SIGLI - Dua personel tim pemenangan Partai Demokrat wilayah Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Mahdi dan Iskandar, Rabu (29/1) sore, mendapat ancaman dan intimidasi dari enam pria bersenjatakan air softgun, dan pedang. Insiden beraroma politik itu kini sudah ditangani Kepolisian Polres Pidie.
Informasi yang dihimpun acehonline.info, Kamis (30/1/2014), kejadian berawal ketika Mahdi dan Iskandar melintas di kawasan Kota Mini Beureuneun, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, dengan mengendarai mini bus Toyota Avanza yang dibalut stiker caleg Partai Demokrat untuk DPR-RI.
Saat itu, sekitar pukul 16.00 WIB, mereka berpas-pasan dengan mobil yang dikemudikan Murdani bin M. Nur. Lalu, dengan menurunkan kaca depan Murdani langsung menodongkan senjata pistol jenis air softgun ke arah Mahdi. Tapi, mereka, Mahdi dan Iskandar langsung meninggalkan tempat itu.
Selang beberapa saat, Mahdi dan Iskandar melaporkan kejadian itu ke Polsek Glumpang Tiga kemudian diteruskan ke Mapolres Pidie. Sejumlah anggota Polres Pidie langsung menuju tempat keberadaan Murdani di Desa Pulo Lon, Kecamatan Glumpang Tiga.
Polisi langsung menggerebek tempat itu dan mengamankan enam orang yang diduga tersangka. Selain itu, polisi juga mengamankan senjata jenis air softgun, serta dua bilah pedang.
Enam orang yang diamankan polisi yakni Junaidi bin Ibrahim, (33) penduduk Desa Trieng Meuduro, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Murdani bin M. Nur (36) penduduk Desa Dayah Pulo Lon, Glumpang Tiga, Pidie, dan dan Mahdi bin M Jafar (14).
Kemudian, Darwin bin Mujahiddin (34) penduduk Desa Mugied, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, Safrizal bin M Jafar (24) penduduk Desa Manyang, Kecamapat Glumpang Baro, Pidie, M Rizal bin Yunus (26), penduduk Desa Mesjid Trieng Meuduro, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie.
Kapolres Pidie AKBP Sunarya, kepada wartawan mengatakan korban melapor karena merasa diancam dengan senjata ke Mapolsek Glumpang Tiga dan selanjutnya diteruskan ke Opsnal Polres Pidie.
"Setelah menerima laporan, petugas langsung menuju lokasi dan mengamankan para pelakunya termasuk menyita senjata air softgun. Kini para tersangka sedang diperiksa," ungkapnya.(sumber)
Mana Om Beye koq diam aja,,,,
Informasi yang dihimpun acehonline.info, Kamis (30/1/2014), kejadian berawal ketika Mahdi dan Iskandar melintas di kawasan Kota Mini Beureuneun, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, dengan mengendarai mini bus Toyota Avanza yang dibalut stiker caleg Partai Demokrat untuk DPR-RI.
Saat itu, sekitar pukul 16.00 WIB, mereka berpas-pasan dengan mobil yang dikemudikan Murdani bin M. Nur. Lalu, dengan menurunkan kaca depan Murdani langsung menodongkan senjata pistol jenis air softgun ke arah Mahdi. Tapi, mereka, Mahdi dan Iskandar langsung meninggalkan tempat itu.
Selang beberapa saat, Mahdi dan Iskandar melaporkan kejadian itu ke Polsek Glumpang Tiga kemudian diteruskan ke Mapolres Pidie. Sejumlah anggota Polres Pidie langsung menuju tempat keberadaan Murdani di Desa Pulo Lon, Kecamatan Glumpang Tiga.
Polisi langsung menggerebek tempat itu dan mengamankan enam orang yang diduga tersangka. Selain itu, polisi juga mengamankan senjata jenis air softgun, serta dua bilah pedang.
Enam orang yang diamankan polisi yakni Junaidi bin Ibrahim, (33) penduduk Desa Trieng Meuduro, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, Murdani bin M. Nur (36) penduduk Desa Dayah Pulo Lon, Glumpang Tiga, Pidie, dan dan Mahdi bin M Jafar (14).
Kemudian, Darwin bin Mujahiddin (34) penduduk Desa Mugied, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, Safrizal bin M Jafar (24) penduduk Desa Manyang, Kecamapat Glumpang Baro, Pidie, M Rizal bin Yunus (26), penduduk Desa Mesjid Trieng Meuduro, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie.
Kapolres Pidie AKBP Sunarya, kepada wartawan mengatakan korban melapor karena merasa diancam dengan senjata ke Mapolsek Glumpang Tiga dan selanjutnya diteruskan ke Opsnal Polres Pidie.
"Setelah menerima laporan, petugas langsung menuju lokasi dan mengamankan para pelakunya termasuk menyita senjata air softgun. Kini para tersangka sedang diperiksa," ungkapnya.(sumber)
Mana Om Beye koq diam aja,,,,