Bisnis.com, JAKARTA--Tampaknya pemerintahan Joko Widodo serius menggarap sektor tol laut dan infrastruktur pada periode kepemimpinannya. Tak kurang Rp53,25 triliun disuntikkan kepada 19 BUMN di kedua sektor itu.
Berdasarkan laporan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Seomarno dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (19/1/2015), disebutkan secara keseluruhan, pemerintah memberikan penyertaan modal negara (PMN) di bawah Kementerian BUMN senilai Rp48,01 triliun.
Sementara, untuk PMN yang digelontorkan pemerintah bagi BUMN tercatat mencapai Rp72,97 triliun termasuk bagi perusahaan pelat merah di bawah naungan Kementerian Keuangan.
Khusus untuk sektor infrastruktur, pemerintah menyuntikkan modal bagi tidak kurang 12 BUMN dengan nilai total Rp46,95 triliun. PMN diberikan tidak hanya bagi BUMN yang menangani langsung sektor ini, tetapi juga bagi perusahaan yang berkaitan erat terhadap pendanaan infrastruktur.
Adapun, untuk proyek pendukung tol laut yang digagas oleh Presiden Joko Widodo, pemerintah menyuntik modal sedikitnya Rp6,3 triliun. PMN tersebut diberikan kepada minimal tujuh BUMN yang berkaitan erat dengan program tol laut.
Berikut PMN BUMN di sektor infrastruktur:
1. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Rp1 triliun
2. PT Geo Dipa Energi (Persero) Rp607,3 miliar
3. PT Angkasa Pura II (Persero) Rp3 triliun
4. PT Hutama Karya (Persero) Rp3,6 triliun
5. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Rp3,5 triliun
6. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Rp1,4 triliun
7. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Rp20,35 triliun
8. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Rp2,75 triliun
9. PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) Rp1,5 triliun
10. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Rp250 miliar
11. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Rp7 triliun
12. PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Rp2 triliun
Berikut PMN BUMN di sektor tol laut:
1. PT Pal Indonesia (Persero) Rp1,5 triliun
2. PT ASDP (Persero) Rp1 triliun
3. PT Pelni Rp500 miliar
4. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Rp200 miliar
5. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Rp900 miliar
6. PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Rp200 miliar
7. PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Rp2 triliun
-
sumber: http://finansial.bisnis.com/read/201...tik-modal-bumn
-
awas , jgn silau, ingat rakyat, ingat akhirat !!!!
Pemerintah Pamer Proyek Tol Laut ke Belanda
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengaku bangga dengan proyek pembangunan sektor maritim yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Di depan para pengusaha Belanda dan perwakilan Duta Besar Belanda untuk Indonesia dalam Seminar Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Hotel JW Marriot, Menko Maritim Indroyono Soesilo menjelaskan pelabuhan tersebut adalah salah satu bentuk pembangunan poros maritim di Indonesia.
"Ini salah satu dari lima deep sea port yang akan dibangun, Indonesia ini terdiri dari 17 ribu pulau, jadi tol laut ini akan menjadi hal yang strategis," kata Indroyono di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Indroyono mengungkapkan Pelabuhan Kuala Tanjung ini akan menjadi salah satu contoh pembangunan pelabuhan modern yang terkoneksi antar moda, mulai dari Tol hingga ke rel kereta api.
Dia juga mengapresiasi langkah PT Pelindo I (Persero) yang mampu menggaet Port of Rotterdam Internasional untuk bekerjasama dalam membangun pelabuhan yang diperkirakan akan memakan dana hingga US$400 juta untuk tahap awalnya.
"Port of Rotterdam Internasional ini pengelola pelabuhan terbesar di eropa, jadi ternyata BUMN kita ini bagus, mampu dipercaya perusahaan-perusahaan kelas internasional," jelasnya.
Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sendiri ditargetkan akan selesai pada tahun 2018 bersamaan dengan tiga deep sea port lainnya yaitu di Jakarta, Surabaya dan Makasar.
Dengan adanya pembangunan sektor maritim tersebut diharapkan mampu mengurangi biaya logistik di Indonesia yang dikenal cukup tinggi. (Yas/Gdn)
-
sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/2164...aut-ke-belanda
-
maaf pak, jgn pamer2 dulu, baiknya minta saran aja, scr Belanda termasuk bangsa penakluk lautl
Delapan BUMN dapat PMN Rp6,65 triliun bangun Tol Laut
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah siap mengembangkan infrastruktur pelabuhan dan industri galangan kapal dalam rangka pembangunan Tol Laut dengan mengalokasikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp6,65 triliun kepada delapan BUMN bidang kepelabuhanan dan pelayaran.
"BUMN Pelabuhan dan Pelayaran diharapkan dapat berperan secara optimal dalam mewujudkan kedaulatan maritim dan konektivitas antar pelabuhan di seluruh nusantara," kata Menteri BUMN Rini M Soemarno, di sela Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin.
