Tubuhnya langsing tinggi semampai, lengkap dengan wajah yang khas Indonesia bertulang pipi tinggi. Rangkaian jawaban yang dituturkannya kepada dewan juri pun terdengar cukup memuaskan. Tak heran para juri pun sepakat untuk menobatkan Elvira Devinamira sebagai Puteri Indonesia 2014!
"Bangga sekali rasanya bisa melihat dia menjadi Puteri Indonesia, padahal sebenarnya cita-cita dia hanya ingin menjadi seorang ibu. Meski sekarang kuliah hukum tapi dia tidak mau jadi pengacara, hanya ingin jadi ibu," ungkap Hanida, Ibunda Elvira saat ditemui setelah penobatan Elvira menjadi Puteri Indonesia 2014 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2014) lalu.
Bagaimana sosok Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira di mata keluarganya?
Dara kelahiran Surabaya, 28 Juni 1993 ini adalah anak pertama dari dua bersaudara. Sosok Elvira di mata keluarganya adalah seseorang yang feminin, sayang keluarga dan juga fashionable.
Sedari kecil penyuka ayam penyet ini, juga sudah dibiasakan untuk melakukan segala halnya sendiri. Orangtuanya mengaku tidak memanjakan Elvira, bahkan tak jarang ia harus naik taksi atau kendaraan umum saat menjalankan aktivitasnya.
Ibunda Elvira, Hanida, yang datang bersama dengan ayah dan adik Elvira saat itu mengungkapkan bahwa putrinya yang baru berusia 20 tahun ini, adalah sosok anak perempuan yang sangat patuh pada orangtua. Kepatuhan yang dimaksud ditunjukkan dengan selalu meminta ijin untuk setiap kegiatan yang dilakukannya.
"Sebagai orangtua kami memang selalu mengawasi anak-anak, termasuk Elvira. Dulu sempat kami melarang Elvira untuk ikut kegiatan seperti ini dan modeling, karena pendidikan adalah yang terpenting buat kami sekeluarga," ungkap Henida .
Melihat minat putrinya terhadap dunia modeling dan kecantikan, tak ayal membuat sang ibu khawatir, sehingga ia dan suami mengaku agak keras soal aturan yang mereka terapkan pada Elvira selama masa pendidikan berjalan. Meskipun begitu, Henida melapangkan dan memfasilitasi hobi lain anak sulungnya tersebut seperti les piano dan bahasa inggris.
Setelah lulus sekolah menengah, Elvira memilih kuliah di Universita Airlangga jurusan Hukum Internasional. Kala itu karena merasa sudah lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab, perempuan berparas ayu ini, kembali meminta restu orangtua untuk mencoba peruntungan di dunia model, namun lagi-lagi orangtua belum mengijinkan.
"Dia harus membuktikan dulu bahwa dia mampu memberikan nilai akademi yang bagus dan ia pun berhasil. Sesuai janji, kami mempersilahkannya beraktivitas sebagai model dan kontes kecantikan," papar Henida.
Elvira memulai karier sebagai model dimulai dengan mengikuti ajang Cak dan Ning Surabaya tahun 2012. Di ajang ini ia meraih dua gelar, yaitu juara kedua dan juga juara favorit.
Tentu saja, peluang besar hadir saat ia mengikuti pemilihan Puteri Indonesia 2014. Perjuangannya tak sia-sia, karena di malam penobatan Puteri Indonesia 2014, akhirnya ia berhasil menyingkirkan 37 finalis lainnya.
"Kami sangat bangga dengannya, namun kami berharap sebagai Puteri Indonesia nantinya ia bisa lebih berprestasi di dunia Internasional," harapnya.
Setelah menerima mahkota Puteri Indonesia dari tangan Whulandary Herman, kehidupan Elvira akan berubah drastis. Henida mengungkapkan bahwa perubahan ini sudah diprediksi sebelumnya, termasuk ia harus cuti kuliah.
