PRESIDEN terpilih Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dirinya akan membersihkan mafia yang selama ini bersarang di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Karena itu, ia butuh seorang menteri yang punya kepemimpinan kuat, yang berani memberantas sistem mafia di kementerian itu.
"Di situ banyak mafianya, saya ngomong apa adanya," ujar Jokowi saat mengunjungi Pasar Klithikan, Surakarta, kemarin. Ia juga menginginkan pembenahan yang sama di Kementerian Agama. Karena itu, Kementerian ESDM dan Agama harus diisi oleh orang-orang yang punya kompetensi dan pengalaman di bidangnya, di luar keberanian mereka berhadapan dengan mafia.
Selain dua kementerian itu, Jokowi juga menaruh perhatian pada pengisian pos Kementerian Pertanian. Sesuai dengan janjinya di masa kampanye, ia menyatakan pertanian menjadi salah satu fokus utama pemerintahannya. "Karena nanti golnya itu ialah swasembada pangan.
Profesional itu bisa datang dari partai dan nonpar tai. Dulu banyak profesional yang masuk ke partai. Yang paling penting, mau melayani, bukan dilayani," katanya. Di kesempatan berbeda, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menekan kan pentingnya upaya pengamanan perdagangan kepada pemerintahan baru nanti. Karena itu, Kemendag mengusulkan pembentukan Direktorat Jenderal Pengamanan Perdagangan sebagai unit kerja baru di kementerian itu.
"Itu penting sebagai pengamanan perdagangan seperti antidumping dan safeguard yang akan meningkat," ujar Bayu di Jakarta, Jumat (25/7). Menurut Bayu, keberadaan unit kerja baru itu sudah mendesak seiring meningkatnya restriksi atau hambatan yang dilakukan negara anggota World Trade Organization (WTO).
Laporan WTO menyebutkan, pada 2013 tercatat ada 407 kebijakan restriksi baru yang diterapkan oleh 180 negara anggota WTO. Padahal, tahun sebelumnya jumlah restriksi hanya 308 kebijakan. Itu menunjukkan negara anggota WTO semakin protektif dalam perdagangan internasional.
http://www.mediaindonesia.com/hottop...rgi/2014/07/27
Link: http://adf.ly/qewSD