Quote:Mulai Kamis (1/7) ini, PT KAI secara resmi mulai menerapkan masa angkutan Lebaran.
Untuk itu, khusus di wilayah PT KAI Daop 5 Pruwokerto, kemarin, dilakukan pengecekan terakhir mengenai kondisi kesiapan angkutan lebaran oleh jajaran pimpinan PT KAI Daop 5 serta Kapolres Banyumas.
Menurut Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Rabu (31/7), petugas pengamanan yang melakukan pengamanan secara stasioner, antara lain dengan berjaga di stasiun-stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto, serta lokasi rawan seperti di perlintasan yang rawan.
Sedangkan pengamanan dengan cara mobil, dilakukan dengan cara mengikuti perjalanan KA serta melakukan patroli Surono menyatakan, secara keseluruhan ada sekitar 600 personil yang khusus menangani masalah pengamanan selama masa angkutan Lebaran.
Mereka terdiri dari petugas dari satuan Brimbon sebanyak 280 orang, Polri 100 orang, TNI 40 orang, Polsuska sebanyak 33 orang, dan petugas sekurity sebanyak 152 orang.
Khusus petugas dari Satuan Brimob, Surono menyebutkan, mereka akan ditugas untuk melakukan pengamanan yang sifatnya bergerak. Menurutnya, mereka akan patroli di beberapa ruas jalan yang dinilai rawan kasus pelemparan batu terhadap rangkaian KA yang sedang melaju dan terowongan-terowongan KA.
''Seperti pada Selasa (30/7) masih terjadi kasus pelemparan batu terhadap KA Gajah Wong yang sedang melaju. Peristiwanya terjadi di antara Stasiun Prupuk dan Kretek. Untungnya tidak ada korban penumpang luka akibat kasus pelempatan itu, meski ada satu kaca KA yang pecah,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto ada enam titik lokasi yang rawan pelemparan. Lokasi rawan tersebut, terdapat di ruas jalur KA antara Prupuk -Linggapura serta Kretek-Patuguran. Sementara di wilayah Banyumas berada di jalur Kemranjen-Sumpiuh.
Sedangkan wilayah Cilacap ada dua titik yakni Gandrungmangu-Kawunganten dan Kawunganten-Jeruklegi. Jalur lainnya yang rawan pelemparan adalah Kebumen-Wonosari.
Dia menambahkan, selain menerjunkan petugas dari Satuan Brimob, pihaknya juga akan menerjunkan petugas esktra untuk melakukan penjagaan di sekitar terowongan KA dan perlintasan KA sebidang dengan jalan yang tidak ada pengamannya.
Untuk itu, ada sekitar 96 personel yang akan menjaga pintu perlintasan KA yang belum ada pengamannya, 8 orang penjaga terowongan, 21 orang penjaga jembatan panjang, serta 23 penjaga daerah rawan. n wid
Sumber
Mengutip perkataan rekan ane: "Orang tidak berpendidikan merusak KA dengan melempar batu, orang berpendidikan merusak KA dengan mengeluarkan kebijakan yang merugikan KA"
Untuk itu, khusus di wilayah PT KAI Daop 5 Pruwokerto, kemarin, dilakukan pengecekan terakhir mengenai kondisi kesiapan angkutan lebaran oleh jajaran pimpinan PT KAI Daop 5 serta Kapolres Banyumas.
Menurut Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Rabu (31/7), petugas pengamanan yang melakukan pengamanan secara stasioner, antara lain dengan berjaga di stasiun-stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto, serta lokasi rawan seperti di perlintasan yang rawan.
Sedangkan pengamanan dengan cara mobil, dilakukan dengan cara mengikuti perjalanan KA serta melakukan patroli Surono menyatakan, secara keseluruhan ada sekitar 600 personil yang khusus menangani masalah pengamanan selama masa angkutan Lebaran.
Mereka terdiri dari petugas dari satuan Brimbon sebanyak 280 orang, Polri 100 orang, TNI 40 orang, Polsuska sebanyak 33 orang, dan petugas sekurity sebanyak 152 orang.
Khusus petugas dari Satuan Brimob, Surono menyebutkan, mereka akan ditugas untuk melakukan pengamanan yang sifatnya bergerak. Menurutnya, mereka akan patroli di beberapa ruas jalan yang dinilai rawan kasus pelemparan batu terhadap rangkaian KA yang sedang melaju dan terowongan-terowongan KA.
''Seperti pada Selasa (30/7) masih terjadi kasus pelemparan batu terhadap KA Gajah Wong yang sedang melaju. Peristiwanya terjadi di antara Stasiun Prupuk dan Kretek. Untungnya tidak ada korban penumpang luka akibat kasus pelempatan itu, meski ada satu kaca KA yang pecah,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto ada enam titik lokasi yang rawan pelemparan. Lokasi rawan tersebut, terdapat di ruas jalur KA antara Prupuk -Linggapura serta Kretek-Patuguran. Sementara di wilayah Banyumas berada di jalur Kemranjen-Sumpiuh.
Sedangkan wilayah Cilacap ada dua titik yakni Gandrungmangu-Kawunganten dan Kawunganten-Jeruklegi. Jalur lainnya yang rawan pelemparan adalah Kebumen-Wonosari.
Dia menambahkan, selain menerjunkan petugas dari Satuan Brimob, pihaknya juga akan menerjunkan petugas esktra untuk melakukan penjagaan di sekitar terowongan KA dan perlintasan KA sebidang dengan jalan yang tidak ada pengamannya.
Untuk itu, ada sekitar 96 personel yang akan menjaga pintu perlintasan KA yang belum ada pengamannya, 8 orang penjaga terowongan, 21 orang penjaga jembatan panjang, serta 23 penjaga daerah rawan. n wid
Sumber
Mengutip perkataan rekan ane: "Orang tidak berpendidikan merusak KA dengan melempar batu, orang berpendidikan merusak KA dengan mengeluarkan kebijakan yang merugikan KA"