Keinginan menulis ini muncul setelah mendengarkan pidato pak Prabowo (25 Juli 2014).
Bagi yang belum mendengarkan, wajib dengarkan dulu pidato beliau sampai tuntas. Cukup lama, sekitar 23 menit. Barulah bisa mengikuti tulisan saya. Atau bisa juga setelah mendengarkan, punya simpulan yang berbeda. Silakan..
Kalau saya menyimpulkan pidato ini untuk membakar semangat para pendukungnya agar tidak menyerah pada hasil pilpres kemarin, lalu meminta mereka agar bersiap-siap untuk menunggu "komando gerakan" selanjutnya darinya -yang entah apa itu dan kapan.
Selain itu Pak Prabowo melakukan kontradiksi. Di satu sisi banyak bicara tentang keinginannya akan kedamaian, tapi di sisi lain "sedang mempersiapkan" pasukan untuk berjuang. Kata-kata "berjuang, berkorban, sulit menyerah, tegar, berani, siap hadapi penderitaan, titik darah penghabisan, dan sebagainya" bukannya kata-kata itu sangat dekat dengan "pertempuran"?
Kalimat berikutnya lebih jelas. "Susun kekuatan orang per orang. Lima orang demi 5 orang, bahas di rumah masing-masing hingga saatnya nanti…" (nunggu komando darinya.. pertanyaan : untuk melakukan langkah apa?).
"Siapa yang akan berjuang bersama saya sampai titik darah penghabisan? … Ini belum akhir, ini baru awal dari perjuangan kita" Demikian beliau menutup pidato heroiknya (yang bagi saya terdengar seperti curhat sebenarnya).
Entah bagaimana dengan teman-teman, tapi saya merasa agak terganggu (awalnya saya katakan ngeri tapi karena konotasi ngeri setara dengan ketakutan, maka saya ganti istilahnya) dengan isi pidato ini. Situasi yang sekarang ini bukanlah situasi yang beliau inginkan. Situasi menuju titik kritis yang bisa jadi lebih parah dari sekarang itulah yang dituju. Dengan pesan "tetap tenang para pendukung saya" itu kata-kata bersayap yang akan membakar orang untuk "tidak tenang". Mereka akan terbakar untuk melakukan perlawanan karena image yang muncul bahwa pemimpinnya sedang dianiaya dan tidak membela diri. "He is such a good man", bentukan persepsi yang diinginkan. Maka orang lain yang akan membelanya. Para loyalis akan bangkit pasang badan membela junjungannya.
Berikutnya saya tidak merasa ayem dan adem dengan pidato ini karena pesan pak Prabowo jelas membuat orang tidak bisa kembali bekerja. Petani tidak bisa kembali ke sawah, nelayan tidak bisa kembali melaut. Anak-anak tidak bisa kembali ke sekolah. Para pengusaha tidak bisa berbisnis dengan tenang. Para pekerja berangkat kerja dengan kekuatiran. "Akankah tiba hari perjuangan yang memerlukan darah dan pengorbanan? Apakah saat itu adalah hari ini?"
Mengapa teriakan kecurangan baru lantang dikemukakan sekarang? Mungkin saya buta peraturan tentang proses pilpres hingga mempertanyakan hal itu. Namun pertanyaan lebih penting adalah : Mengapa pula Bapak harus menyeret kami dan memecahbelah rakyat menjadi bukan pendukung dan pendukung Bapak untuk "berjuang bersama saya"? Mengapa Bapak tega membuat kami, yang sudah ingin melangkah menuju Persatuan Indonesia, kembali mundur ke jaman perjuangan seperti yang Bapak katakan? Siapa musuh kami sekarang, Pak? Siapa sesungguhnya musuh kami sehingga kami harus ikut berjuang hingga titik darah penghabisan? Well, saya pasti tidak akan masuk dalam "kami" itu.
Kalau memang Bapak keberatan dengan intervensi asing karena akan membuat kita lemah, maka seruan Bapak agar kami terpecah menjadi pendukung setia hingga "titik darah penghabisan" bukankah justru membuat bangsa kita lengah? Justru akan memudahkan bangsa asing -yang sebetulnya saya juga tidak paham apa yang Bapak maksudkan- mengambil alih kepemimpinan di negara kita ini?
Kenapa Bapak tega membuat kami terpecah belah? Saya tidak ingin ada perseteruan dengan teman-teman saya yang kemarin menjadi pendukung Bapak. Sekarang posisi kami semua sama, kami rakyat yang mendambakan pemerintahan yang adil, yang mampu memberikan rasa aman, yang mampu memenuhi kebutuhan kami dalam 2 hal fundamental yaitu kesehatan dan pendidikan.
