Seperti peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2004 dan 2009 yang kalah dalam perhelatan demokrasi, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengajukan sengketa hasil pemilu (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, sebesar apa peluang pasangan tersebut untuk membuktikan bahwa ada kecurangan dalam pemilu dan mengubah hasilnya sehingga kubu mereka yang akhirnya menang?
Menjelang tenggat waktu berakhir, tim hukum Prabowo-Hatta mendaftarkan gugatan sengketa hasil Pilpres 2014 ke MK, Jumat (25/7/2014) malam. Mereka menyatakan, telah terjadi kecurangan di 52.000 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia yang melibatkan 21 juta suara. Akibat dugaan kecurangan itu, pasangan Prabowo-Hatta harus kalah karena hanya meraih 62.576.444 suara. Sebaliknya, kemenangan menjadi milik pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang mengantongi total 70.997.833 suara.
Tidak tanggung-tanggung, ketua tim kuasa hukum Prabowo-Hatta, Mahendradatta mengatakan, ada 95 pengacara yang akan mengadvokasi perjalanan sidang perkara gugatan sengketa itu. Anggota tim kuasa hukum Prabowo-Hatta, Maqdir Ismail, menuturkan, menurut perhitungan pihaknya, KPU seharusnya menetapkan kliennya yang menang karena meraih 67.139.153 suara atau 50,25 persen dari total 13.357.427 suara.
Kata Maqdir, Jokowi-JK seharusnya hanya mendapat 66.435.124 suara atau 49,74 persen. Dia mengemukakan indikasi pelanggaran di 33 provinsi yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Komisi Pemilihan Umum (KPU), kata Maqdir, mengabaikan proses pemilu yang sesuai peraturan perundang-undangan.
Pengamat hukum tata negara Refly Harun menuturkan, ada tiga skenario yang mungkin dijalankan kubu Prabowo-Hatta di MK. "Ini kalau dengan pandangan umum karena belum ada sidang pembacaan gugatan," kata Refly saat dihubungi, Sabtu (26/7/2014).
Ia menuturkan, permohonan akan berkisar pada dua hal, yaitu pertama penghitungan suara oleh KPU dan kedua, proses pemilu. Menurut dia, jika Prabowo-Hatta bermain pada basis penghitungan suara, artinya, kubu Prabowo harus membuktikan pihaknya dicurangi hingga lebih dari 4,2 juta suara. Sebab, ada selisih 8,4 juta suara antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Untuk itu, 95 kuasa hukum pendamping Prabowo-Hatta harus mampu menujukkan bukti yang kuat.
Namun, Refly mengutip pernyataan mantan Ketua MK Mahfud MD, yang mengatakan jangankan menggeser jutaan suara, memindahkan 100.000 suara dalam hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) saja sulit. Saat jadi Ketua MK, Mahfud kerap menyidangkan dan memutuskan sengketa hasil pilkada. Selain itu, Mahfud juga merupakan mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.
"Misal ada kesahalan penghitungan suara atau dicurinya itu sampai 4,2 juta suara, itu sangat masif. Dari mana nyolongnya? Karena itu, dugaan saya, mereka akan bermain di wilayah proses," kata Refly.
Dalam wilayah proses pemilu, menurut dia, MK bisa saja memerintahkan pemungutan suara ulang baik di beberapa TPS atau bahkan di semua TPS di seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 478.339 TPS. Perintah itu dapat dikeluarkan jika memang MK memandang ada kecurangan yang dilakukan tim yang menang (Jokowi-JK) secara terstruktur, sistematis dan masif. Jika memang akan bermain di wilayah tersebut, artinya, Prabowo-Hatta hendak menyatakan bahwa Jokowi-JK sebagai pihak yang curang berada dalam posisi yang lebih kuat.
Prabowo-Hatta hendak menyatakan, Jokowi-JK menguasai sumber daya lebih besar daripada yang dapat dikuasai Prabowo-Hatta. "Orang untuk melakukan kecurangan TMS harus menguasai segala resources, financial resources, maupun power. Dia harus menguasai jaringan birokrasi, TNI, Polri, duitnya banyak," kata Refly.
