Quote: Indonesia Bangun Sekolah Rohingya di Myanmar
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir meresmikan empat sekolah bantuan pemerintah Republik Indonesia di Rakhine, Myanmar, Senin, 8 Desember 2014. Sekolah yang dibangun dengan dana US$ 1 juta tersebut terletak di tiga desa di Rakhine, negara bagian yang dilanda konflik komunal mulai 2012 hingga Juni 2014.
"Saya sangat bahagia sekaligus terharu melihat senyuman polos dan wajah-wajah cerita serta semangat yang tinggi. Mereka begitu antusias menampilkan pengetahuan yang mereka pelajari dalam waktu kurang dari tiga bulan," ujar Fachir kepada Tempo, Rabu, 10 Desember 2014.
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri, keempat sekolah yang dibangun masing-masing terletak di Desa Thaykan, Kecamatan Minbya Township; Desa Sanbalay, Kecamatan Minbya; Desa Mawrawaddy, Kecamatan Maungdaw; dan Desa Buthidaung, Kecamatan Thapyaygone.
Peresmian yang dipusatkan di Desa Thaykan, Kecamatan Minbya, tersebut terletak sekitar tiga jam perjalanan menggunakan speedboat dari Sittwe, ibu kota Rakhine. Acara ditandai dengan pemotongan pita, pembukaan selubung nama sekolah, dan pelepasan puluhan balon ke udara dengan diiringi tarian anak-anak sekolah setempat.
Menurut Fachir, anak-anak sekolah itu juga penuh perhatian ketika dia menjelaskan serta menunjukkan peta Indonesia dan Myanmar. "Semua mengacungkan tangan saat saya tanya siapa yang mau ke Indonesia," ujar mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Mesir tersebut. Ada sekitar 400 anak yang belajar di sekolah tersebut.
Dalam peresmian itu, Fachir didampingi Duta Besar RI untuk Myanmar, Ito Sumardi, dan disaksikan ratusan masyarakat setempat. Turut hadir, Menteri Perbatasan Myanmar Thet Naing Win, Chief Minister Rakhine U Maung Maung Ohn, dan perwakilan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertempat di Myanmar.
Fachir menuturkan bantuan pembangunan empat sekolah tersebut untuk menunjukkan Indonesia secara aktif mendorong rekonsiliasi konflik di wilayah Rakhine melalui pendekatan kemanusiaan.
Pemberian bantuan dana kemanusiaan untuk pembangunan sekolah merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menlu Marty Natalegawa ke Rakhine pada Januari 2013 dan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir April 2013.
Secara khusus, pemerintah Myanmar yang diwakili Chief Minister Rakhine menyampaikan terima kasih kepada rakyat dan pemerintah Indonesia yang telah terlibat dalam proses penyelesaian konflik komunal di Rakhine melalui pendekatan kemanusiaan. Pemerintah Indonesia terus mengedepankan pendekatan keterlibatan konstruktif terhadap Myanmar dengan berbagi pengalaman serta memberikan bantuan teknis dan nonteknis.
SUMBER
tanggapannya agan dan mbaknya gimana nih ?
wah bagus bagussetidaknya anak anak disana bisa belajar dan mengenyam pendidikan
Link: http://adf.ly/vAu22
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir meresmikan empat sekolah bantuan pemerintah Republik Indonesia di Rakhine, Myanmar, Senin, 8 Desember 2014. Sekolah yang dibangun dengan dana US$ 1 juta tersebut terletak di tiga desa di Rakhine, negara bagian yang dilanda konflik komunal mulai 2012 hingga Juni 2014.
"Saya sangat bahagia sekaligus terharu melihat senyuman polos dan wajah-wajah cerita serta semangat yang tinggi. Mereka begitu antusias menampilkan pengetahuan yang mereka pelajari dalam waktu kurang dari tiga bulan," ujar Fachir kepada Tempo, Rabu, 10 Desember 2014.
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri, keempat sekolah yang dibangun masing-masing terletak di Desa Thaykan, Kecamatan Minbya Township; Desa Sanbalay, Kecamatan Minbya; Desa Mawrawaddy, Kecamatan Maungdaw; dan Desa Buthidaung, Kecamatan Thapyaygone.
Peresmian yang dipusatkan di Desa Thaykan, Kecamatan Minbya, tersebut terletak sekitar tiga jam perjalanan menggunakan speedboat dari Sittwe, ibu kota Rakhine. Acara ditandai dengan pemotongan pita, pembukaan selubung nama sekolah, dan pelepasan puluhan balon ke udara dengan diiringi tarian anak-anak sekolah setempat.
Menurut Fachir, anak-anak sekolah itu juga penuh perhatian ketika dia menjelaskan serta menunjukkan peta Indonesia dan Myanmar. "Semua mengacungkan tangan saat saya tanya siapa yang mau ke Indonesia," ujar mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Mesir tersebut. Ada sekitar 400 anak yang belajar di sekolah tersebut.
Dalam peresmian itu, Fachir didampingi Duta Besar RI untuk Myanmar, Ito Sumardi, dan disaksikan ratusan masyarakat setempat. Turut hadir, Menteri Perbatasan Myanmar Thet Naing Win, Chief Minister Rakhine U Maung Maung Ohn, dan perwakilan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertempat di Myanmar.
Fachir menuturkan bantuan pembangunan empat sekolah tersebut untuk menunjukkan Indonesia secara aktif mendorong rekonsiliasi konflik di wilayah Rakhine melalui pendekatan kemanusiaan.
Pemberian bantuan dana kemanusiaan untuk pembangunan sekolah merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menlu Marty Natalegawa ke Rakhine pada Januari 2013 dan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir April 2013.
Secara khusus, pemerintah Myanmar yang diwakili Chief Minister Rakhine menyampaikan terima kasih kepada rakyat dan pemerintah Indonesia yang telah terlibat dalam proses penyelesaian konflik komunal di Rakhine melalui pendekatan kemanusiaan. Pemerintah Indonesia terus mengedepankan pendekatan keterlibatan konstruktif terhadap Myanmar dengan berbagi pengalaman serta memberikan bantuan teknis dan nonteknis.
SUMBER
tanggapannya agan dan mbaknya gimana nih ?
wah bagus bagussetidaknya anak anak disana bisa belajar dan mengenyam pendidikan
Link: http://adf.ly/vAu22