Meski mendapat penjagaan 24 jam dari Aviation Security (Avsec) Kualanamu International Airport (KNIA), ternyata tidak mengurungkan niat pelaku tindak kejahatan menggondol kabel listrik yang ada di Lantai Mezanine atau Lantai 2 terminal penumpang.
Informasi yang dihimpun, dugaan pencurian kabel di proyek pembangunan hotel transit terminal penumpang KNIA lantai 2 itu ternyata sering terjadi. Tak tanggung, pelaku berhasil menggondol kabel listrik kira-kira mencapai 300 meter yang ditaksir jika dijual mencapai ratusan juta rupiah.
Meski areal tersebut dilengkapi pengamanan CCTV, tindak pencurian itu diduga juga ikut terekam. Diduga, pelaku aksi pencurian yang menggondol kabel listrik itu berasal dari pekerja di KNIA juga.
Pejabat PT AP II Cabang KNIA yang enggan menyebutkan identitasnya, juga tak menampik adanya aksi pencurian kabel listrik di proyek pembangunan hotel transit tersebut. Bahkan, sumber juga mengaku, hal itu sangat di luar logika manusia. Artinya, pelaku tersebut dengan cepat dan mudah membawa kabel listrik curian itu. Pasalnya, petugas Avsec KNIA kerap melakukan penjagaan di setiap sudut bandara yang berkode internasional KNO tersebut.
"Sudah sering terjadi pencurian kabel di sini, tapi sampai sekarang pelakunya belum tertangkap. Saya juga dapat informasi ini dari bagian listrik, yakni ada tindak pencurian kabel," tegas sumber.
Menurut sumber, hal ini harusnya menjadi perhatian dari pihak pengelola untuk lebih intensif lagi melakukan penjagaan terhadap pengunjung yang hilir-mudik di KNIA. Pasalnya, terminal penumpang KNIA merupakan areal publik. "Jumlah petugas Avsec di Bandara Kualanamu juga belum sesuai standar. Kami juga sudah pernah mengajukan penambahan petugas Avsec agar selalu dapat melakukan patroli," ujarnya.
Informasi adanya pencurian kabel di proyek pembangunan hotel transit itu juga diakui seorang protokoler yang kerap stand by di KNIA. "Tapi aku bingung kenapa tidak ada yang melapor, padahal dijual cepat harganya bisa Rp100 juta juga," imbuh protokoler kepolisian ini.
Lebih lanjut protokoler tersebut mengatakan, dugaan pencurian kabel listrik ini ternyata terjadi pada Jumat (23/1) lalu. Saat itu, diduga pekerja berhasil menggondol kabel listrik tersebut. "Waktu dikejar, sudah tak nampak lagi. Kami nggak ada disuruh olah TKP, karena nggak ada perintah juga. Petugas Avsec pun diam-diam saja," katanya.
Namun, informasi adanya dugaan tindak pencurian kabel listrik di terminal penumpang KNIA dibantah Manager Humas dan Protokoler PT AP 2 Cabang Bandara Kualanamu, Dewandono Prasetyo saat dikonfirmasi. Pras, sapaan akrab Dewandono Prasetyo, mengatakan, sejauh ini belum menerima laporan terkait persoalan kabel listrik yang digondol. "Saya belum dapat laporan adanya pencurian kabel listrik itu. Saya sudah cek, tapi tidak ada laporannya," tandas Pras. (ted/saz)
---------------------
dari kronologi dan penjelasan aja bisa ku indikasikan wak genk kalo yang ngerjain KNIA YANG BAUK ITU ORANG DALAM JUGA.
barbuk (sumutpos.co)
Link: http://adf.ly/wfNYI
Informasi yang dihimpun, dugaan pencurian kabel di proyek pembangunan hotel transit terminal penumpang KNIA lantai 2 itu ternyata sering terjadi. Tak tanggung, pelaku berhasil menggondol kabel listrik kira-kira mencapai 300 meter yang ditaksir jika dijual mencapai ratusan juta rupiah.
Meski areal tersebut dilengkapi pengamanan CCTV, tindak pencurian itu diduga juga ikut terekam. Diduga, pelaku aksi pencurian yang menggondol kabel listrik itu berasal dari pekerja di KNIA juga.
Pejabat PT AP II Cabang KNIA yang enggan menyebutkan identitasnya, juga tak menampik adanya aksi pencurian kabel listrik di proyek pembangunan hotel transit tersebut. Bahkan, sumber juga mengaku, hal itu sangat di luar logika manusia. Artinya, pelaku tersebut dengan cepat dan mudah membawa kabel listrik curian itu. Pasalnya, petugas Avsec KNIA kerap melakukan penjagaan di setiap sudut bandara yang berkode internasional KNO tersebut.
"Sudah sering terjadi pencurian kabel di sini, tapi sampai sekarang pelakunya belum tertangkap. Saya juga dapat informasi ini dari bagian listrik, yakni ada tindak pencurian kabel," tegas sumber.
Menurut sumber, hal ini harusnya menjadi perhatian dari pihak pengelola untuk lebih intensif lagi melakukan penjagaan terhadap pengunjung yang hilir-mudik di KNIA. Pasalnya, terminal penumpang KNIA merupakan areal publik. "Jumlah petugas Avsec di Bandara Kualanamu juga belum sesuai standar. Kami juga sudah pernah mengajukan penambahan petugas Avsec agar selalu dapat melakukan patroli," ujarnya.
Informasi adanya pencurian kabel di proyek pembangunan hotel transit itu juga diakui seorang protokoler yang kerap stand by di KNIA. "Tapi aku bingung kenapa tidak ada yang melapor, padahal dijual cepat harganya bisa Rp100 juta juga," imbuh protokoler kepolisian ini.
Lebih lanjut protokoler tersebut mengatakan, dugaan pencurian kabel listrik ini ternyata terjadi pada Jumat (23/1) lalu. Saat itu, diduga pekerja berhasil menggondol kabel listrik tersebut. "Waktu dikejar, sudah tak nampak lagi. Kami nggak ada disuruh olah TKP, karena nggak ada perintah juga. Petugas Avsec pun diam-diam saja," katanya.
Namun, informasi adanya dugaan tindak pencurian kabel listrik di terminal penumpang KNIA dibantah Manager Humas dan Protokoler PT AP 2 Cabang Bandara Kualanamu, Dewandono Prasetyo saat dikonfirmasi. Pras, sapaan akrab Dewandono Prasetyo, mengatakan, sejauh ini belum menerima laporan terkait persoalan kabel listrik yang digondol. "Saya belum dapat laporan adanya pencurian kabel listrik itu. Saya sudah cek, tapi tidak ada laporannya," tandas Pras. (ted/saz)
---------------------
dari kronologi dan penjelasan aja bisa ku indikasikan wak genk kalo yang ngerjain KNIA YANG BAUK ITU ORANG DALAM JUGA.
barbuk (sumutpos.co)
Link: http://adf.ly/wfNYI