Mengapa Bapak membedakan kami, "para sahabat setia yang berjuang bersama" dengan "siapa yang hanya menonton saja"? Bukankah itu artinya Bapak ingin membelah Persatuan Indonesia demi kepentingan segelintir orang? Sekali lagi, siapakah musuh kami saat ini? Mengapa Bapak melibatkan kami, rakyat sipil, dalam pertempuran yang jelas bukan medan kami? Setahu saya, di manapun, seorang prajurit justru melindungi warga sipil dari pertempuran, bukannya mengajak untuk stay tune dalam situasi tidak stabil ini. Mungkin Bapak akan berkata bahwa ketidakadilan dalam proses pemilu ini adalah urusan kita bersama. Bagi saya, kapasitas rakyat sipil sudah selesai ketika kami melakukan pemilihan suara tgl 9 Juli 2014 lalu. Pengawasan terhadap hasilnya pun sudah selesai pada tanggal 22 Juli 2014.
Mengapa Bapak tidak memikirkan para pendukung Bapak juga memiliki keluarga yang perlu dihidupi? Mengapa Bapak tidak peduli pada para pendukung Bapak yang sekarang ini harus kembali fokus pada kehidupannya setelah kemarin berbulan-bulan sudah mendukung Bapak? Mengapa Bapak masih tega menyuruh mereka ikut berjuang dan "siap menderita" seperti kata Bapak? Bagi saya, Bapak meminta terlalu banyak dari apa yang mereka mampu berikan. Tenaga, waktu, dan dana (mungkin) sudah mereka curahkan untuk mendukung Bapak, untuk apa sekarang mereka masih tetap Bapak tugaskan berdiskusi bersama 5 orang demi 5 orang tentang proses demokrasi yang sudah selesai? Pesta sudah usai, Pak. Biarkan mereka, bersama rakyat lainnya, berjuang untuk keluarganya, untuk pendidikannya, untuk lingkungan sosialnya.
Mengapa Bapak tega melakukan hal ini?
sumber: sumber
Mengapa Bapak Tega Memecahbelah Kami? (Tanggapan Terhadap Pidato Pak Prabowo)
Sunday, July 27, 2014
Posted by Admin at 8:26 AM
Blog Archive
-
▼
2014
(13811)
-
▼
July
(349)
- Fakta Seputar Gaza Yang Seharusnya Anda Ketahui
- Situs Situs Hoax sudah di tutup!Namun pelakunya ma...
- ICW Tolak Ribka Tjiptaning Jadi Menteri
- ICW Siapkan Daftar Calon Menteri
- [Panasbung kudu berjihad buat ARB] Agung Laksono: ...
- PKS partai pejuang, tak menyerah diterpa badai. Ta...
- Virus Mematikan "Coronavirus"
- [CONGOR PKI] Disebut Sarang Mafia, ESDM: Silakan B...
- Berbagai Tanggapan Atas Kejanggalan Berkas Gugatan...
- Massa Dibayar Rp 80 Ribu untuk Demo Jokowi di KPK ...
- Tiga Orang Tewas Tenggelam di Pantai Padang
- Ditinggal Mudik, Rumah Terbakar di Kebayoran Lama
- Jembatan Comal Masih Dipadati Pemudik dari Barat
- Puncak Macet Total, Mobil Diminta Balik ke Jakarta
- Senin Pekan Depan 3 in 1 Kembali Diberlakukan
- Arus Balik Jalur Selatan Jawa Barat Masih Sepi
- Cerita Isah yang Menangis Saking Senangnya Bertemu...
- Foto Pemeras TKI Belum Dipasang di Bandara
- Tabrak Transjakarta, Polisi Salahkan Sopir Kopami
- Bayi 8 Bulan Tewas Dibakar Hanya Karena Menganut A...
- Pembangkit Listrik Satu-satunya di Gaza Hancur
- Akhiri Tabu, Cina Usut Korupsi 'Kamerad' Partai
- Peretas Cina Curi Dokumen Persenjataan Israel
- Polisi Usut Pemalsuan Situs Berita
- Ada Pengkhianat di Golkar!
- Buru Kriminalitas Bersenjata Pelaku Penembakan di ...
- [Makin Seru] Bawaslu Siapkan Dokumen untuk Hadapi ...
- Bank pilihan para mujaheed dunia
- [Panastak panasbung libur]Sopir Taksi 'Argo Plus' ...
- Banyak yang Tidak Berani Jujur pada Prabowo
- Gugatan Prabowo-Hatta ke MK, Akbar yakin Menang
- Congkel Kulit Korban MH17, Jurnalis Malaysia Dikecam
- Per 1 Agustus ke Puncak Monas Pakai Gelang Waktu
- Besok, Pergelaran Budaya di Monas Dimulai
- Warna Kabinet Jokowi: Profesional dan Kerja
- [Hail Megatron]Alasan Mau Jadi Presiden Jokowi Say...
