Anggota DPRD Sumut Brilian Moktar SE MM melakukan dialog dengan warga saat kunjungannya ke lokasi penggusuran di lahan PT KAI Divre I Sumut, Kamis (27/11)
Anggota DPRD Sumut Dapil Medan A, Brilian Moktar SE MM sangat menyayangkan adanya penggusuran terhadap 60 unit rumah di Jalan Pasar Timah Kecamatan Medan Area oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut yang dinilainya tidak manusiawi.
Hal itu diungkapkan Brilian Moktar saat berkunjung ke Jalan Timah sekaligus memberikan motivasi kepada para korban penggusuran, Kamis (27/11).
Dikatakan politisi PDI Perjuangan itu, seharusnya PT KAI memberikan solusi sebelum melakukan penggusuran. Bagaimana nasib para korban setelah dilakukan penggusuran. "Seharusnya pihak PT KAI sebelum melakukan penggusuran harus melihat efek akibat dari penggusuran itu. Apalagi uang ganti rugi yang diberikan PT KAI sebesar 1.5 juta rupiah per kepala keluarga tidak sesuai dan tidak manusiawi," ungkapnya penuh rasa kecewa terhadap kebijakan PT KAI.
Dalam kunjungannya itu Brilian Moktar terkejut melihat nasib puluhan kepala keluarga pascapenggusuran tersebut. Puluhan kepala keluarga yang tidak memiliki tempat tinggal memilih untuk tinggal dan tidur bersama keluarga di lokasi Pasar Timah. "Kami memilih tinggal di sini, karena tidak memiliki tempat tinggal," ungkap Aruaran korban penggusuran bersama keluarganya dan korban lainnya menepati kios kosong di Pasar Timah.
Mereka berharap kepada Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut itu dapat memberikan angin segar bagi para korban.
Bangun Penampungan
Brilian Moktar mengajak para korban untuk bersama-sama membangun tempat penampungan sementara yang lebih layak di lokasi penggusuran.
Dikatakannya, hanya itu jalan terbaik bagi para korban penggusuran, karena PT KAI tidak memberikan solusi atas penggusuran tersebut yang merupakan warga Kota Medan tersebut. "Saya akan sampaikan kepada PT KAI Divre I Sumut, agar mereka diperbolehkan membangun penampungan sementara itu sendiri d lokasi yang sama," ujarnya.
Selain itu juga para korban yang sebagian besar pedagang Pasar Timah untuk tetap melakukan aktifitasnya seperti biasa.
Penggusuran yang dilakukan PT KAI merupakan program kerja pembangunan rel ganda. "Tidak ada hubungannya dengan sengketa Pasar Timah yang selamaini terjadi ," ungkapnya.
Salah seorang pedagang yang tidak ingin disebut namanya, menyatakan pedagang resah dengan adanya penggusuran tersebut.
Setelah mendapat keterangan dari Anggota Komisi E itu, para pedagang merasa lega dan tidak lagi kuatir sehingga dapat melakukan aktifitasnya seperti biasa. (yes)
Sumber
Dasar orang DPRlD Goblog Bin Tolol , sudah jelas-jelas bukan hak mereka masih saja dibela,
Ini orang titelnya bejibun tapi otaknya mampet,payah memang.....
Link: http://adf.ly/upls1