"Dia sekarang kuliah semester tujuh dan harusnya sudah KKN, namun dengan gelar ini ia harus cuti sementara. Ya, ini konsekuensinya. Kami hanya bisa memberikan dukungan saja," tutupnya.(sumber)
Boleh jagi mantunya nggak bukkk,,,,,
"Bangga sekali rasanya bisa melihat dia menjadi Puteri Indonesia, padahal sebenarnya cita-cita dia hanya ingin menjadi seorang ibu. Meski sekarang kuliah hukum tapi dia tidak mau jadi pengacara, hanya ingin jadi ibu," ungkap Hanida, Ibunda Elvira saat ditemui setelah penobatan Elvira menjadi Puteri Indonesia 2014 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2014) lalu.
Bagaimana sosok Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira di mata keluarganya?
Dara kelahiran Surabaya, 28 Juni 1993 ini adalah anak pertama dari dua bersaudara. Sosok Elvira di mata keluarganya adalah seseorang yang feminin, sayang keluarga dan juga fashionable.
Sedari kecil penyuka ayam penyet ini, juga sudah dibiasakan untuk melakukan segala halnya sendiri. Orangtuanya mengaku tidak memanjakan Elvira, bahkan tak jarang ia harus naik taksi atau kendaraan umum saat menjalankan aktivitasnya.
Ibunda Elvira, Hanida, yang datang bersama dengan ayah dan adik Elvira saat itu mengungkapkan bahwa putrinya yang baru berusia 20 tahun ini, adalah sosok anak perempuan yang sangat patuh pada orangtua. Kepatuhan yang dimaksud ditunjukkan dengan selalu meminta ijin untuk setiap kegiatan yang dilakukannya.
"Sebagai orangtua kami memang selalu mengawasi anak-anak, termasuk Elvira. Dulu sempat kami melarang Elvira untuk ikut kegiatan seperti ini dan modeling, karena pendidikan adalah yang terpenting buat kami sekeluarga," ungkap Henida .
Melihat minat putrinya terhadap dunia modeling dan kecantikan, tak ayal membuat sang ibu khawatir, sehingga ia dan suami mengaku agak keras soal aturan yang mereka terapkan pada Elvira selama masa pendidikan berjalan. Meskipun begitu, Henida melapangkan dan memfasilitasi hobi lain anak sulungnya tersebut seperti les piano dan bahasa inggris.
Setelah lulus sekolah menengah, Elvira memilih kuliah di Universita Airlangga jurusan Hukum Internasional. Kala itu karena merasa sudah lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab, perempuan berparas ayu ini, kembali meminta restu orangtua untuk mencoba peruntungan di dunia model, namun lagi-lagi orangtua belum mengijinkan.
"Dia harus membuktikan dulu bahwa dia mampu memberikan nilai akademi yang bagus dan ia pun berhasil. Sesuai janji, kami mempersilahkannya beraktivitas sebagai model dan kontes kecantikan," papar Henida.
Elvira memulai karier sebagai model dimulai dengan mengikuti ajang Cak dan Ning Surabaya tahun 2012. Di ajang ini ia meraih dua gelar, yaitu juara kedua dan juga juara favorit.
Tentu saja, peluang besar hadir saat ia mengikuti pemilihan Puteri Indonesia 2014. Perjuangannya tak sia-sia, karena di malam penobatan Puteri Indonesia 2014, akhirnya ia berhasil menyingkirkan 37 finalis lainnya.
"Kami sangat bangga dengannya, namun kami berharap sebagai Puteri Indonesia nantinya ia bisa lebih berprestasi di dunia Internasional," harapnya.
Setelah menerima mahkota Puteri Indonesia dari tangan Whulandary Herman, kehidupan Elvira akan berubah drastis. Henida mengungkapkan bahwa perubahan ini sudah diprediksi sebelumnya, termasuk ia harus cuti kuliah.
"Dia sekarang kuliah semester tujuh dan harusnya sudah KKN, namun dengan gelar ini ia harus cuti sementara. Ya, ini konsekuensinya. Kami hanya bisa memberikan dukungan saja," tutupnya.(sumber)
Boleh jagi mantunya nggak bukkk,,,,,