Kedelapan BUMN yang diusulkan memperoleh alokasi dana PMN meliputi PT ASDP Indonesia Ferry sebesar Rp1 triliun, PT Pelni sebesar Rp500 miliar, PT Djakarta Lloyd Rp350 miliar, PT Pelindo IV Rp2 triliun, PT Dok Perkapalan Surabaya Rp200 miliar, PT Dok Kodja Bahari Rp900 miliar, PT Industri Kapal Indonesia Rp200 miliar, dan PT PAL Indonesia Rp1,5 triliun.
"Dengan pengembangan pelabuhan dan membangun konektivitas diharapkan daya saing produk nasional meningkat," katanya.
Untuk pembangunan Tol Laut akan dikembangkan sekitar 24 pelabuhan dalam (deep seaport) dan pelabuhan-pelabuhan feeder lainnya termasuk prasarana dermaga, terminal, dan alur, serta dan sarana suprastruktur berupa peralatan bongkar muat, dan fasilitas lainnya.
"BUMN pelabuhan yang terdiri atas PT Pelindo I-IV, didorong lebih agresif melakukan investasi untuk mewujudkan sarana dan prasarana tersebut," tegasnya.
Sedangkan untuk mendukung konektivitas, Pelni, Djakarta Lloyd, dan ASDP Indonesia Ferry berinvestasi untuk penyediaan alat angkut berupa kapal penumpang dan kapal barang, dan perbaikan serta pengembangan ferry terminal.
"Dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan kepada penumpang angkutan laut Pelindo I-IV dan ASDP juga akan melakukan perbaikan dan modernisasi terminal penumpang yang selama ini terkesan kumuh," ujarnya.
Sedangkan dana tambahan PMN yang akan diberikan kepada Pelni untuk investasi pengadaan kapal angkutan barang guna melayani rute ke daerah-daerah yang mungkin tidak menguntungkan secara komersial, namun penting menjaga stabilitas ekonomi dan politik daerah tersebut seperti Kijang, Tobelo, Serui, Reo, dan Tual.
Sedangkan BUMN galangan kapal yang terdiri atas PAL Indonesia, Dok Kodja Bahari, Dok Perkapalan Surabaya, Industri Kapal Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pembangunan kapal maupun pemeliharaan dan perbaikan kapal dalam rangka meningkatkan keandalan armada angkutan laut.
Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan dukungan tambahan PMN kepada BUMN galangan, dalam rangka meningkatkan fasilitas dan kualitas produksi.
-
sumber: http://www.antaranews.com/berita/475...angun-tol-laut
-
Link: http://adf.ly/wUZxo
Berdasarkan laporan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Seomarno dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (19/1/2015), disebutkan secara keseluruhan, pemerintah memberikan penyertaan modal negara (PMN) di bawah Kementerian BUMN senilai Rp48,01 triliun.
Sementara, untuk PMN yang digelontorkan pemerintah bagi BUMN tercatat mencapai Rp72,97 triliun termasuk bagi perusahaan pelat merah di bawah naungan Kementerian Keuangan.
Khusus untuk sektor infrastruktur, pemerintah menyuntikkan modal bagi tidak kurang 12 BUMN dengan nilai total Rp46,95 triliun. PMN diberikan tidak hanya bagi BUMN yang menangani langsung sektor ini, tetapi juga bagi perusahaan yang berkaitan erat terhadap pendanaan infrastruktur.
Adapun, untuk proyek pendukung tol laut yang digagas oleh Presiden Joko Widodo, pemerintah menyuntik modal sedikitnya Rp6,3 triliun. PMN tersebut diberikan kepada minimal tujuh BUMN yang berkaitan erat dengan program tol laut.
Berikut PMN BUMN di sektor infrastruktur:
1. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Rp1 triliun
2. PT Geo Dipa Energi (Persero) Rp607,3 miliar
3. PT Angkasa Pura II (Persero) Rp3 triliun
4. PT Hutama Karya (Persero) Rp3,6 triliun
5. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Rp3,5 triliun
6. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Rp1,4 triliun
7. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Rp20,35 triliun
8. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Rp2,75 triliun
9. PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) Rp1,5 triliun
10. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Rp250 miliar
11. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Rp7 triliun
12. PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Rp2 triliun
Berikut PMN BUMN di sektor tol laut:
1. PT Pal Indonesia (Persero) Rp1,5 triliun
2. PT ASDP (Persero) Rp1 triliun
3. PT Pelni Rp500 miliar
4. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Rp200 miliar
5. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Rp900 miliar
6. PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Rp200 miliar
7. PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Rp2 triliun
-
sumber: http://finansial.bisnis.com/read/201...tik-modal-bumn
-
awas , jgn silau, ingat rakyat, ingat akhirat !!!!
