Putri Raja Spanyol Dituduh Terlibat Pencucian Uang
Quote:Pengadilan Majorca, Spanyol, memanggil putri bungsu Raja Juan Carlos, Cristina, yang berstatus tersangka dalam kasus pengemplangan pajak dan kejahatan pencucian uang, Selasa, 7 Januari 2014. Ini kasus pertama yang menyeret kerabat kerajaan. Cristina, 48, dikaitkan dengan urusan bisnis suaminya, mantan pemain bola tangan Olimpiade, Inaki Urdangarin, yang sedang diselidiki atas tuduhan penggelapan dana publik.
Hakim Jose Castro telah menyelidiki tuduhan korupsi terhadap Urdangarin sejak 2010. Dalam putusan tertulisnya, hakim menyatakan memutuskan mendengar kesaksian Cristina dalam persidangan pada 8 Maret mendatang. Hakim telah memanggil Cristina atas dugaan korupsi itu pada musim semi 2012, tetapi keputusan itu dibatalkan setelah jaksa mengajukan banding.
Manos Limpias, kelompok penekan sayap kanan, mengajukan gugatan terhadap Cristina dan suami atas dugaan penggelapan pajak dan pencucian uang. Urdangarin dan mantan mitra bisnisnya dituduh menggelapkan � 6 juta atau Rp 99 miliar dana publik melalui Noos Institute, sebuah yayasan amal yang ia pimpin. Cristina adalah anggota dewan Noos dan dengan suaminya bersama-sama memiliki perusahaan lain, Aizoon, yang diduga sebagai kedok untuk pencucian dana tersebut.
Juan Carlos dihormati secara luas karena perannya dalam transisi Spanyol menuju demokrasi setelah kematian Jenderal Francisco Franco pada 1975. Dia juga ikut membantu proses transisi demokrasi di Spanyol. Namun, kasus korupsi itu telah merusak popularitasnya. Jajak pendapat yang digelar harian El Mundo menyebutkan popularitas raja turun lebih dari sembilan persen dari 41 persen pada 2013. Apalagi masalah kesehatan telah menyebabkan raja tidak pernah muncul ke depan publik.
Muncul spekulasi Juan Carlos akan segera mewariskan jabatan itu kepada putranya, Pangeran Felipe, 45. Namun, Raja membantahnya. "Saya ingin menyampaikan kepada Anda, sebagai raja Spanyol, tekad saya untuk melanjutkan mandat dan kekuasaan yang diamanahkan."
SUMBER
Quote:Pengadilan Majorca, Spanyol, memanggil putri bungsu Raja Juan Carlos, Cristina, yang berstatus tersangka dalam kasus pengemplangan pajak dan kejahatan pencucian uang, Selasa, 7 Januari 2014. Ini kasus pertama yang menyeret kerabat kerajaan. Cristina, 48, dikaitkan dengan urusan bisnis suaminya, mantan pemain bola tangan Olimpiade, Inaki Urdangarin, yang sedang diselidiki atas tuduhan penggelapan dana publik.
Hakim Jose Castro telah menyelidiki tuduhan korupsi terhadap Urdangarin sejak 2010. Dalam putusan tertulisnya, hakim menyatakan memutuskan mendengar kesaksian Cristina dalam persidangan pada 8 Maret mendatang. Hakim telah memanggil Cristina atas dugaan korupsi itu pada musim semi 2012, tetapi keputusan itu dibatalkan setelah jaksa mengajukan banding.
Manos Limpias, kelompok penekan sayap kanan, mengajukan gugatan terhadap Cristina dan suami atas dugaan penggelapan pajak dan pencucian uang. Urdangarin dan mantan mitra bisnisnya dituduh menggelapkan � 6 juta atau Rp 99 miliar dana publik melalui Noos Institute, sebuah yayasan amal yang ia pimpin. Cristina adalah anggota dewan Noos dan dengan suaminya bersama-sama memiliki perusahaan lain, Aizoon, yang diduga sebagai kedok untuk pencucian dana tersebut.
Juan Carlos dihormati secara luas karena perannya dalam transisi Spanyol menuju demokrasi setelah kematian Jenderal Francisco Franco pada 1975. Dia juga ikut membantu proses transisi demokrasi di Spanyol. Namun, kasus korupsi itu telah merusak popularitasnya. Jajak pendapat yang digelar harian El Mundo menyebutkan popularitas raja turun lebih dari sembilan persen dari 41 persen pada 2013. Apalagi masalah kesehatan telah menyebabkan raja tidak pernah muncul ke depan publik.
Muncul spekulasi Juan Carlos akan segera mewariskan jabatan itu kepada putranya, Pangeran Felipe, 45. Namun, Raja membantahnya. "Saya ingin menyampaikan kepada Anda, sebagai raja Spanyol, tekad saya untuk melanjutkan mandat dan kekuasaan yang diamanahkan."
SUMBER