Faktanya, di atas kertas, justru kubu Prabowo-Hatta-lah yang lebih kuat. Penguasaan jaringan lebih mungkin dilakukan kubu Prabowo-Hatta. Sebab, kubu itu didukun koalisi yang lebih kuat yang menduduki pemerintahan saat ini. Sebut saja di antaranya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembanungan (PPP), Partai Golkar, bahkan partai penguasa, Partai Demokrat.
Karena itu, Refly menilai, berat bagi Prabowo-Hatta untuk dapat membuktikan ada kecurangan TSM yang dilakukan Jokowi-JK dan KPU. Artinya, berat pula bagi Prabowo-Hatta untuk mengubah hasil pemilu dari yang sudah ditetapkan KPU, Selasa, 22 Juli lalu.
Meski sulit jalan kubu Prabowo-Hatta untuk mengubah posisinya menjadi pemenang Pilpres, tetapi hak pasangan itu untuk mengajukan sengketa dilindungi UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres. Hal yang sama pun pernah dilakukan pasangan Megawati-Prabowo dan JK-Wiranto pada Pilpres 2009 lalu.
http://nasional.kompas.com/read/2014...wo-Hatta.di.MK
Membaca Peluang Kemenangan Prabowo-Hatta di MK
Sunday, July 27, 2014
Posted by Admin at 10:15 AM
Blog Archive
-
▼
2014
(13811)
-
▼
July
(349)
- Fakta Seputar Gaza Yang Seharusnya Anda Ketahui
- Situs Situs Hoax sudah di tutup!Namun pelakunya ma...
- ICW Tolak Ribka Tjiptaning Jadi Menteri
- ICW Siapkan Daftar Calon Menteri
- [Panasbung kudu berjihad buat ARB] Agung Laksono: ...
- PKS partai pejuang, tak menyerah diterpa badai. Ta...
- Virus Mematikan "Coronavirus"
- [CONGOR PKI] Disebut Sarang Mafia, ESDM: Silakan B...
- Berbagai Tanggapan Atas Kejanggalan Berkas Gugatan...
- Massa Dibayar Rp 80 Ribu untuk Demo Jokowi di KPK ...
- Tiga Orang Tewas Tenggelam di Pantai Padang
- Ditinggal Mudik, Rumah Terbakar di Kebayoran Lama
- Jembatan Comal Masih Dipadati Pemudik dari Barat
- Puncak Macet Total, Mobil Diminta Balik ke Jakarta
- Senin Pekan Depan 3 in 1 Kembali Diberlakukan
- Arus Balik Jalur Selatan Jawa Barat Masih Sepi
- Cerita Isah yang Menangis Saking Senangnya Bertemu...
- Foto Pemeras TKI Belum Dipasang di Bandara
- Tabrak Transjakarta, Polisi Salahkan Sopir Kopami
- Bayi 8 Bulan Tewas Dibakar Hanya Karena Menganut A...
- Pembangkit Listrik Satu-satunya di Gaza Hancur
- Akhiri Tabu, Cina Usut Korupsi 'Kamerad' Partai
- Peretas Cina Curi Dokumen Persenjataan Israel
- Polisi Usut Pemalsuan Situs Berita
- Ada Pengkhianat di Golkar!
- Buru Kriminalitas Bersenjata Pelaku Penembakan di ...
- [Makin Seru] Bawaslu Siapkan Dokumen untuk Hadapi ...
- Bank pilihan para mujaheed dunia
- [Panastak panasbung libur]Sopir Taksi 'Argo Plus' ...
- Banyak yang Tidak Berani Jujur pada Prabowo
- Gugatan Prabowo-Hatta ke MK, Akbar yakin Menang
- Congkel Kulit Korban MH17, Jurnalis Malaysia Dikecam
- Per 1 Agustus ke Puncak Monas Pakai Gelang Waktu
- Besok, Pergelaran Budaya di Monas Dimulai
- Warna Kabinet Jokowi: Profesional dan Kerja
- [Hail Megatron]Alasan Mau Jadi Presiden Jokowi Say...
- Kini, 32 Ribu Partisipan Pilih Menteri
- Keluarga JK Beri Santunan Korban Tewas
- Pemerintah China Gerebek 4 Kantor Microsoft
- Parkir Liar di Monas Kembali Marak
- Sambut Idul Fitri,Warga Palestina Teguk Kopi Pahit
- Peretas China Curi Cetak Biru "Iron Dome" Israel
- Obama dan Empat Pemimpin Eropa Hukum Rusia
- Idul Fitri,Putin Puji Sumbangsih Umat Muslim Rusia
- ( Para Jones Kecewa ) Cie... Ayu Ting Ting Lebaran...
