Anggota Presidium Penyelamat Partai Golongan Karya, Agun Gunandjar Sudarsa, menilai Aburizal Bakrie atau Ical tak punya rekam jejak yang baik di mata sebagian kader. Agun menuturkan penilaian itu terlihat dari banyaknya janji Ical yang tak kunjung terealisasi. "ARB itu penipu," ujarnya ketika dihubungi, Senin, 1 Desember 2014.
Saat kampanye pemilihan ketua umum partai beringin lima tahun lalu, kata Agun, Ical pernah menjanjikan kucuran dana abadi partai sebesar Rp 1 triliun dan membangun gedung belasan lantai guna keperluan Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Golkar. Namun janji itu tak terwujud.
Menurut Agun, Ical juga pernah menjanjikan asuransi sebesar Rp 200 juta bagi kader partai yang terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. "Tapi kewajiban pembayaran premi asuransi itu nyatanya harus ditanggung sendiri oleh masing-masing orang."
Bahkan, tutur Agun, bantuan dana bagi kepengurusan dewan pimpinan daerah selama lima tahun ini tak jelas pola distribusinya. "Uang buat DPD I dan II seret," ujarnya. "Saya hanya ingin mengingatkan kader agar tidak terjebak untuk yang kedua kalinya."
Sosok Ical kembali masuk dalam bursa calon Ketua Umum Golkar. Ical diperkirakan hanya memiliki satu pesaing, Airlangga Hartanto. Calon ketua umum lainnya, seperti Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso, menolak Munas Bali dan membentuk Presidium Penyelamat Golkar.
Konflik antarkubu sempat memperlihatkan sinyal rekonsiliasi setelah Ical menyetujui penundaan Munas. "Dia bilang bersedia Munas diundur Oktober 2015. Tapi nyatanya komitmen itu pun dilanggar. Munas Bali tetap jalan. Jadi, janji apa dari dia yang bisa dipercaya?" ujar Agun.
Sumber
Link: http://adf.ly/uqg8N