"Hattrick" Sambangi Balai Kota, Jokowi: Saya Kangen Gubernur
Jakarta - Di tengah-tengah situasi politik yang kian memanas, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masih sempat meluangkan waktunya menyambangi Balai Kota DKI Jakarta. Bahkan, kalau dihitung, kedatangan Jokowi kali ini merupakan untuk yang ketiga kalinya alias hattrick.
Jokowi tiba di Balai Kota sekitar pukul 17.38 WIB dengan mengenakan pakaian kemeja putih dan celana hitam panjang. Turun dari mobilnya RI 1, Jokowi disambut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Jokowi sempat menanggapi pertanyaan beberapa wartawan atas kedatangan hattrick-nya tersebut. Dengan nada berseloroh, Jokowi mengatakan dirinya kangen dengan Basuki. "Saya kangen sama (Pak) Gubernur," kata Jokowi sambil tertawa saat tiba di Balai Kota, Senin (26/1).
Jokowi mengungkapkan kedatangannya ke Balai Kota untuk yang ketiga kalinya ini disebabkan dalam rangka pemeriksaan giginya. "Kamu tanya saja ke dokter, karena tiga kali ke sini baru rampung," katanya.
Jokowi pertama kali datang ke Balai Kota DKI untuk memeriksakan giginya di Pusat Pelayanan Kesehatan (Pusyankes) Blok F, pada 9 Januari 2015 sekitar pukul 19.20 WIB. Selanjutnya, pada 16 Januari 2015, ia kembali datang untuk melakukan hal yang sama. Pun demikian halnya dengan hari ini.
Penulis: D-14/ED
Sumber:Suara Pembaruan
Sumur
kasian gan ngak punya teman si joko diistana
Nambahin ada yg bilang kalo joko dalam tekanan berat makanya butuh teman
Cyrus Network: Jokowi tak berdaya dan tak punya dukungan politik
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo dinilai belum mengambil sikap tegas terkait kisruh antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK). Menurut pengamat politik dari Cyrus Network Hasan Batupahat, Jokowi tak bisa memutuskan apapun karena terlilit kepentingan politik dari partai pengusungnya, PDIP.
"Dia punya jabatan tapi tidak punya kekuasaan kalau full ada kekuasaan pasti enggak gini. Hari ini dia enggak berdaya, Jokowi sejak awal enggak punya support politik apa-apa, yang punya itu Mega, Jokowi takut kehilangan support politik tapi dia enggak mau berbenturan dengan masyarakat, " jelas Hasan di Eatology Sabang, Jakarta, Minggu (25/8).
Akibatnya Jokowi tak bisa berbuat banyak. Bahkan Jokowi dianggap masyarakat sebagai presiden PDIP bukan presiden Indonesia.
"Yang mengganggu Jokowi itu bukan KMP, tapi PDIP. Dia harus kasih pernyataan ke PDIP, saya mau bangun Indonesia jangan bikin repot saya. Kalau bikin repot silakan keluar dari pemerintahan atau dia bisa cari partai lain atau ambil alih partai," ujarnya.
Dia menduga Jokowi dalam tekanan berat sehingga seringkali bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Jokowi sendirian dia tanpa support apa-apa. Dia periksa gigi nyeberang ke Balai Kota, setelah ada dukungan, ada teman dia buat keputusan politik yang amat berat," tutur Hasan.
Menurut Hasan penting bagi Jokowi me-reshuffle orang-orang di sampingnya. Orang-orang yang memberikan masukan tanpa kepentingan apapun.
Sumur
Link: http://adf.ly/wffIB