- Alfamart: Karyawan Kami Tak Wajib Masuk Saat Lebaran
- Central Park Mall Raih Penghargaan Internasional
- Anak Main Api Sambar Bensin, 7 Rumah di Samarinda ...
- Murid SMA Jepang Dibunuh, Potongan Tubuhnya Dipost...
- "Besok ada informasi razia besar, kita siap bertar...
- (ga perlu dateng pagi - pagi) Lebaran, Jokowi Pesa...
- Bila PDIP "mengendalikan" Pemerintahan Jokowi-JK, ...
- Partai Paling Ironis
- Jokowi Cari Sosok Berani Berantas Mafia Energi
- Sengketa penutupan Lokalisasi Dolly-Jarak belum be...
- [Dasar Kampungan] Sekelas Gugatan Pilpres Tidak Pr...
- Sleman Larang Truk Pasir Melintas di Jalur Mudik
- Juru Parkir Nakal di Malioboro Bakal Ditindak
- Pecah Pertempuran, Investigator Batal ke Area MH17
- Chandra Asri Akan Kantongi Pinjaman US$ 533 Juta
- Makam Sastrawan Pramoedya Dikunjungi Warga Asing
- (beda sama wowo) Hatta Anggap Jokowi Sahabat dan T...
- Kesamaan Antara Prabowo dan Pendukungnya, Sama sam...
- [JEMAAH AMBLESYIAH STRONK, SUMBER DETIK]Ini Bocora...
- PRABOWO Posting Foto Selfie Bareng KELUARGA
- [Bikin Skripsi] Gugatan Prabowo-Hatta Belum Lengka...
- Huawei Ascend Mate 3 (D3) Akan di Rilis September ...
- Jembatan Comal Kembali Dibuka, Inilah Apresiasi Gu...
- Timses Prabowo bawa dukun ke MK ???
- Kubu Prabowo-Hatta Tidak Gugat Jokowi-JK di MK
- Janji Busuk Ahmad Dhani Mau potong Kelamin
- Seorang Ibu Paruh Baya Diamankan Paspampres di Mas...
- JK Salat Id Bareng Ketua MK, Tim Prabowo: Kita Har...
- Revolusi Mental Kembalikan Budaya Ungah-Ungguh Mas...
- (si wowo sholat dimana?) JK dan Hamdan Zoelva Laks...
- [Berita Sepi] Usai Salat Id di Istiqlal, Banyak Ja...
- (Bikin Iri) Begini Jokowi dan Iriana Kencan di Wak...
- (panasbung jangan ngiri) Cak Lontong Jadian dengan...
- (masih berharap di atas mentri ) alasan Ical Belum...
- (Prabowo sujud syukur)Dulu Prabowo sujud syukur me...
- (prabowo siapa yang pijit?) Iriana Sering Pijat Jo...
- Ruhut: Prabowo sudahlah, enggak usah kekanak-kanakan
- Indonesia Tuan Rumah Asian Games 2018
- com--news.com citizen jurnalis, bisa catut Detik.c...
- Ruhut: Sebanyak Apapun Pengacara, di MK yang Penti...
- (kalo prabowo di jaga sama anis mata) Jokowi Mudik...
- Tim Prabowo-Hatta Tuding Polisi Papua Intervensi, ...
- Yuk, Coba Serunya Motor Mini Saat Malam Takbiran d...
- Prabowo 'Akui' Curang di Papua Barat
- Artha Graha Kaji Garap CBD Seluas 20 Ha di Jaksel
- Efektifkah Kabinet Jokowi melalui Polling Masyarak...
- News: Lebaran 1435 H
- (panasbung masuk, ada money politik nih) Kapolri B...
- menurut laporam hasil intelejent, prabowo mendapat...
- Palestina Adukan Israel ke Mahkamah Internasional
- Pemburu Badak Afrika Divonis 77 Tahun Penjara
- Monyet di Fukushima Mulai Terpapar Radiasi Nuklir
- AS Evakuasi Staf Kedutaannya di Libya ke Tunisia
- Israel Gencatan Senjata 24 Jam, Hamas Tak Sepakat
- Intelijen Korsel Akan Rilis Percakapan Kim Jong-il
-
▼
July
(349)