Jakarta - Bekas warga bantaran Waduk Pluit di RT 19/17 Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Intan, 50 tahun, mengaku melihat dan menyaksikan langsung bagaimana Budianto --warga yang melaporkan Satpol PP dan Jokowi-Ahok ke Polda Metro Jaya yang didampingi PBHI dan KontraS-- diseret�seret dan dihajar petugas Satpol saat terjadi pembongkaran pada Kamis pekan lalu.
�Saya lihat sendiri itu Pak Budi diseret, udah kayak binatang yang diseret,� ujarnya Intan dengan mimik geram ketika ditemui detikcom, Rabu lalu.
Menurut Intan, yang kaki kirinya masih terasa sakit akibat terkena lemparan batu saat terjadi insiden itu, Budianto merupakan warga Blog G RT 19/17 Muara Baru yang paling banyak memiliki kontrakan di kawasan yang baru digusur tersebut. �Kontrakannya 20-an lah, dia juga punya mobil,� kata Intan.
Adapun Agus, warga setempat lainnya yang juga kena gusuran mengaku tidak melihat secara langsung peristiwa diseret dan dihajarnya Budianto maupun warga lainnya. Ia hanya mendengar cerita dari warga�warga setempat.
�Saya tidak melihat langsung, katanya sih diseret, dihajar gitu, katanya videonya ada di HP anaknya,� tutur Agus kepada detikcom ketika dijumpai di lokasi Waduk Pluit, Rabu lalu.
Serupa dengan Intan, Agus juga mengakui bahwa Budianto merupakan warga yang paling banyak memiliki rumah kontrakan di kawasan bongkaran tersebut. Tapi ia mengaku tidak mengetahui persis berapa jumlahnya.
Ia hanya mengetahui harga sewa kontrakan di daerah itu sekitar Rp 300 ribu setiap bulannya. �Dia (Budi) paling banyak kontrakannya di sini, wajarlah dia protes,� kata Agus
Ternyata !!! Ada yang ga rela kehilangan penghasilan
Sumber : http://news.detik..com/
�Saya lihat sendiri itu Pak Budi diseret, udah kayak binatang yang diseret,� ujarnya Intan dengan mimik geram ketika ditemui detikcom, Rabu lalu.
Menurut Intan, yang kaki kirinya masih terasa sakit akibat terkena lemparan batu saat terjadi insiden itu, Budianto merupakan warga Blog G RT 19/17 Muara Baru yang paling banyak memiliki kontrakan di kawasan yang baru digusur tersebut. �Kontrakannya 20-an lah, dia juga punya mobil,� kata Intan.
Adapun Agus, warga setempat lainnya yang juga kena gusuran mengaku tidak melihat secara langsung peristiwa diseret dan dihajarnya Budianto maupun warga lainnya. Ia hanya mendengar cerita dari warga�warga setempat.
�Saya tidak melihat langsung, katanya sih diseret, dihajar gitu, katanya videonya ada di HP anaknya,� tutur Agus kepada detikcom ketika dijumpai di lokasi Waduk Pluit, Rabu lalu.
Serupa dengan Intan, Agus juga mengakui bahwa Budianto merupakan warga yang paling banyak memiliki rumah kontrakan di kawasan bongkaran tersebut. Tapi ia mengaku tidak mengetahui persis berapa jumlahnya.
Ia hanya mengetahui harga sewa kontrakan di daerah itu sekitar Rp 300 ribu setiap bulannya. �Dia (Budi) paling banyak kontrakannya di sini, wajarlah dia protes,� kata Agus
Ternyata !!! Ada yang ga rela kehilangan penghasilan
Sumber : http://news.detik..com/