Lacquer Palembang merupakan kesenian ukiran atau lukisan berwarna kuning keemasan yang biasanya menghiasi barang-barang perabot rumah tangga, seperti guci, lemari, cangkir, tempat tisu. Pengrajin Lacquer banyak terdapat di daerah sekitaran Mesjid Agung. Untuk info lengkapnya dpt agan lihat dibawah ini
Lacquer merupakan salah satu produksi yang cukup terkenal di Kota Palembang, Lacquer yang pembuatannya dengan cara membubud kayu hingga menjadi sebuah cindera mata dan dapat menjadi sebuah pajangan antic, baik dirumah ataupun perkantoran.
Salah satu tempat kerajinan Lacquer yang masih bertahan, yaitu di kawasan Mesjid Agung Palembang, ditempat ini masih memproduksi Lacquer dengan beragam jenis dan motif.
Menurut Jaja, salah satu pemilik produksi Lacquer, mengatakan, jenis Lacquer yang diproduksi diantaranya adalah, tempat tissue, guci-guci, dan tempat air minum kemasan, dan tepa, untuk motif Lacquer seperti motif bunga mawar, burung hong, dan naga, karena menurutnya semua itu Ia ambil dari cerita sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Dalam produksi kerajinannya inipun, Ia membuat setelah pembeli memesan dan sengaja tidak menyediakan stok.
Lacquer inipun tentunya terbuat dari bahan baku pilihan, khusunya kayu yang Ia pakai, seperti kayu mahoni dan angsana yang tahan retak, kayu-kayu yang Ia gunakan sudah termasuk langka ditemukan.
Rep : Euis Ratna Sari
Kam : Septiawan Riski
sumber
Link: http://adf.ly/wGJcM
Lacquer merupakan salah satu produksi yang cukup terkenal di Kota Palembang, Lacquer yang pembuatannya dengan cara membubud kayu hingga menjadi sebuah cindera mata dan dapat menjadi sebuah pajangan antic, baik dirumah ataupun perkantoran.
Salah satu tempat kerajinan Lacquer yang masih bertahan, yaitu di kawasan Mesjid Agung Palembang, ditempat ini masih memproduksi Lacquer dengan beragam jenis dan motif.
Menurut Jaja, salah satu pemilik produksi Lacquer, mengatakan, jenis Lacquer yang diproduksi diantaranya adalah, tempat tissue, guci-guci, dan tempat air minum kemasan, dan tepa, untuk motif Lacquer seperti motif bunga mawar, burung hong, dan naga, karena menurutnya semua itu Ia ambil dari cerita sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Dalam produksi kerajinannya inipun, Ia membuat setelah pembeli memesan dan sengaja tidak menyediakan stok.
Lacquer inipun tentunya terbuat dari bahan baku pilihan, khusunya kayu yang Ia pakai, seperti kayu mahoni dan angsana yang tahan retak, kayu-kayu yang Ia gunakan sudah termasuk langka ditemukan.
Rep : Euis Ratna Sari
Kam : Septiawan Riski
sumber
Link: http://adf.ly/wGJcM