Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan kerja sama dengan Google untuk mempermudah pengaduan. Di mana kerja sama ini akan mempergunakan sistem peta geospasial. Sehingga dapat mempermudah menentukan di mana lokasi permasalahan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan sistem ini akan membantu, karena pengaduan akan dapat bisa menggunakan media sosial seperti twitter. Sehingga secara langsung dapat diketahui di mana lokasinya.
"Asal semua orang ngelaporin terus ada foto maka bisa dideteksi kalau orang nge-tweet. Dari situ si mesin ini bisa langsung ngasih tahu kita di mana lokasi-lokasi," jelas Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (29/1).
Ahok menambahkan, dengan menggunakan geospasial maka beberapa pemetaan data dapat dibuat, seperti peta mengenai sampah di Jakarta. Bahkan pengawasan kinerja aparat dapat dilakukan melalui pemetaan geospasial.
Ahok mengungkapkan, jika ingin menggunakan sistem ini maka Pemprov DKI harus membeli perangkat lunak (software) dengan biaya USD 500.000 dollar, atau senilai Rp 6 miliar rupiah.
"Terus tiap tahun bayar pelatihan dan pemeliharaan itu 15 persen dari biaya pembelian. Tapi semua data terintegrasi," jelasnya.
Ahok mengaku sudah menguji coba, dengan mengecek melalui twitter. Dia mengaku menemukan twit dari salah satu wartawan di Balai Kota Jakarta. "Tadi ada yang ngetwit bilang: mana sih Ahok, kok lama banget keluarnya soalnya belum ada berita nih," ungkapnya sembari tertawa geli.
sumber : http://www.merdeka.com/jakarta/buat-...ng-google.html
semoga dgn kerjasama dgn Google, semua aspirasi warga jakarta tentang pemerintahan Jokowi - ahok dapat dgn cepat direspon ..
Good Job Jokowi - ahok, sang pemimpin masa depan Indonesia
http://www.indonesiabergerak.com/
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan sistem ini akan membantu, karena pengaduan akan dapat bisa menggunakan media sosial seperti twitter. Sehingga secara langsung dapat diketahui di mana lokasinya.
"Asal semua orang ngelaporin terus ada foto maka bisa dideteksi kalau orang nge-tweet. Dari situ si mesin ini bisa langsung ngasih tahu kita di mana lokasi-lokasi," jelas Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (29/1).
Ahok menambahkan, dengan menggunakan geospasial maka beberapa pemetaan data dapat dibuat, seperti peta mengenai sampah di Jakarta. Bahkan pengawasan kinerja aparat dapat dilakukan melalui pemetaan geospasial.
Ahok mengungkapkan, jika ingin menggunakan sistem ini maka Pemprov DKI harus membeli perangkat lunak (software) dengan biaya USD 500.000 dollar, atau senilai Rp 6 miliar rupiah.
"Terus tiap tahun bayar pelatihan dan pemeliharaan itu 15 persen dari biaya pembelian. Tapi semua data terintegrasi," jelasnya.
Ahok mengaku sudah menguji coba, dengan mengecek melalui twitter. Dia mengaku menemukan twit dari salah satu wartawan di Balai Kota Jakarta. "Tadi ada yang ngetwit bilang: mana sih Ahok, kok lama banget keluarnya soalnya belum ada berita nih," ungkapnya sembari tertawa geli.
sumber : http://www.merdeka.com/jakarta/buat-...ng-google.html
semoga dgn kerjasama dgn Google, semua aspirasi warga jakarta tentang pemerintahan Jokowi - ahok dapat dgn cepat direspon ..
Good Job Jokowi - ahok, sang pemimpin masa depan Indonesia
http://www.indonesiabergerak.com/