar luaskan oleh tersangka," sahut Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Imaculata Sherly.
Diceritakan sebelumnya, peristiwa miris yang dialami korban ini bermula ketika dirinya mengenal dan berpacaran dengan tersangka pada 2011 silam. Selama berpacaran itu, tak jarang keduanya berhubungan badan layaknya suami istri hingga akhirnya hubungan itu putus.
Sialnya, ketika berhubungan intim yang juga tak jarang dilakukan keduanya di sebuah hotel kelas murah itu, tersangka menyempatkan diri memfoto adegan ranjangnya.
Dan tanpa disadari korban, setelah hubungan asmara mereka bubar, foto-foto syur tersebut dijadikan alat mengeruk uang.
Krisna jual mantan pacarnya lewat Facebook
Merdeka.com - Kini Krisna terpaksa berurusan dengan pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya. Dia ditangkap pihak kepolisian di salah satu mal yang ada di Surabaya Timur, saat mengantarkan korban untuk bertransaksi dengan pelanggannya.
Menurut Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Imaculata Sherly, pengungkapan kasus ini bermula dari penelusuran pihaknya melalui akun jejaring sosial Facebook (FB).
"Tersangka, menjual korban ke lelaki hidung belang melalui akun FB," terang Imaculata di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (27/1).
Mantan pacar dijual Rp 500 ribu sekali kencan
Merdeka.com - Di hadapan penyidik, tersangka mengaku terpaksa menjual mantan kekasihnya itu, karena terdesak kebutuhan ekonomi. Tersangka sendiri adalah seorang pengangguran, sehingga untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dia mencari uang dengan memanfaatkan foto adegan syurnya dengan korban.
"Saya terpaksa, karena butuh uang untuk hidup sehari-hari. Sedangkan saya tidak memiliki pekerjaan tetap. Saya menjualnya Rp 200 hingga 500 ribu rupiah," akunya singkat pada penyidik.
Sementara akibat perbuatannya itu, Krisna terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara, sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Orang.
Sang mantan sudah lima kali dijual ke pria hidung belang
Merdeka.com - Krisna dibekuk anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya di salah satu mal yang ada di Surabaya Timur, saat menggelar transaksi dengan pria hidung belang.
Dari pengakuannya ke penyidik, tersangka mengaku sudah lima kali menjual korban ke pelanggannya via FB. "Saya terpaksa karena butuh uang untuk hidup sehari-hari. Sudah lima kali (menjual korban)," kata tersangka kepada penyidik di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (27/1).
Untuk tiap transaksi, tersangka juga mengaku membanderol mantan pacarnya itu antara Rp 200 hingga 500 ribu rupiah. "Untuk sekali main antara Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu," katanya lagi.
sumber
Link: http://adf.ly/wj1LD
