Quote: Monyet di Fukushima Mulai Terpapar Radiasi Nuklir
Monyet liar yang hidup di hutan Fukushima, Jepang, yang berdekatan dengan kebocoran nuklir mulai mengalami perubahan. Dari hasil penelitian University of South Carolina, Amerika Serikat, jumlah sel darah monyet-monyet ini semakin berkurang. Akibatnya, monyet ini rentan terserang penyakit menular.
Peneliti menemukan adanya tanda-tanda dari paparan radiasi nuklir pada 61 monyet yang hidup di 70 kilometer dari PLTN di Fukushima Daiichi. Dari hasil penelitian, sel darah putih dan merah monyet di Fukushima menurun drastis bila dibanding monyet sehat yang hidup di Shimokita.
"Jumlah sel darah yang rendah dapat menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh menurun. Ini akan membuat monyet rentan terserang penyakit menular," ujarShinichi Hayama, kepala penelitian, seperti dilaporkan Live Science, Kamis, 24 Juli 2014.
Peneliti lain, Tim Mousseau, menuturkan, jika bisa terjadi pada monyet, tanda-tanda bahaya ini tak menutup kemungkinan juga bisa menimpa manusia. Sebab, kata Tim, monyet hidup pada tingkat kontaminasi radiasi yang mirip dengan manusia yang tinggal di Fukushima.
Namun, ujar Tim, tingkat radioaktif pada monyet lebih tinggi daripada yang mereka temukan pada manusia di lokasi yang sama. Hal ini disebabkan oleh monyet memakan langsung buah-buahan, jamur, atau serangga yang sudah terkontaminasi, sedangkan manusia lebih "pilih-pilih".
Dari penelitian ini, Tim berharap akan ada studi lanjutan yang membahas konsekuensi dari bahan radioaktif di Fukushima. Sebab, menurut Tim, penelitian tentang bahaya nuklir masih sangat sedikit.
"Padahal efek radiasi juga bisa menganggu populasi manusia di daerah sekitar atau mungkin bisa berbahaya pada masa depan," kata Tim
SUMBER
Monyet liar yang hidup di hutan Fukushima, Jepang, yang berdekatan dengan kebocoran nuklir mulai mengalami perubahan. Dari hasil penelitian University of South Carolina, Amerika Serikat, jumlah sel darah monyet-monyet ini semakin berkurang. Akibatnya, monyet ini rentan terserang penyakit menular.
Peneliti menemukan adanya tanda-tanda dari paparan radiasi nuklir pada 61 monyet yang hidup di 70 kilometer dari PLTN di Fukushima Daiichi. Dari hasil penelitian, sel darah putih dan merah monyet di Fukushima menurun drastis bila dibanding monyet sehat yang hidup di Shimokita.
"Jumlah sel darah yang rendah dapat menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh menurun. Ini akan membuat monyet rentan terserang penyakit menular," ujarShinichi Hayama, kepala penelitian, seperti dilaporkan Live Science, Kamis, 24 Juli 2014.
Peneliti lain, Tim Mousseau, menuturkan, jika bisa terjadi pada monyet, tanda-tanda bahaya ini tak menutup kemungkinan juga bisa menimpa manusia. Sebab, kata Tim, monyet hidup pada tingkat kontaminasi radiasi yang mirip dengan manusia yang tinggal di Fukushima.
Namun, ujar Tim, tingkat radioaktif pada monyet lebih tinggi daripada yang mereka temukan pada manusia di lokasi yang sama. Hal ini disebabkan oleh monyet memakan langsung buah-buahan, jamur, atau serangga yang sudah terkontaminasi, sedangkan manusia lebih "pilih-pilih".
Dari penelitian ini, Tim berharap akan ada studi lanjutan yang membahas konsekuensi dari bahan radioaktif di Fukushima. Sebab, menurut Tim, penelitian tentang bahaya nuklir masih sangat sedikit.
"Padahal efek radiasi juga bisa menganggu populasi manusia di daerah sekitar atau mungkin bisa berbahaya pada masa depan," kata Tim
SUMBER
gimana nih menurut agan dan mbaknya ?
walah semoga bisa cepat diatasi nih