Inikah Malam Tahun Baru Untuk Alamku?
Malam Tahun seakan sangat meriah bagi orang yang merayakannya. Burkumpul bersama keluarga atau sahabat menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. berlibur atau hanya sekedar menikmati malam tahun baru tentunya menjadi pilihan yang rutin setiap tahunnya. Ritual kebanyakan orang tentunya seperti menyalakan kembang api, meniup terompet sampai �barbeque� bersama teman.
Tapi di balik hiruk pikuknya dan meriahnya malam pergantian tahun, hampir setiap orang -sebagian di antara kita- melalaikan fakta-fakta atau efek yang terjadi saat kita merayakan malam Tahun Baru. tentu seakan kita dibutakan atau seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan efek samping atau seolah acuh dampak yang akan terjadi.
Berikut adalah fakta yang terjadi ketika perayaan tahun baru :
Tak ada sebuah perayaan tanpa meninggalkan sampah. Entah itu sampah dari sisa makanan,botol plastik, kertas bekas,sisa kembang api sampai tisu yang di pakai oleh kita. bisa di bayangkan jika 50% saja rakyat Indonesia merayakan Tahun baru, berapa kubik sampah yang akan dihasilkan. belum lagi ketika kita harus menghitung, berapa biaya untuk membuang/mendaur ulang sampah-sampah tersebut.
Terjadi lonjakan kendaraan pada Tahun baru. Ribuan bahkan jutaan kendaraan bermotor seakan berlomba-lomba menuju tempat hiburan ataupun pusat kota untuk merayakan tahun baru. Tentu hal ini menimbulkan lonjakan pula pada bahan bakar kendaran khususnya premium dan pertamax. Semakin banyak konsumsi bahan bakar pada kendaraan dalam malam pergantian tahun ini, seolah membuktikan bahwa terjadi peningkatan polusi udara pada malam tahun baru.
Ternyata ada fakta unik yang hampir semua orang tak tahu-begitu pula dengan saya-. Banyak burung yang mati karena efek dari kembang api. Burung-burung itu sebagian ada yang mati terkena kembang api dan sebagian lagi mati karena menabrak dinding atau bangunan karena takut dengan kembang api ( biasa terjadi pada burung yang berpenglihatan buruk pada malam hari).
Sebagian orang yang memilih untuk tidak merayakan tahun baru di luar rumah pasti tidak lepas dari mengakses internet. Penggunaan internet pada malam tahun baru juga diprediksi meningkat. Selain itu juga peningkatan jumlah konsumsi listrik yang berlebihan. setidaknya hal ini menjelaskan bahwa perayaan tahun baru seperti ini mempunyai dampak yang negatif pada lingkungan.
Dengan fakta-fakta di atas,tentunya kita harus bijak dalam merayakan Tahun baru,setidaknya kita berfikir bahwa banyak efek negatif yang timbul ketika merayakan tahun baru dengan berlebihan. Apalagi di tengah terjadinya Perubahan iklim dunia yang semakin menghantui kita,sehingga kita di tuntut untuk lebih �SAVE OUR EARTH & GO GREEN�. Kita bisa merayakan Tahun baru di rumah dengan sederhana bersama teman atau keluarga, beribadah, atau mengadakan kegiatan-kegiatan pecinta alam seperti mendaki gunung, climbing,atau bahkan berkemah.
Semoga saja di tahun yang akan datang setiap orang mampu lebih mencintai dan menghargai alam sekitar.
Sumber :
http://georgiusaditya.blogdetik..com...-untuk-alamku/
Malam Tahun seakan sangat meriah bagi orang yang merayakannya. Burkumpul bersama keluarga atau sahabat menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. berlibur atau hanya sekedar menikmati malam tahun baru tentunya menjadi pilihan yang rutin setiap tahunnya. Ritual kebanyakan orang tentunya seperti menyalakan kembang api, meniup terompet sampai �barbeque� bersama teman.
Tapi di balik hiruk pikuknya dan meriahnya malam pergantian tahun, hampir setiap orang -sebagian di antara kita- melalaikan fakta-fakta atau efek yang terjadi saat kita merayakan malam Tahun Baru. tentu seakan kita dibutakan atau seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan efek samping atau seolah acuh dampak yang akan terjadi.
Berikut adalah fakta yang terjadi ketika perayaan tahun baru :
Tak ada sebuah perayaan tanpa meninggalkan sampah. Entah itu sampah dari sisa makanan,botol plastik, kertas bekas,sisa kembang api sampai tisu yang di pakai oleh kita. bisa di bayangkan jika 50% saja rakyat Indonesia merayakan Tahun baru, berapa kubik sampah yang akan dihasilkan. belum lagi ketika kita harus menghitung, berapa biaya untuk membuang/mendaur ulang sampah-sampah tersebut.
Terjadi lonjakan kendaraan pada Tahun baru. Ribuan bahkan jutaan kendaraan bermotor seakan berlomba-lomba menuju tempat hiburan ataupun pusat kota untuk merayakan tahun baru. Tentu hal ini menimbulkan lonjakan pula pada bahan bakar kendaran khususnya premium dan pertamax. Semakin banyak konsumsi bahan bakar pada kendaraan dalam malam pergantian tahun ini, seolah membuktikan bahwa terjadi peningkatan polusi udara pada malam tahun baru.
Ternyata ada fakta unik yang hampir semua orang tak tahu-begitu pula dengan saya-. Banyak burung yang mati karena efek dari kembang api. Burung-burung itu sebagian ada yang mati terkena kembang api dan sebagian lagi mati karena menabrak dinding atau bangunan karena takut dengan kembang api ( biasa terjadi pada burung yang berpenglihatan buruk pada malam hari).
Sebagian orang yang memilih untuk tidak merayakan tahun baru di luar rumah pasti tidak lepas dari mengakses internet. Penggunaan internet pada malam tahun baru juga diprediksi meningkat. Selain itu juga peningkatan jumlah konsumsi listrik yang berlebihan. setidaknya hal ini menjelaskan bahwa perayaan tahun baru seperti ini mempunyai dampak yang negatif pada lingkungan.
Dengan fakta-fakta di atas,tentunya kita harus bijak dalam merayakan Tahun baru,setidaknya kita berfikir bahwa banyak efek negatif yang timbul ketika merayakan tahun baru dengan berlebihan. Apalagi di tengah terjadinya Perubahan iklim dunia yang semakin menghantui kita,sehingga kita di tuntut untuk lebih �SAVE OUR EARTH & GO GREEN�. Kita bisa merayakan Tahun baru di rumah dengan sederhana bersama teman atau keluarga, beribadah, atau mengadakan kegiatan-kegiatan pecinta alam seperti mendaki gunung, climbing,atau bahkan berkemah.
Semoga saja di tahun yang akan datang setiap orang mampu lebih mencintai dan menghargai alam sekitar.
Sumber :
http://georgiusaditya.blogdetik..com...-untuk-alamku/