- Kini, 32 Ribu Partisipan Pilih Menteri
- Keluarga JK Beri Santunan Korban Tewas
- Pemerintah China Gerebek 4 Kantor Microsoft
- Parkir Liar di Monas Kembali Marak
- Sambut Idul Fitri,Warga Palestina Teguk Kopi Pahit
- Peretas China Curi Cetak Biru "Iron Dome" Israel
- Obama dan Empat Pemimpin Eropa Hukum Rusia
- Idul Fitri,Putin Puji Sumbangsih Umat Muslim Rusia
- ( Para Jones Kecewa ) Cie... Ayu Ting Ting Lebaran...
- Alfamart: Karyawan Kami Tak Wajib Masuk Saat Lebaran
- Central Park Mall Raih Penghargaan Internasional
- Anak Main Api Sambar Bensin, 7 Rumah di Samarinda ...
- Murid SMA Jepang Dibunuh, Potongan Tubuhnya Dipost...
- "Besok ada informasi razia besar, kita siap bertar...
- (ga perlu dateng pagi - pagi) Lebaran, Jokowi Pesa...
- Bila PDIP "mengendalikan" Pemerintahan Jokowi-JK, ...
- Partai Paling Ironis
- Jokowi Cari Sosok Berani Berantas Mafia Energi
- Sengketa penutupan Lokalisasi Dolly-Jarak belum be...
- [Dasar Kampungan] Sekelas Gugatan Pilpres Tidak Pr...
- Sleman Larang Truk Pasir Melintas di Jalur Mudik
- Juru Parkir Nakal di Malioboro Bakal Ditindak
- Pecah Pertempuran, Investigator Batal ke Area MH17
- Chandra Asri Akan Kantongi Pinjaman US$ 533 Juta
- Makam Sastrawan Pramoedya Dikunjungi Warga Asing
- (beda sama wowo) Hatta Anggap Jokowi Sahabat dan T...
- Kesamaan Antara Prabowo dan Pendukungnya, Sama sam...
- [JEMAAH AMBLESYIAH STRONK, SUMBER DETIK]Ini Bocora...
- PRABOWO Posting Foto Selfie Bareng KELUARGA
- [Bikin Skripsi] Gugatan Prabowo-Hatta Belum Lengka...
- Huawei Ascend Mate 3 (D3) Akan di Rilis September ...
- Jembatan Comal Kembali Dibuka, Inilah Apresiasi Gu...
- Timses Prabowo bawa dukun ke MK ???
- Kubu Prabowo-Hatta Tidak Gugat Jokowi-JK di MK
- Janji Busuk Ahmad Dhani Mau potong Kelamin
- Seorang Ibu Paruh Baya Diamankan Paspampres di Mas...
- JK Salat Id Bareng Ketua MK, Tim Prabowo: Kita Har...
- Revolusi Mental Kembalikan Budaya Ungah-Ungguh Mas...
- (si wowo sholat dimana?) JK dan Hamdan Zoelva Laks...
- [Berita Sepi] Usai Salat Id di Istiqlal, Banyak Ja...
- (Bikin Iri) Begini Jokowi dan Iriana Kencan di Wak...
- (panasbung jangan ngiri) Cak Lontong Jadian dengan...
- (masih berharap di atas mentri ) alasan Ical Belum...
- (Prabowo sujud syukur)Dulu Prabowo sujud syukur me...
- (prabowo siapa yang pijit?) Iriana Sering Pijat Jo...
- Ruhut: Prabowo sudahlah, enggak usah kekanak-kanakan
- Indonesia Tuan Rumah Asian Games 2018
- com--news.com citizen jurnalis, bisa catut Detik.c...
- Ruhut: Sebanyak Apapun Pengacara, di MK yang Penti...
- (kalo prabowo di jaga sama anis mata) Jokowi Mudik...
- Tim Prabowo-Hatta Tuding Polisi Papua Intervensi, ...
- Yuk, Coba Serunya Motor Mini Saat Malam Takbiran d...
- Prabowo 'Akui' Curang di Papua Barat
- Artha Graha Kaji Garap CBD Seluas 20 Ha di Jaksel
- Efektifkah Kabinet Jokowi melalui Polling Masyarak...
- News: Lebaran 1435 H
- (panasbung masuk, ada money politik nih) Kapolri B...
- menurut laporam hasil intelejent, prabowo mendapat...
- Palestina Adukan Israel ke Mahkamah Internasional
- Pemburu Badak Afrika Divonis 77 Tahun Penjara
- Monyet di Fukushima Mulai Terpapar Radiasi Nuklir
- AS Evakuasi Staf Kedutaannya di Libya ke Tunisia
- Israel Gencatan Senjata 24 Jam, Hamas Tak Sepakat
- Intelijen Korsel Akan Rilis Percakapan Kim Jong-il
-
▼
July
(349)