Hasil survei aneka lembaga belakangan ini semakin menegaskan keinginan banyak orang agar Jokowi segera menjadi capres 2014. Survei terbaru yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) pada 28 April sampai 6 Mei masih menempatkan Joko Widodo pada peringkat teratas sebagai kandidat Capres terkuat 2014 mengalahkan 27 tokoh lainnya, termasuk beberapa tokoh yang �dikalahkannya� di dalamnya adalah wajah-wajah lama dalam dunia perpolitikan nasional.
Meroketnya popularitas Jokowi mulai diperhitungkan para politisi dan satu per satu mulai angkat bicara memberikan komentar. Para petinggi PDIP pun mulai bersuara, tetapi tanpa memberikan penegasan bahwa PDIP pun akan mengusung Jokowi jadi Capres 2014, karena semuanya bergantung pada Megawati Soekarnoputri atau tergantung mekanisme internal partai di kemudian hari.
Golkar pun tidak mau kalah, melalui Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ade Komarudin di sela-sela acara Rapimnas SOKSI di Hotel Grand Sahid Jay (Minggu, 19/5/2013) mulai mengatakan bahwa Jokowi bukan lawan yang pantas diperhitungkan apalagi untuk diduetkan dengan Capres Golkar, ARB. Sikap Golkar ini dilatarbelakangi karena Jokowi belum jelas apakah dicalonkan PDIP ataukah tidak. Bagaimana kalau Jokowi benar-benar dijadikan capres 2014, Golkar akan mengatakan apa tentang Jokowi?
Gerindra pun ikut bersuara. Menurut salah seorang anggota Dewan Pembina Gerindra, Martin Hutabarat, gubernur DKI Jakarta itu lebih pantas jadi presiden tahun 2019 (Minggu, 19/5/2013). Yang lebih pantas untuk 2014, jelas Prabowo Subianto yang diusung oleh Gerindra untuk Capres 2014. Sedangkan Jokowi baru akan diangkat Gerindra menjadi Capres 2019 menggantikan Prabowo Subianto. Adapun alasannya yang disampaikan agak klise karena Jokowi dikatakan harus belajar dulu memimpin Jakarta karena Indonesia tidak sesederhana Jakarta. Indonesia sangat besar, sangat luas dan sangat majemuk, sehingga diperlukan kepemimpinan yang kuat, arif dan tegas. Singkat kata, menurut Gerindra Jokowi belum pantaslah menjadi capres 2014 karena masih harus banyak belajar dulu. Berarti menurut Gerindra, Prabowo sudah lebih teruji kepempinannya secara nasional dibandingkan Wong Solo yang satu ini.
Bagaimana dengan Partai Demokrat (PD)? Senada dengan pernyataan kontroversial Ruhut Sitompul, salah satu politisi PD, Sekretaris Departemen Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan PD, Farhan Effendy (Minggu, 19/5/2013) juga menyampaikan bahwa Jokowi belum pantas jadi Capres 2014 karena persoalan etik. Artinya, Jokowi harus tuntaskan dulu utangnya dengan Jakarta dalam hal menangani banjir, macet, dan aneka persoalan lainnya yang belum terselesaikan.
Di tengah komentar para elit partai terkemuka yang terkesan �kurang mendukung� atau �terang-terangan tidak mendukung� Jokowi menjadi capres 2014 karena berbagai macam alasan, malah muncul sebuah gerakan kerakyatan melalui sebuah grup di Facebook, �Jokowi Presidenku� yang telah beranggotakan 2 ribuan orang dengan tujuan mendesak atau bila perlu memaksa Jokowi segera Capres pada 2014 mendatang karena dianggap sebagai moment terbaik untuk membawa Indonesia Baru (Gerakan Memaksa Jokowi Jadi Capres 2014). Motivasi gerakan non partai ini lebih terkait keterpanggilan nurani untuk menempatkan presiden yang tepat agar Indonesia tidak semakin terpuruk pada periode mendatang. Aksi grup ini sudah mulai turun di Bundaran Hotel Indonesia Minggu (19/5/2013) dengan membawa spanduk besar yang bertulisan �Jokowi Presidenku� lengkap dengan foto Jokowi yang mengenakan kemeja kotak-kotak.
Kira-kira yang bakalan menang dalam pertarungan urat syaraf terkait pencapresan Jokowi pada 2014 yang mana ya? Jika rakyat memaksa sementara tidak ada satu partai politik pun yang mau mencalonkan Jokowi nantinya, apakah mungkin Jokowi tetap jadi Capres sementara Undang-undang tidak memungkinkan Capres independen? Lalu, adakah cara lain selain melalui mekanisme dicalonkan oleh partai politik jika mayoritas rakyat mendesak Jokowi Capres, sementara semua partai politik ogah men-capreskan Jokowi pada 2014 mendatang? Jika pada akhirnya, Jokowi tidak termasuk kandidat Capres 2014, apakah semakin banyak rakyat Indonesia yang selama ini menjagokan Jokowi memilih untuk tidak memilih alias Golput?
sumber
HAK bagi orang untuk menganggap Jokowi belum layak jadi capres
HAK bagi orang untuk mendukung Jokowi jadi capres
HAK bagi orang untuk jadi hater
HAK bagi orang untuk meminta Jokowi menyelesaikan jabatan gubernur DKI
HAK bagi orang untuk mendukung Jokowi jadi presiden RI
jangan lupa : HAK bagi Jokowi untuk memutuskan maju atau tidak dalam pilpres.
JANGAN paksa Jokowi maju pilpres jika dia tidak menghendaki
JANGAN jegal Jokowi jika dia mau maju pilpres
Biarkan Jokowi maju pilpres jika dia menghendaki dengan segala resiko jika dia menang atau kalah.
BUKTIKAN siapa yg akan jadi pemenang dan menjadi pilihan rakyat.