Pemerintah Pamer Proyek Tol Laut ke Belanda
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengaku bangga dengan proyek pembangunan sektor maritim yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Di depan para pengusaha Belanda dan perwakilan Duta Besar Belanda untuk Indonesia dalam Seminar Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Hotel JW Marriot, Menko Maritim Indroyono Soesilo menjelaskan pelabuhan tersebut adalah salah satu bentuk pembangunan poros maritim di Indonesia.
"Ini salah satu dari lima deep sea port yang akan dibangun, Indonesia ini terdiri dari 17 ribu pulau, jadi tol laut ini akan menjadi hal yang strategis," kata Indroyono di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Indroyono mengungkapkan Pelabuhan Kuala Tanjung ini akan menjadi salah satu contoh pembangunan pelabuhan modern yang terkoneksi antar moda, mulai dari Tol hingga ke rel kereta api.
Dia juga mengapresiasi langkah PT Pelindo I (Persero) yang mampu menggaet Port of Rotterdam Internasional untuk bekerjasama dalam membangun pelabuhan yang diperkirakan akan memakan dana hingga US$400 juta untuk tahap awalnya.
"Port of Rotterdam Internasional ini pengelola pelabuhan terbesar di eropa, jadi ternyata BUMN kita ini bagus, mampu dipercaya perusahaan-perusahaan kelas internasional," jelasnya.
Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sendiri ditargetkan akan selesai pada tahun 2018 bersamaan dengan tiga deep sea port lainnya yaitu di Jakarta, Surabaya dan Makasar.
Dengan adanya pembangunan sektor maritim tersebut diharapkan mampu mengurangi biaya logistik di Indonesia yang dikenal cukup tinggi. (Yas/Gdn)
-
sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/2164...aut-ke-belanda
-
maaf pak, jgn pamer2 dulu, baiknya minta saran aja, scr Belanda termasuk bangsa penakluk lautl
Delapan BUMN dapat PMN Rp6,65 triliun bangun Tol Laut
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah siap mengembangkan infrastruktur pelabuhan dan industri galangan kapal dalam rangka pembangunan Tol Laut dengan mengalokasikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp6,65 triliun kepada delapan BUMN bidang kepelabuhanan dan pelayaran.
"BUMN Pelabuhan dan Pelayaran diharapkan dapat berperan secara optimal dalam mewujudkan kedaulatan maritim dan konektivitas antar pelabuhan di seluruh nusantara," kata Menteri BUMN Rini M Soemarno, di sela Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin.
Kedelapan BUMN yang diusulkan memperoleh alokasi dana PMN meliputi PT ASDP Indonesia Ferry sebesar Rp1 triliun, PT Pelni sebesar Rp500 miliar, PT Djakarta Lloyd Rp350 miliar, PT Pelindo IV Rp2 triliun, PT Dok Perkapalan Surabaya Rp200 miliar, PT Dok Kodja Bahari Rp900 miliar, PT Industri Kapal Indonesia Rp200 miliar, dan PT PAL Indonesia Rp1,5 triliun.
"Dengan pengembangan pelabuhan dan membangun konektivitas diharapkan daya saing produk nasional meningkat," katanya.
Untuk pembangunan Tol Laut akan dikembangkan sekitar 24 pelabuhan dalam (deep seaport) dan pelabuhan-pelabuhan feeder lainnya termasuk prasarana dermaga, terminal, dan alur, serta dan sarana suprastruktur berupa peralatan bongkar muat, dan fasilitas lainnya.
"BUMN pelabuhan yang terdiri atas PT Pelindo I-IV, didorong lebih agresif melakukan investasi untuk mewujudkan sarana dan prasarana tersebut," tegasnya.
Sedangkan untuk mendukung konektivitas, Pelni, Djakarta Lloyd, dan ASDP Indonesia Ferry berinvestasi untuk penyediaan alat angkut berupa kapal penumpang dan kapal barang, dan perbaikan serta pengembangan ferry terminal.
"Dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan kepada penumpang angkutan laut Pelindo I-IV dan ASDP juga akan melakukan perbaikan dan modernisasi terminal penumpang yang selama ini terkesan kumuh," ujarnya.
Sedangkan dana tambahan PMN yang akan diberikan kepada Pelni untuk investasi pengadaan kapal angkutan barang guna melayani rute ke daerah-daerah yang mungkin tidak menguntungkan secara komersial, namun penting menjaga stabilitas ekonomi dan politik daerah tersebut seperti Kijang, Tobelo, Serui, Reo, dan Tual.
Sedangkan BUMN galangan kapal yang terdiri atas PAL Indonesia, Dok Kodja Bahari, Dok Perkapalan Surabaya, Industri Kapal Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pembangunan kapal maupun pemeliharaan dan perbaikan kapal dalam rangka meningkatkan keandalan armada angkutan laut.
Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan dukungan tambahan PMN kepada BUMN galangan, dalam rangka meningkatkan fasilitas dan kualitas produksi.
-
sumber: http://www.antaranews.com/berita/475...angun-tol-laut
-
Link: http://adf.ly/wUZxo