Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tertarik dengan bus listrik buatan PT Sarimas Ahmadi Pratama asal Depok. Ahok siap membeli bus tersebut dengan syarat bus lulus uji tipe Kementerian Perhubungan.
"Kami berminat, sangat berminat. Cuma sekarang bisa tidak diproduksi secara massal dengan harga ekonomis," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/1).
"Kalau dia mampu produksi sebulan 20 unit, setahun berarti sekitar 250 unit," kata Ahok. Saat ini Ahok mengaku butuh lebih dari 500 unit bus tingkat.
Saat ini yang paling penting dilakukan adalah pabrik bus itu harus lulus uji tipe Kementerian Perhubungan. Jika uji tipe sudah didapat, Ahok berjanji akan memasukan bus listrik itu ke dalam e-katalog pengadaan barang Pemprov DKI Jakarta. Dengan begitu, sewaktu-waktu butuh, Pemprov DKI bisa membelinya.
Pagi tadi Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi membawa dua unit prototipe bus listrik buatannya ke Balaikota saat bertemu Ahok.
Dasep mengatakan, bus listrik ini merupakan hasil risetnya selama tiga tahun. Ia mengklaim bus ini cocok untuk dipakai di perkotaan, misalnya sebagai bus sekolah.
"Kami ingin memperkenalkan produk baru dengan teknologi baru, kami yakin kendaraan ini banyak manfaatnya untuk Jakarta," kata Dasep.
Harga satu unit bus listrik besar berkapasitas 50 penumpang dipatok sekitar Rp 3 miliar. Sedangkan untuk bus kecil dengan kapasitas 15 penumpang dibanderol sekitar Rp 1 miliar.
Sebelumnya, Direktur PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih menyatakan, kebutuhan bus tahun ini sekitar 741 unit. Bus tersebut rencananya untuk dioperasikan di semua koridor busway. Tahun ini ia menargetkan setidaknya ada tambahan bus sebanyak 369 unit.
Kosasih mengatakan, proses pengadaan bus baru Transjakarta sudah dimulai. Jika memang armada bus sudah siap, ia memperkirakan paling cepat delapan bulan lagi bus tambahan bisa datang.
(sur)
Sumber : Sumber
TS : Ane dukung nih, jangan impor melulu, kasih kesempatan untuk perusahaan lokal biar bisa berkembang. Kalau ada yang beli, maka makin lama teknologinya makin berkembang karena kasus lapangannya tersedia.
Untuk jumlahnya ane rasa enggak masalah, Di pengadaan TJ juga biasanya satu pake cuma 40-80, enggak ada yang sampe ratusan sekaligus.
penampakan video dari NET
Link: http://adf.ly/wPZI8
"Kami berminat, sangat berminat. Cuma sekarang bisa tidak diproduksi secara massal dengan harga ekonomis," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/1).
"Kalau dia mampu produksi sebulan 20 unit, setahun berarti sekitar 250 unit," kata Ahok. Saat ini Ahok mengaku butuh lebih dari 500 unit bus tingkat.
Saat ini yang paling penting dilakukan adalah pabrik bus itu harus lulus uji tipe Kementerian Perhubungan. Jika uji tipe sudah didapat, Ahok berjanji akan memasukan bus listrik itu ke dalam e-katalog pengadaan barang Pemprov DKI Jakarta. Dengan begitu, sewaktu-waktu butuh, Pemprov DKI bisa membelinya.
Pagi tadi Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi membawa dua unit prototipe bus listrik buatannya ke Balaikota saat bertemu Ahok.
Dasep mengatakan, bus listrik ini merupakan hasil risetnya selama tiga tahun. Ia mengklaim bus ini cocok untuk dipakai di perkotaan, misalnya sebagai bus sekolah.
"Kami ingin memperkenalkan produk baru dengan teknologi baru, kami yakin kendaraan ini banyak manfaatnya untuk Jakarta," kata Dasep.
Harga satu unit bus listrik besar berkapasitas 50 penumpang dipatok sekitar Rp 3 miliar. Sedangkan untuk bus kecil dengan kapasitas 15 penumpang dibanderol sekitar Rp 1 miliar.
Sebelumnya, Direktur PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih menyatakan, kebutuhan bus tahun ini sekitar 741 unit. Bus tersebut rencananya untuk dioperasikan di semua koridor busway. Tahun ini ia menargetkan setidaknya ada tambahan bus sebanyak 369 unit.
Kosasih mengatakan, proses pengadaan bus baru Transjakarta sudah dimulai. Jika memang armada bus sudah siap, ia memperkirakan paling cepat delapan bulan lagi bus tambahan bisa datang.
(sur)
Sumber : Sumber
TS : Ane dukung nih, jangan impor melulu, kasih kesempatan untuk perusahaan lokal biar bisa berkembang. Kalau ada yang beli, maka makin lama teknologinya makin berkembang karena kasus lapangannya tersedia.
Untuk jumlahnya ane rasa enggak masalah, Di pengadaan TJ juga biasanya satu pake cuma 40-80, enggak ada yang sampe ratusan sekaligus.
penampakan video dari NET
Link: http://adf.ly/wPZI8

