Jakarta – Partai Gerindra mencoba bermanuver di tengah panasnya isu Perppu pilkada langsung di DPR. Gerindra yang awalnya menolak Perppu yang dikeluarkan SBY di akhir masa jabatannya kini mendukung. Karena 'goyangan' SBY?
Perppu Pilkada langsung dikeluarkan SBY untuk menganulir Perppu Pilkada yang meloloskan pilkada kembali ke DPRD. Pilkada kembali ke DPRD dimenangkan oleh KMP dalam rapat paripurna DPR yang diwarnai dengan aksi walkout Fraksi Partai Demokrat DPR RI. Karena mendengar aspirasi rakyat, akhirnya SBY mengeluarkan Perppu tersebut.
SBY kemudian mengajak komunikasi parpol anggota KMP agar mau mendukung Perppu Pilkada langsung ini. Namun Ketua DPP Partai Gerindra Desmon J Mahesa menyebut perjanjian antara Koalisi Merah Putih (KMP) dengan SBY soal Perppu pilkada langsung tak pernah ada.
"Ini klaim dari Demokrat, secara tertulis tidak ada. Kalau tertulis ada, Golkar nggak akan berani ambil keputusan (menolak Perpu) ini," tegas Wakil Ketua Komisi III DPR itu, sehari setelah Munas Golkar menolak Perppu pilkada langsung.
Memang Gerindra belum bicara mau menerima atau tidak. Namun Gerindra bermanuver seolah menggantung Perppu ini, sedangkan partai pimpinan Prabowo ini cenderung melihat Pilkada langsung banyak mudaratnya.
"Sampai hari ini masih berpegang pada naskah akademik dan kajian mendalam. Pada waktu SBY ajukan Perpu kami berpijak bahwa pilkada langsung banyak mudaratnya. Kami belum lihat solusi alternatif mengurangi mudaratnya," kata Desmon.
Setelah isu penolakan Perppu pilkada langsung terus bergulir akhirnya Ketum PD SBY mengakhiri puasa bicaranya. SBY langsung berkicau tentang fakta adanya perjanjian antara KMP dengan PD terkait Perppu pilkada langsung
Menurut SBY, perjanjian dengan KMP untuk mendukung Perpu Pilkada langsung diteken pada 1 Oktober 2014 malam menjelang DPR menggelar rapat paripurna pemilihan pimpinan. Tepatnya saat proses lobi antar ketum parpol untuk mengusung paket pimpinan DPR.
"Kesepakatan itu ditandatangani semua Ketum & Sekjen, mulai dari PG (Golkar), PGerindra, PAN, PKS, PPP & juga PD. Khusus PPP hanya Ketum," kata SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono, yang dipublikasikan Minggu (5/10/2014).
SBY pun menyusun strategi merapat Koalisi Indonesia Hebat. SBY bahkan sampai menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Manuver politik SBY ini berbuah manis, Gerindra langsung mengubah haluan.
"Kita kan sudah sepakat kemarin mendukung Perppu itu. Belum ada perubahan sih," kata Wakil Ketua DPR dari Gerindra Fadli Zon, sembari menegaskan tak pernah mengingkari komitmen dengan SBY. Fadli menyampaikan hal ini saat pulang dari Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2014).
Apakah sikap Gerindra yang berbalik arah ini bakal mengobati rasa sakit hati SBY dan kembali kompak dengan KMP?
Sumber : http://untuknkri.org/digoyang-sby-ge...lkada-langsung
Link: http://adf.ly/v7oFo